Evaluasi program penyehatan air pasca kerusuhan Maluku di Dinas Kesehatan Kota Ambon
RASAKO, Hairudin, dr. Mubasysyir Hasanbasri, MA
2006 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat (Kebij. dan Manaj. PeLatar belakang, Dengan tragedi kemanusiaan yang melanda Kota Ambon membawa dampak yang cukup besar, bukan saja terhadap hancurnya sarana prasarana perkotaan serta pemukiman penduduk di Kota Ambon, namun juga terjadinya arus pengungsian memasuki Kota Ambon. Problem dan beban ini merupakan tanggungjawab pemerintah Kota Ambon untuk bagaimana mencari alternatif-alternatif program yang akan dilaksanakan, mengingat masalah kesehatan para pengungsi yang mendiami barak-barak pengungsian semakin memprihatinkan, khususnya sarana air bersih dan sanitasinya. Kota Ambon merupakan salah satu daerah perkotaan dan kebijakan yang dibuat pemerintah Kota Ambon melalui Dinas Kesehatan Kota Ambon adalah dengan pelaksanaan kegiatan penyehatan air di semua puskesmas dalam rangka mencari umpan balik yang akan dijadikan dasar untuk dapat mengetahui adanya permasalahan dan kelemahan yang timbul untuk dilakukan perbaikan dan bagaimana gambaran kebijakan pelaksanaan program kesehatan lingkungan di Dinas Kesehatan Kota Ambon berjalan dan seberapa besar hasil pelaksanaan kegiatan penyehatan air yang telah dilaksanakan maka perlu dilakukan evaluasi pada input, proses dan output. Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui gambaran pelaksanaan kegiatan penyehatan air pasca kerusuahan Maluku di Dinas Kesehatan Kota Ambon. Metode Penelitian : penelitian ini merupakan penelitian evaluatif dengan rancangan cross sectional. Subjek Penelitian adalah petugas pelaksana kegiatan penyehatan air puskesmas, kepala puskesmas dan petugas Dinas Kesehatan Kota Ambon. Data Primer diperoleh dari kuesioner dan wawancara mendalam serta data sekunder diperoleh dari observasi laporan penyehatan air yang ada di puskesmas dan Dinas Kesehatan Kota Ambon. Hasil : Hasil penelitian ini melihat sejauh mana manajemen pelaksanaan kegiatan penyehatan air pasca kerusuhan Maluku yang telah dilaksanakan di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kota Ambon sesuai petunjuk teknis operasional program Departemen Kesehatan, mencakup beberapa variabel manajemen program penyehatan air. Untuk pelaksanaan program penyehatan air belum berjalan dengan baik, hal ini karena jumlah tenaga yang masih kurang, dana yang terbatas, fasilitas sarana dan prasarana pendukung sangat terbatas, serta peran kepala puskesmas dan petugas Dinas Kesehatan Kota Ambon yang belum optimal. Kesimpulan : Manajemen program penyehatan air pasca kerusuhan Maluku di Dinas Kesehatan Kota Ambon belum berjalan secara optimal.
Background: Humanity tragedy which happens in Ambon Municipality has brought significant effect, not only the collapse of city infrastructure and dwellings of inhabitants but also refugees fleeing to Ambon Municipality. Such problem and burden become the responsibility of Ambon municipal government to find out alternative programs to implement, considering that health problems of the refugees living at refugee camps are getting worse, particularly clean water facilities and its sanitation. Ambon Municipality is an urban area. The policy made by the Ambon municipal governmant through the Health Office of Ambon Municipality is implementing water sanitation program in all community health centers in order to obtain feedback which can be used to find out problems and weaknesses for improvement and to get an overview of environmental health program implementation policy in the Health Office of Ambon Municipality. To assess the result of water sanitation program implementation needs evaluation on input, process and output. Objective: To get an overview of water sanitation program implementation post Mollucas riot at the Health Office of Ambon Municipality. Method: This was an evaluative study with cross sectional design. Subject of the study consisted of staff who undertook water sanitation program at community health center, heads of community heallth center and staff of the Health Office of Ambon Municipality. Primary data were obtained from questionnaires and indepth interview, whereas secondary data were obtained from observation of water sanitation report available at community health center and the Health Office of Ambon Municipality. Result: The result of the study described the management of water sanitation program implementation post Mollucas riot which had been carried out at the working areas of the Health Office of Ambon Municipality according to technical guidelines of the Ministry of Health program operation which consisted of some variables of water sanitation program management. The implementation of water sanitation program had not been running well due to limited number of staff, fund, supporting facilities, and role of heads of community health center and staff of the Health Office of Ambon Municipality which had not been optimum yet. Conclusion: The management of water sanitation program post Mollucas riot at the Health Office of Ambon Municipality had not been running well.
Kata Kunci : Kebijakan Kesehatan,Program Penyehatan Air,Kerusuhan, water sanitation, program management