Laporkan Masalah

Karakterisasi tanah-tanah berwarna hitam hingga merah di atas formasi Karst Kabupaten Gunung Kidul

AGUSMAN, Prof.Dr.Ir. Azwar Maas, M.Sc

2006 | Tesis | S2 Ilmu Tanah

Warna tanah merupakan sifat tanah yang penting, karena warna tanah dapat memberikan sejumlah informasi tentang sifat-sifat tanah yang lainnya. Berbagai proses yang telah berlangsung pada suatu tanah bisa ditebak dengan melihat penampilan warna tanahnya. Tulisan ini mengkaji tentang hubungan antara warna tanah dengan sifat-sifat tanah lainnya, serta mengkaji pula genesis dan klasifikasi tanah di atas batu gamping (karst). Lokasi penelitian di dasarkan pada peralihan warna tanah yaitu dari tanah berwarna hitam (Duwet, Pacing) ke tanah berwarna coklat kemerahan (Mulo). Penelitian terdiri atas dua tahap yaitu penelitian lapangan dan laboratorium. Penelitian lapangan meliputi deskripsi profil tanah dan penelitian laboratorium meliputi analisis sifat kimia, sifat fisika tanah, analisis mineral lempung tanah dengan menggunakan X-ray dan analisis mineral batuan menggunakan sayatan tipis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanah di lokasi penelitian mempunyai sifat yang mengembang dan mengkerut. Sifat kimia tanah terdiri atas pH H2O 6,1 - 7,1 dan pH KCl 4,9 – 5,9, KPK tanah tanah antara 28,7 – 54,8 cmol(+)/kg, kejenuhan basa yang tinggi dengan kation Ca yang mendominasi kompleks pertukaran tanah. Sifat fisika tanah terdiri atas tekstur lempung berat, struktur tanah umumnya gumpal membulat hingga gumpal menyudut. Terdapat hubungan antara sifat tanah dengan peralihan warna tanah. Semakin ke arah Duwet (tanah hitam) semakin tinggi pula basa-basa tertukarkan dalam tanah terutama Ca dan Mg, demikian juga KPK tanah, sebaliknya semakin ke arah Mulo (tanah merah) basa-basa tertukarkan dan KPK tanah semakin rendah, tetapi kandungan N-total dan porositas tanah semakin tinggi, sedangkan sifat-sifat tanah yang lainnya tidak menunjukkan perbedaan yang drastis antara tanah hitam dengan tanah merah. Analisis X-ray menunjukkan mineral lempung tanah terdiri mengandung campuran kaolinit-monmorillonit, baik pada tanah hitam maupun pada tanah merah. Komposisi mineral batuan yang membawahi tanah di lokasi penelitian terdiri atas fosil foraminifera, kalsit dan lumpur karbonat. Tanah di daerah Duwet, Pacing dan Mulo tidak terbentuk dari batuan di bawahnya, melainkan berasal dari sedimen laut (marin) yang mengalami pengangkatan. Ini terlihat dari batuan di bawahnya yaitu gamping dengan penyusun utamanya CaCO3 sedangkan tanah di atasnya adalah tanah lempung berat. Tanah di lokasi penelitian termasuk Vertisol. Berdasarkan Soil Taksonomi (1999), tanah di lokasi penelitian diklasifikasi ke dalam Typic Hapluderts, sangat halus, campuran, isohipertermic dan Chromic Hapluderts, sangat halus, campuran isohipertermic.

Soil colour is an important soil’s properties because it can give informations about other soil’s properties. Many processes occurred in the soil can be identified by the colour. The objectives of this research are to know the relationships between soil colours and several soil properties of soils developed on limestones (karst formation) located in Wonosari, Gunung Kidul District. Soils of different colours i.e black soils of Duwet and Pacing Villages, and Red Soils of Mulo were characterized based on their chosen soil’s properties. The study was conducted in the field as well as in the laboratory, including profile description, physical and chemical analysis and XRD mineralogical analysis. The results of the study revealed that the soils of Wonosari had swelling and shrinking characteristics due to their high content of swelling clays. These soils have chemical properties : pH (H2O) 6,1 – 7,1, pH (KCl) 4,9 -5,9, CEC 28,7 – 58,4 cmol(+)/kg, base saturation 53 -73 %, Ca domination on their soil exchange complex. These soils are clay in texture with angular and sub angular blocky structure. The black soils have higher clay content and higher exchangeable cation, especially Ca and Mg while the red soils are characterized by lower CEC, lower base saturation, but higher in total N and soil porosity. The other soil properties are not significantly different between the two soils. The XRD analyses shows kaolinite and montmorillonite domination in their profiles. Their thin section evaluation reveals contents of foraminifera fossils, calcite and carbonate silts. Theses soils are seggested not derived from underneath (limestones), but they tend to be attributed to marine sediments. It is proved that the limestones underlied the soils are calsium carbonates, CaCO3, which are totally different characteristics from aluminosilicate clay constituted the soils. The black soils are clasified as Typic Hapluderts, very fine, interstratified, isohyperthermic, while the red soils are Chromic Hapluderts, very fine, interstratified, isohyperthermic.

Kata Kunci : Warna Tanah,Formasi Karst, soil colour, karst formation, Vertisol


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.