Laporkan Masalah

Stres, asupan zat gizi, status gizi ibu hamil pasca bencana tsunami 2004 dan status berat badan lahir di Kabupaten Aceh Besar

WAGUSTINA, Silvia, Prof.dr. Hamam Hadi, MS.,ScD

2006 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat (Gizi dan Kesehatan)

Latar belakang: Status gizi ibu sebelum dan selama hamil akan mempengaruhi berat badan lahir, karena hal ini merupakan kondisi yang langsung mempengaruhi plasenta. Adanya berbagai stresor yang dialami oleh ibu hamil pascabencana tsunami dan gempa akan turut memberi andil terhadap terjadinya berat badan lahir rendah. Selain itu, masalah pangan tetap menjadi masalah utama pada saat bencana, terutama di wilayah NAD karena luasnya daerah yang terkena bencana dan banyaknya kamp/barak pengungsian yang tersebar di berbagai daerah. Tujuan penelitian: Untuk mengetahui hubungan stress, asupan zat gizi, status gizi ibu hamil pascabencana tsunami 2004 dan status berat badan lahir (BBL) di Kabupaten Aceh Besar. Rancangan penelitian: Jenis penelitian adalah observasional dengan rancangan penelitian kohort. Sampel pada penelitian ini adalah ibu hamil yang terpapar stres pascabencana gempa dan tsunami 26 Desember 2004 di Kabupaten Aceh Besar. Jumlah sampel adalah 166 orang. Data yang dikumpulkan adalah stres pascabencana tsunami yang diperoleh melalui kuesioner terstuktur, status gizi ibu hamil dengan pengukuran lingkar lengan atas (LLA) untuk mengetahui apakah ibu menderita kurang energi kronis (KEK) atau tidak, data asupan energi dan protein diperoleh melalui kuesioner frekuensi makanan. Sedangkan data status berat badan lahir diukur 1 x 24 jam setelah lahir. Data dianalisa secara univariat, bivariat dengan chi-square, dan analisis multivariat dengan regresi logistik berganda untuk melihat masing-masing variabel yang berpengaruh secara bersamaan. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu hamil yang mengalami stres tinggi pascabencana tsunami 2004 asupan energi dan proteinnya lebih rendah, berisiko mengalami kurang energi kronis dan melahirkan bayi dengan berat lahir yang rendah dibandingkan dengan ibu hamil yang mengalami stres rendah, ibu hamil yang mengalami stres tinggi karena tinggal di pengungsian dan stres karena kehamilan berisiko untuk melahirkan bayi dengan berat lahir yang rendah. Kesimpulan: Hasil analisis multivariat diperoleh bahwa stres karena tinggal dipengungsian merupakan faktor yang paling berperan terhadap terjadinya berat lahir rendah pascabencana tsunami 2004 di kabupaten Aceh Besar.

Background: Nutrition status of women before and during pregnancy will affect birth weight because it directly affects the condition of placenta. Numerous stressors faced by pregnant women post earth quake and tsunami calamity contribute to occurence of low birth weight. Besides, availability of foods is a major problem during calamity and further more lots of refugee camps are dispersed in many areas. Objective: To identify relationship between stress, nutrient intake and nutrition status of pregnant women post tsunami calamity 2004 and status of birth weight at District of Aceh Besar. Method: The study was observational with cohort design. Samples of the study were as many as 166 pregnant women exposed to stress post earthquake and tsunami calamity 26th December 2004 at District of Aceh Besar. Data of stressor of post tsunami calamity were obtained from structured questionnaires, nutrition status of pregnant women identified from measurement of upper arm circumference to determine whether a woman suffered from chronic energy deficiency or not; data of energy and protein intake were obtained from questionnaire of food intake frequency whereas data of birth weight status were measured 1x24 hours after birth. Univariable and bivariable analyses used chi square whereas multivariable analysis used double logistic regression to find out every variable which was simultaneously influential. Result: The result of the study showed that pregnant women with high stress caused of living at refugee camp and pregnancy increased risk of low birth weight, pregnant women with high stress calamity increased risk of low energy and protein intake, and increased risk of low birth weight, Pregnant women with low energy and protein intake increased risk of chronic energy malnutrition, and increased risk of low birth weight. Conclusion: The result of multivariable analysis showed that stress due to living at refugee camp was the most influential factor of low birth weight occurence post tsunami calamity 2004.

Kata Kunci : Ibu Hamil,Asupan Zat Gizi,Bayi BBL


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.