Laporkan Masalah

Persepsi masyarakat tentang pendidikan dasar dan putus sekolah di Kecamatan Purwosari, Kabupaten gunungkidul

LESTARI, Sri, Dra. Agnes Sunartiningsih, MS

2006 | Tesis | S2 Sosiologi (Kebijakan dan Kesejahteraan Sosial)

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masih adanya persepsi masyarakat tentang pendidikan dasar yang kurang penting bagi anaknya. Hal ini mengakibatkan anak putus sekolah pada tingkat pendidikan dasar (SD dan SMP) di kecamatan Purwosari. Tingkat pendidikan dasar adalah sebagai fase dasar kemampuan dan keterampilan dikembangkan baik untuk jenjang pendidikan selanjutnya atau terjun dalam kehidupan bermasyarakat. Wajib Belajar 9 tahun yang seharusnya dapat dinikmati masyarakat usia sekolah tingkat pendidikan dasar ternyata tidak sepenuhnya bisa terlaksana dan tercapai dengan baik karena berbagai faktor. Purwosari adalah wilayah pemekaran dari kecamatan Panggang, mempunyai 5 desa dengan luas wilayah ± 71,74 km², dengan penduduk sebesar 22.103 jiwa. Jumlah Sekolah Dasar 14 dengan jumlah siswa 1.767 anak dan Sekolah Menengah Pertama ada 2 dengan jumlah siswa 310 anak. Dari tahun 2004 sampai 2006 jumlah siswa yang mengalami putus sekolah sebanyak 45 anak. Tujuan penulisan tesis ini adalah untuk mengetahui persepsi masyarakat kecamatan Purwosari tentang pendidikan dasar dan anak putus sekolah. Penelitian ini menggunakan metode diskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan tehnik observasi, dokumentasi dan wawancara kepada keluarga yang mempunyai anak putus sekolah, masyarakat dengan berbagai profesi dan tokoh masyarakat. Sedangkan analisis data dilakukan dengan tehnik analisis induktif ,yaitu penarikan kesimpulan yang berangkat dari pertanyaan-pertanyaan khusus sehingga menghasilkan kesimpulan yang bersifat umum. Hasil penelitian mengenai persepsi masyarakat tentang pendidikan dasar dan putus sekolah menunjukkan bahwa pendidikan tidak penting, dan putus sekolah merupakan hal yang wajar. Hal terpenting adalah memperoleh pekerjaan yang lebih baik, walaupun arti penting pendidikan adalah memberikan keterampilan dasar, mempersiapkan anak untuk dapat bekerja sehingga dapat untuk memperbaiki nasib, membentuk manusia yang sosial sehingga mudah menyesuaikan dengan lingkungan, membantu dalam memecahkan masalah-masalah sosial, mempersiapkan tenaga untuk pembangunan negara dan bangsa. Sekolah juga sebagai tempat untuk mentrasfer ilmu pengetahuan serta sebagai alat mentransformasikan budaya yang ada. Jumlah anak putus sekolah sebanyak 45 anak, yang disebabkan karena : IQ anak rendah, lingkungan masyarakat yang tidak kondusif, tergiur untuk segera mendapatkan uang, dan dorongan/motivasi orang tua kurang. Sedangkan persepsi masyarakat tentang anak putus sekolah adalah dapat menurunkan status sosial anak, mengganggu masa depan anak, penghargaan upah tenaga kerja rendah, dapat menghambat pembangunan.

This research is conducted in relation to community perception about the less importance of basic education for the children. It causes the students drop out at Elementary or Junior High School in Purwosari. Elementary level is basic phase of abilities and skills which are developed either for continuing to the next level education or living in a society. The nine-year compulsory education which shall be enjoyed by the school age communities cannot be implemented and achieved well because of some various factors. Purwosari is the extended area of Panggang. This area is approximately 71,74 km2 and consists of 5 villages. The number of population is 22.103 people. There are 14 Elementary Schools which have 1.767 students, while 2 Junior High Schools have 310 students. From 2004 to 2006, there are 45 students who are dropped out. The writing of this thesis is aimed at identifying the community perception in Purwosari about the basic education and the dropped-out students. This research uses qualitative-descriptive method. The data collection is conducted using observation, documentation, and interview with families whose children, are dropped out, various profession societies, and society figures. While analyzing data is conducted using inductive analysis technique that is way of drawing conclusion which begins with particular questions to draw general conclusions. The result shows that education is not important, while better occupation is important although the significance of study is to give basic skills, to prepare children to be able to work to improve the future, to create social human in order to adapt with the environment easily, to solve social problems, and also to prepare human resources in developing the country. The school also serve as place for transferring sciences and a device for transforming the existing culture. There are 45 dropped-out children which are caused by children’s low IQ, non-conducive society, the child eagerness to earn own money, and parents’ low supports. While, community perception about the dropped-out children are able to lessen children’s social status, impede the children’s future, create human resources with low earnings, and impede the development.

Kata Kunci : Pendidikan Dasar,Persepsi Masyarakat,Putus Sekolah, Community perception, basic education, drop out


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.