Laporkan Masalah

Faktor-faktor yang mempengaruhi kurangnya pemberian asupan gizi balita di Kota Mataram NTB

SARLAN, Yani Rosita, Prof.Dr. Mudiyono

2006 | Tesis | S2 Sosiologi (Kebijakan dan Kesejahteraan Sosial)

Asupan Gizi anak balita sangat berpengaruh terhadap konsumsi makanan sehingga berpengaruh juga terhadap status gizi seseorang. Status gizi yang baik atau status gizi optimal terjadi bila tubuh memperoleh cukup zat-zat gizi yang digunakan secara efisien, sehingga memungkinkan pertumbuhan fisik, perkembangan otak, kemampuan kerja dan kesehatan secara umum pada tingkat setinggi mungkin. Status gizi yang kurang apabila tubuh mengalami kekurangan satu zat gizi yang esensial. Selaras dengan perkembangannya keadaan kurangnya asupan gizi yang baik menjadikan anak gizi buruk, hal ini bisa disebabkan karena kondisi sosial kultural, politik maupun kondisi ekonomi masyarakat. Kondisi ekonomi sangat berperan besar terhadap kurangnya asupan gizi yang diterima oleh seorang anak, dimana keluarga tersebut tidak mampu memfasilitasi mereka dengan makanan yang bergizi dan memfasilitasi mereka dengan sarana kesehatan yang baik. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor apa di balik kurangnya pemberian asupan gizi anak. Sedangkan untuk memperoleh validitas data lapangan, peneliti melakukan wawancara atau guide interview , terkadang wawancara dibiarkan terus mengalir, tapi tetap memperhatikan fokus kajian. Dan dalam kerangka mendapatkan penjelasan terhadap realitas sosial yang sesungguhnya, dalam hal ini penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan mencoba memberikan interpretasi mendalam terhadap temuan-temuan lapangan berdasarkan fakta-fakta sosial yang sebenarnya terjadi apa adanya. Kurangnya asupan gizi adalah jumlah zat-zat gizi yang dikonsumsi, diperoleh dari makanan dan minuman yang di konsumsi sehari-hari tidak cukup dan tidak maksimal. Kurangnya asupan gizi sangat berpengaruh terhadap status gizi seseorang.Apabila terjadi kurang nya asupan gizi yang baik maka akan menimbulkan gizi buruk pada anak balita. Gizi buruk adalah bentuk terparah dari proses terjadinya kekurangan gizi menahun. Dari hasil temuan di lapangan akhirnya dapat di simpulkan, faktor apa dibalik kurangnya pemberian asupan gizi yang diberikan orangtua terhadap anak dipengaruhi oleh Pertama, domain utama dalam prilaku asupan gizi pada anak, status sosial ekonomi keluarga ternyata tidak berpengaruh terhadap asupan gizi yang di konsumsi oleh balita, hal ini tampak pada konsumsi asupan gizi balita pada keluarga yang miskin sama dengan konsumsi asupan gizi pada balita di keluarga yang status sosial ekonominya tinggi. Kedua, tradisi pola asuh anak dan pemberian asupan gizi pada anak balita. Tradisi pola asuh ini sangat berpengaruh terhadap pengetahuan ibu tentang makanan yang bergizi, berimbang, beragam dan prilaku orang tua dalam memberikan makanan kepada anak balita.

Nutrient intake of children under five is intensely infuential to the food consumption with the result that it is infuential to one’s nutrient status. A good or optimum nutrient status occurs when the body receive sufficient nutrient essences which is used efficiently, so that enable the physical growth, brain development, working capacity, and health in general at the highest level. Insufficient nutrient status occurs when the body is lack of one of the essential nutrient essence. Along with is development, the lack of sufficient nutrient intake will make children into a malnutrition state, this may caused by the socio-cultural condition, politics, and economics of the society. The economic condition has a profound effect to the lack of nutrient intake received by children, where the family are unable to facilitate the children with the nutritious foods and are unable to provide and adequate health environment. This research is held to detect the factors that influent the distribution of nutrient intake to children. To acquire the validity of data on the field, the researcher holds an interview called guide interview, which sometimes flows naturally, but still focus on the study. And in order to obtain the description of the actual social reality, the researcher, in this concern, exerts a descriptive-qualitative method by trying to give a deep interpretation on the field findings base on the actual social facts. The lack of nutrient intake is the total nutrient essence consumed in the daily consumption which is insufficient. The lack of the nutrient intake is very infuential to the nutrient status. The lack of adequate nutrient intake will cause malnutrition to the children under five. Malnutrition is the worts condition of the chronic lack of nutrient process. From the field findings, it can be concluded what factor lie behind the lack of nutrient intake distribution given by parents to their children is influenced by several things as fallow. First, the prominent domain in the behavior of nutrient intake to children. The economic status not influence for a nutrient intake to the children because it’s the same between the high economic status and low economic status. Second, the tradition of nature system and nutrient intake distribution to children under five. This tradition is intensly influented to knowledge of mother about nutritions, balanced, and various food ang parents behavior in feeding their children under five.

Kata Kunci : Status Sosial,Asupan Gizi, Social status, Nutrient Intake


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.