Laporkan Masalah

Pengaruh kendaraan bermotor pada berbagai kondisi cuaca terhadap konsentrasi Karbon Monoksida Ambien di Kota Solo Jawa Tengah

KISTIARTO, Dany, Dr. H.A. Sudibyakto, MS

2006 | Tesis | S2 Ilmu Lingkungan

Kendaraan bermotor adalah sumber utama karbon monoksida (CO). Semakin besar volume kendaraan bermotor, semakin tinggi konsentrasi CO ambiennya. Tujuan dari penelitian ini adalah 1) mengukur dan membandingkan kensentrasi CO ambien dengan bakumutu udara ambien Jawa Tengah, 2) memperkirakan pengaruh volume kendaraan bermotor, suhu, kelembaban, dan kecepatan angin terhadap konsentrasi CO ambien, dan 3) menyatakan hubungan antara konsentrasi CO ambien dengan keluhan manusia di sekitar jalan. Penelitian ini menggunakan metode survey. Lokasi penelitian di Jalan Kapten Mulyadi, Laksamana Yos Sudarso, dan Jalan Dr. Rajiman Kota Solo. Ada tiga titik pengukuran di setiap jalannya. Pengukuran dilakukan dalam waktu yang sama, tanggal 18-20 Februari 2006 pada jam 07.00-08.00, 12.00–13.00, 17.00-18.00. Metode analisis yang dipakai adalah analisis deskriptif, analisis grafis dan analisis statistik. Analisis statistik yang dipakai adalah analisis regresi dan korelasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi CO tertinggi sebesar 31 ppm. Hasil penelitian ini lebih besar dari ambang batas baku mutu udara ambien Jawa Tengah untuk waktu pengukuran 1 jam sebesar 15.000 μg/Nm3 atau setara dengan 13 ppm. Secara umum konsentrasi CO ambien meningkat seiring dengan meningkatnya volume kendaraan bermotor dan suhu udara. Dan juga konsentrasi CO ambien menurun seiring dengan meningkatnya kelembaban udara dan kecepatan angin. Hasil dari analisis statistik menunjukkan bahwa kombinasi antara volume kendaraan bermotor dan suhu udara mempunyai pengaruh yang signifikan/bermakna terhadap konsentrasi CO ambien lebih baik dari kombinasi yang lain (R2 = 0,184). Persamaan pengaruhnya adalah Y = 0,002 V + 0,176 T – 0,038 RH – 2,264 Va + 6,279, dengan Y adalah konsentrasi CO ambien, V adalah volume kendaraan bermotor dengan nilai antara 647 kend/jam sampai 4691 kend/jam, T adalah suhu udara dengan nilai antara 24,5 sampai 370C, RH adalah kelembaban udara dengan nilai berkisar antara 43,5% sampai 85,5%, dan Va adalah kecepatan angin dengan nilai 0,1 m/det sampai 1,9 m/det. Hubungan antara konsentrasi CO ambien dengan keluhan manusia di sekitar jalan bersifat lemah ditandai dengan nilai koefisien kontigensi sebesar 0,242. Secara umum daerah penelitian mulai tercemar CO, dan ternyata penelitian ini menguatkan tentang penelitian terdahulu tentang pengaruh volume lalu lintas kendaraan bermotor, suhu udara, kelembaban udara, dan kecepatan angin terhadap kadar CO ambien. Ternyata keluhan manusia di pinggir jalan tidak dapat dipergunakan untuk mengetahui besarnya pencemaran CO ambien, dikarenakan ketahanan tubuh dan subyektivitas manusia berbeda-beda.

Motor vehicles are the main source of ambient carbon monoxide (CO). Therefore the ambient CO concentration increases as volume of motor vehicles increases. The aims of this research were : 1) to measure and compare ambient CO concentration with standard quality of Central Java ambient air, 2) to find out the impact of motor vehicles volume, air temperature, air humidity, and wind velocity toward ambient CO concentration, and 3) to determine the correlation between ambient CO concentration and the complaint of people around the street. This research used survey method. Research locations were Kapten Mulyadi street, Laksamana Yos Sudarso Street, and Dr. Rajiman street. There were three measurement points at each street. The measurements were conducted in the sametime on 18 to 20 February 2006 at 07.00-08.00, 12.00-13.00. and 17.00-18.00. The used analysis methods were descriptive analysis, graphics analysis, and statistic analysis. Regession and correlation were used as statistic analysis. . The result of this research demonstrated that the highest CO concentration was 31 ppm. This finding was higher than ambient quality standards in Central Java, for one hour measurement, i.e. 15,000 μg/Nm3, or is equal to 13 ppm. Generally, the ambient CO concentration increases as motor vehicles volume and air temperature increase. As well as, the ambient CO concentration decreases as air humidity and wind velocity increase. The result of statistic analysis revealed that the significant impact of combination of motor vehicles volume and air temperature to ambient CO concentration, was better than other combinations (R2 = 0.184). The equation was Y = 0.002 V + 0.176 T – 0.038 RH – 2.264 Va + 6.279, with Y was ambient CO concentration (ppm); V was motor vehicles volume (vehicles/hour), range 647 – 4691; and T was air temperature (0C), range 24.5 – 37; RH was air humidity (%), range 43,5 – 85,5; and Va was wind velocity (m/s), range 0,1 – 1,9. The correlation between ambient CO concentration and the complaint of people around the street was weak, signed as contingency coefficient value of 0.242. Generally research location was started of being polluted by CO and the fact, this research confirmed the previous research about the impact of motor vehicles volume, air temperature, air humidity, and wind velocity toward ambient CO concentration. As a matter of fact, the complaint of people around the street can’t be used as a predictor of ambient CO concentration, because of the body defend difference and human subjectivity.

Kata Kunci : Pencemaran Lingkungan,Karbon Monoksida,Kendaraan Bermotor, ambient CO concentration, motor vehicles volume, air temperature, air humidity, wind velocity


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.