Laporkan Masalah

Faktor risiko kejadian malaria di Kecamatan Panai Hilir Kabupaten Labuhan Batu Propinsi Sumatera tara Tahun 2006

SINURAT, Rickson Pardamean, Prof.dr. Soesanto Tjokrosonto, MSc.,PhD.,SpParK

2006 | Tesis | S2 Ilmu Kedokteran Tropis

Penyakit malaria masih merupakan masalah kesehatan di Indonesia khusunya Kecamatan Panai Hilir Kabupaten Labuhanbatu Kecamatan Panai Hilir terdiri dari derah rawa-rawa, persawahan, selokanselokan dengan genangan air. Kecamatan Panai Hilir mempunyai AMI (Annual Malaria Incidence), sebagai berikut ; tahun 2003 : 35,630/00, tahun 2004 : 30,040/00, tahun 2005 : 29,260/00. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berisiko dan yang paling berisiko terhadap kejadian malaria. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan menggunakan rancangan Case-Control Study. Penelitian ini dilakukan dengan cara mass blood survey di Desa Wonosari. Dari hasil pemeriksaan darah yang positif, diambil secara acak 54 orang sebagai kasus, dan dari hasil pemeriksaan darah yang negatif diambil secara acak 108 orang sebagai control / pembanding. Setiap kasus dan pembanding dilakukan wawancara dan observasi rumah dan lingkungan sekitar rumah. Seluruh data dianalisa dengan perangkat lunak komputer program SPSS for windows versi 10. Disimpulkan ; Mulai dari faktor risiko yang paling besar hingga risiko yang paling kecil yaitu : tidak memakai kelambu (OR = 33,64, p = 0,000), mandi jauh di luar rumah (OR = 16,60, p = 0,001), adanya rawa-rawa di sekitar rumah (OR = 13,82, p = 0,000), selokan dengan genangan air di sekitar rumah (OR = 6,46, p = 0,003), sawah di sekitar rumah (OR = 5,16, p = 0,007). Disarankan ; Pemerintah menyelenggarakan program kelambunisasi, pembuatan jamban keluarga, tempat mandi, tempat mencuci, penimbunan dan irigasi daerah rawa-rawa, pemusnahan semak belukar, irigasi selokan dan penanaman padi secara serentak

Malaria disease is still a health problem in Indonesia, particularly in Panai Hilir Subdistrict of Labuhanbatu Regency. Panai Hilir Subdistrict consist of swamps area, cluster of rice field, drain with water flooded. Panai Hilir Subdistrict is Annual Malaria Incidence as follows: by the Year 2003, AMI was; 35,630/00, by the Year 2004,. AMI was; 30,040/00, and by the Year 2005, AMI was; 29,260/00,. This research is aimed to know the risk factors, and the most risk factor toward malaria incidence. This research is a observational research by using case-control study design. Research is done by mass blood survey/MBS way in Wonosari village. From the positive blood check up, it took 54 persons randomly, as the case group and from the negative blood check up, it took 108 person randomly as the control, each case and control was interviewed and observed houses and the environment of house surroundings. All data were analyzed with software computer by SPSS program for windows versi 10. It was concluded that from the most high risk factor till the smallest risk factor, malaria incidence is associated to the followings: not using mosquito net (Odds Ratio/OR = 33,64, p = 0,000), taking bath away from home/out door (OR = 16,60, p = 0,001), many swamps at house surroundings (OR = 13,82, p = 0,000), drain with water flooded at house surroundings (OR = 6,46, p = 0,003), and rice field at house surroundings (OR = 5,16, p = 0,007). Suggestions : Government implement or campaign the program of using mosquito net, build an appropriate place for taking bath, washing place and latrine, pile up and irrigate swamp areas, annihilate underbrush, irrigate drain and plant on rice in the filed simultaneously.

Kata Kunci : Epidemiologi Malaria,Faktor Risiko


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.