Pengaruh sistem penilaian kinerja (DP3) terpersepsi terhadap motivasi kerja pegawai :: STudi kasus di BAPEDA Propinsi DIY

SUMARDI, Erlina Hidayati, Dra. Diah Retno Wulandaru, MBA

2006 | Tesis | Magister Manajemen

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh persepsi pegawai mengenai sistem penilaian kinerja DP3 yang ada di Badan Perencanaan Daerah di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta terhadap motivasi kerja para pegawai tersebut. Permasalahan yang mendasari penelitian ini adalah standar penilaian dan ukuran penilaian yang dirasakan oleh pegawai masih subyektif. Selain itu, unsurunsur penilaian, proses penilaian, dan tindak lanjut hasil penilaian dalam sistem penilaian kinerja DP3 belum sesuai dengan keinginan para pegawai. Perbedaan tersebut tentunya akan dapat membuat para pegawai memiliki motivasi yang kurang baik untuk bekerja dan melakukan usaha-usaha positif untuk memajukan instansi, dalam hal ini Bapeda DIY. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dengan pengujian hipotesis melalui model analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa t hitung untuk variabel unsur penilaian kinerja DP3 sebesar 1,436 < t tabel sebesar 1,984. Dengan demikian, unsur penilaian kinerja DP3 tidak berpengaruh terhadap motivasi kerja pegawai pada level signifikansi sebesar 5%. Sedangkan t hitung untuk variabel proses penilaian kinerja DP3 adalah sebesar 2,363 > t tabel sebesar 1,984. dari uji t tersebut, dapat disimpulkan bahwa proses penilaian kinerja DP3 berpengaruh positif terhadap motivasi kerja pegawai. Uji t untuk variabel tindak lanjut penilaian kinerja DP3 menghasilkan nilai t hitung sebesar 2,605 < t tabel sebesar 1,984. Hasil ini menunjukkan bahwa tindak lanjut hasil penilaian kinerja DP3 berpengaruh positif terhadap motivasi kerja. Berdasarkan uji signifikan simultan (uji F), dapat dilihat bahwa variabel unsur penilaian, proses penilaian, dan tindak lanjut hasil penilaian secara bersama-sama memmpengaruhi motivasi kerja pegawai. Hal ini dapat dilihat dari nilai F-hitung sebesar 10,651 > F tabel sebesar 2,699 yang signifikan pada tingkat kepercayaan 95%. Peningkatan motivasi kerja dapat dilakukan melalui upaya -upaya memfasilitasi usaha untuk memberikan kesempatan para pegawai bersama pimpinan berdiskusi kembali tentang hasil penilaian supaya keinginan pegawai dan kebijakan pimpinan menjadi sinkron. Selain itu, dilakukan peningkatan kualitas proses penilaian melalui dokumentasi atau upaya mencatat data kiner ja pegawai sepanjang tahun sehingga dapat diketahui tren atau kecenderungan angka kinerja pegawai dari waktu ke waktu.

This result has aim to know the employee perception influence about performance appraisal in Yogyakarta Provincial Planning Board to the job motivation of employee. The main problems of this result are appraisal standard and measurement that still subjective. Meanwhile, the appraisal consequences, process, and elements are still differ with the employee’s want. Those differences will reduce the employees’ motivation to do the job and the positive things to get the good point for organization, in this case Yogyakarta Provincial Planning Board. The method that use d in this research is descriptive analysis method with hypothesis test by the multiple regression models. The result show s that tcalculated for the elements of the performance appraisal by 1.436 > t-table by 1.984. So, the elements of the performance appraisal do not influence the job motivation of employee at the significance level by 5%. Meanwhile, the result shows that tcalculatedfor the performance appraisal process by 2.363 > t-table by 1.984. So, the performance appraisal process influences the job motivation of employee at the significance level by 5%, positively. Furthermore, the result shows that tcalculatedfor the consequences of the performance appraisal result by 2.605 < ttable by 1.984. This result shows that the consequences of the performance appraisal influence positively to the job motivation of employee at the significance level by 5%. By using simultaneous significance test (F test), the result shows that element of the performance appraisal, performance appraisal process, and the consequences of performance appraisal result influence the job motivation of employee at confidence level by 95%. The motivation increasing can be done by the effort to give the opportunities to the employees with the leader discuss the result of the performance appraisal. This effort can get the same perception between the leader policies and the employees’ want. Beside that, increasing can be done by the appraisal process quality increasing by the effort to collect the employees’ performances data year by year to know the trend analysis per period.

Kata Kunci : Manajemen Sumberdaya Manusia,Penilaian Kinerja,Motivasi Kerja, perception, performance appraisal, the motivation to do the jobs