Perluasan pembangunan Bandar Udara Babullah dan dampaknya terhadap lingkungan hidup di Kota Ternate
JANIDI, Salmin, Prof.Dr. Koesnadi Hardjasoemantri, SH.,ML
2006 | Tesis | S2 Ilmu HukumPembangunan Bandar Udara Babullah Ternate, merupakan suatu keharusan dalam upaya menciptakan iklim investasi ekonomi di bidang perhubungan udara, mendinamisasi perkonomian dan pendapatan masyarakat di Kota Ternate serta Propinsi Maluku Utara. Di sisi lain pembangungan kebandarudaraan memiliki dampak/resiko lingkungan baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial. Oleh karena itu dalam pembangunan Bandar udara perlu memikirkan resiko tersebut untuk dapat diminamalisasi sedini mungkin demi terciptanya kondisi lingkungan yang sehat, ramah, nyaman, dan lestari. Pada dasarnya setiap kegiatan, termasuk kegiatan pembangunan Bandar udara dapat menimbulkan dampak terhadap lingkungan hidup. Dalam rangka mendayagunakan sumber daya alam untuk memajukan kesejahteraan umum perlu dilaksanakan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup berdasarkan kebijaksanaan nasional yang terpadu menyeluruh dengan memperhitungkan kebutuhan generasi masa kini dan generasi yang akan datang. Pembangunan fisik tampak tumbuh lebih cepat dibandingkan dengan perkembangan aspek sosial budaya. Kondisi yang tidak seimbang ini kerapkali menghasilkan krisis orientasi nilai masyarakat, yaitu perubahan yang menimbulkan fenomena transisional. Dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah, Pemerintah Daerah diberikan peran dalam penyelenggaraan kebandarudaraan. Penerbangan merupakan salah satu moda transportasi yang tidak dapat dipisahkan dari moda-moda transportasi lain yang ditata dalam sistem transportasi nasional, yang dinamis dan mampu mengadaptasi kemajuan di masa depan, memiliki karakteristik yakni mampu mencapai tujuan dalam waktu cepat. Pentingnya transportasi tersebut tercermin pada semakin meningkatnya kebutuhan jasa angkutan udara yang berperan sebagai penunjang, pendorong, dan penggerak bagi pertumbuhan daerah yang berpotensi namun belum berkembang, dalam upaya peningkatan dan pemerataan pembangunan. Pembangunan kebandarudaraan perlu memperhatikan kondisi lingkungan hidup di sekitar bandara untuk meminimalisasi dampak langsung maupun tidak langsung terhadap kondisi masyarakat yang merupakan sasaran pembangunan itu sendiri. Oleh karena itu dalam penentuan lokasi, pembuatan rancang bangun dan perencanaan pembangunan perlu memperhitungkan daya dukung lingkungan yang akan menjadi tolak ukur keberhasilan suatu rencana usaha pembangunan dalam kerangka pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan hidup
Babullah Airport development in Ternate is urgent to create economic investment climate in air transportation and to make the economy and people’s income in Ternate city and North Maluku province dynamic. On the other hand, the development in airport field brings impacts/risk of both physical and social environment. Therefore, the development needs to consider the risk concerned in order to minimize it as early as possible and to achieve a healthy, friendly, comfortable, and sustainable environment condition. Any activity including airport development is basically potential to give impacts to bioenvironment. Utilizing natural resources for people welfare needs sustainable development that is environmentally oriented according to the integrated national policy that considers the need of both the present and the future generations. Physical development grows faster than social cultural development. Such unequal condition often leads to crisis of value orientation in the society, i.e., a change that causes transitional phenomenon. In the implementation of regional autonomy the regional government is given the role in airport management. Air transportation is inseparable from other modes of transportation in the national transportation system. It is dynamic and adaptable to the future progress with a characteristic of being able to reach the destination in a short time. The importance of transportation is reflected in the increasing need of air transportation services that serve as supporter, motivator, and motor for the growth of potential yet underdeveloped region for the purpose of development distribution. Airport development should consider the condition of its surrounding bioenvironment in order to reduce both direct and indirect impacts on the society, which is the intended target of development. Therefore, the decision on location, construction plan and development planning should consider the carrying capacity of environment that will become the success indicator of development plan in the framework of sustainable and environment-oriented development.
Kata Kunci : Hukum Lingkungan,Pembangunan Bandar Udara,Airport, Bioenvironmental Impact, Sustainable Development