Laporkan Masalah

Model kerjasama pemerintah, swasta dan masyarakat dalam pertanian perkotaan :: Studi Kota Pekalongan

HUDA, Mochamad Choirul, Prof.Ir. A. Djunaedi, MUP.,Ph.D

2007 | Tesis | Magister Perencanaan Kota dan Daerah

Pembangunan pertanian merupakan pembangunan sektor ekonomi yang banyak berkaitan dengan bidang-bidang lainnya. Pembangunan pertanian perkotaan merupakan salah satu alternatif dalam intensifikasi pertanian dan akan memberikan keuntungan ekonomi, ekologi dan sosial. Pengelolaan pertanian perkotaan akan memberikan hasil optimal apabila melibatkan seluruh stakeholder (pemerintah, swsata dan masyarakat). Penelitian ini bertujuan membuat model kerjasama pemerintah, swasta dan masyarakat dalam mengembangkan pertanian perkotaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah induktif rasionalistik dengan menggunakan teknik Focus Group Discussion dan diuji sebanyak tiga kali dengan melibatkan beberapa pakar, sehingga menghasilkan model kerjasama pemerintah swasta dan masyarakat dalam pertanian perkotaan. Desain model disusun berdasarkan kondisi empiris dan kajian pustaka serta best ptactice/pengalaman kota lain di dalam maupun luar negeri. Hasil penelitian menunjukkan, dalam mengembangkan pertanian perkotaan diperlukan empat model kerjasama. Pertama; model inti plasma. Model ini merupakan model untuk mengembangkan kegiatan pertanian perkotaan dengan orientasi bisnis. Model ini diterapkan apabila pihak yang akan bekerja sama menghendaki dengan pola inti plasma. Model ini dapat dilaksanakan pada daerah pusat kota dan pinggiran kota. Kedua; Model kemitraan kelompok tani, koperasi dan perusahaan, merupakan model untuk mengembangkan pertanian perkotaan yang diprakarsai oleh pemerintah sebagai upaya untuk meningkatkan kelestarian lingkungan dan meningkatkan kesejateraan masyarakat serta menggiatkan sektor swasta melalui peningkatan peran koperasi. Model ini dapat diterapkan di pinggiran kota, DAS dan sepanjang rel KA yang telah mendapat kebijakan untuk mengelolanya. Ketiga; Model dagang umum, merupakan model untuk mengembangkan pertanian perkotaan dengan pelaku utama petani dan perusahaan swasta. Pihak-pihak yang bekerjasama dapat melakukan kegiatan perdagangan secara bebas dan harga dikendalikan oleh pasar (market driven). Model ini dapat diterapkan pada pusat kota. Keempat; Model ekologis, merupakan model untuk mengembangkan pertanian perkotaan yang berorientasi hanya pada kelestarian lingkungan. Pada model ini pemerintah mengeluarkan sejumlah dana kepada petani dengan didampingi LSM untuk melakukan kegiatan pertanian perkotaan. Model ini dapat diterapkan di pinggiran kota, DAS dan sepanjang rel KA yang telah mendapat kebijakan untuk mengelolanya.

Agricultural development belongs to economic sector which strongly relates to other sectors. Urban agricultural development is one of the alternatives for intensification, and gives economic, ecological, and social advantages. Urban agricultural management will give optimum results if it involves all stakeholders (government, private, and public). The research aims to design a model for government, private, and public cooperation in urban agricultural development. The research applies inductive rationalistic method, Focus Group Discussion technique, and test involving a number of experts in order to design a model for government, private, and public cooperation in urban agriculture. The model is formulated based on the empirical condition, library research, and best practice/experiences from other cities both in the country and overseas. The research results show that urban agricultural development requires four types of cooperation. First is core-plasma model. This model is for developing urban agricultural activities that are business-oriented. It is best applied when the party who wants to build cooperation prefers a core plasma pattern. It may be applied in city center and suburb. Second is partnership with farmer group, cooperative, and company. It is to develop urban agriculture initiated by the government for the sake of improving environmental conservation and people’s welfare, as well as accelerating private sector through the empowerment of cooperative. This model can be applied in suburb, river basin, and along railway track which has obtained permit for its management. Third is general trading model. It is to develop urban agriculture with farmer and private companies as main actors. The parties in this partnership may carry out trading activities freely while the price is market driven. This model may be applied in city center. Fourth is ecological model. It is to develop urban agriculture, but environmental conservation as is its main concern. Here, the government provides some funds for farmers under NGO supervision in carrying out urban agricultural activities. This model is good for suburban, river basin, and along railway track which has obtained permit for its management.

Kata Kunci : Pertanian Perkotaan,Model Kerjasama , urban agriculture, core-plasma model, farmer group, cooperative, and company model partnership model, general trading model, and ecological model


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.