Laporkan Masalah

Eksistensi tempat pemakaman umum di Kota Jakarta Pusat

APRYANTO, Dwi, Ir. Bambang Hari Wibisono, MUP.,MSc.,Ph.D

2006 | Tesis | Magister Perencanaan Kota dan Daerah

Kota Jakarta Pusat memiliki ketidakseimbangan antara kebutuhan dan ketersediaan lahan pemakamannya. Kondisi ini disebabkan luas lahan pemakaman yang terbatas, semakin meningkatnya jumlah kematian penduduk, dan alih fungsi lahan perkotaan dengan tekanan tinggi di sekitar lahan pemakaman. Hal tersebut dapat merugikan eksistensi lahan pemakaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui eksistensi TPU di Kota Jakarta Pusat berdasarkan efisiensi tingkat pemanfaatan lahan pada masing-masing kawasan. Secara khusus tujuan penelitian dapat dirinci sebagai berikut (1). Mengukur efisiensi tingkat pemanfaatan lahan TPU di Kota Jakarta Pusat pada masing-masing kawasan; (2). Mengukur tekanan pemanfaatan lahan TPU di Kota Jakarta Pusat yang ditinjau berdasarkan prediksi masa aktif pemanfaatan lahan TPU berdasarkan waktu dan batas tingkat kapasitas pemanfaatan lahan di masing-masing kawasan; (3). Mengetahui faktor-faktor dan peringkat faktorfaktor yang mempengaruhi efisiensi tingkat pemanfaatan lahan TPU di Kota Jakarta Pusat. Penelitian ini dilakukan secara deduktif kuantitatif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui bentuk kuesioner, wawancara dan pengamatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan efisiensi tingkat pemanfaatan lahan TPU di Kota Jakarta Pusat, yaitu TPU Kawi-Kawi (81,88%), TPU Karet Pasar Baru Barat (70,07%), TPU Karet Bivak (67,69%), dan TPU Petamburan (33,52%). Diprediksikan masa aktif pemanfaatan lahan TPU di Kota Jakarta Pusat berdasarkan jangka waktu mempunyai rerata 357 hari dan rerata batas tingkat kapasitasnya adalah 957 buah petak makam. Lebih lanjut faktorfaktor yang mempengaruhi efisiensi tingkat pemanfaatan lahan TPU di Kota Jakarta Pusat adalah aksesibilitas lokasi (kedekatan dengan makam keluarga, kedekatan dengan tempat tinggal), sosial budaya (tradisi, keyakinan, kebebasan ahli waris, prestise), kelembagaan (pengalaman aparat, kemampuan aparat, pengawasan aparat, jumlah aparat), dan peraturan perundang-undangan (penerapan Perda No. 2 Tahun 1992). Sebagai tindak lanjut direkomendasikan kepada pemerintah mengenai perlunya penetapan kawasan TPU ke dalam suatu kebijakan yang lebih mendetail dalam struktur tata ruang kota, penegasan dan pengawasan yang lebih ketat dalam pemanfaatan makan tumpang dan makam kadaluarsa, alternatif pemanfaatan lahan TPU lain di luar Kota Jakarta Pusat. Untuk masyarakat, berupa perlunya perubahan pola pikir masyarakat bahwa pemakaman tumpangan adalah sesuatu yang dapat meningkatkan efisiensi pemanfaatan lahan TPU yang tidak bertentangan dengan norma agama, perlunya hubungan yang sinergis antara pengguna lahan TPU di Kota Jakarta Pusat dengan pemerintah Kota Jakarta Pusat dalam memanfaatkan lahan TPU secara efisien, dan penelitian yang relevan untuk ditindaklanjuti adalah kemungkinan peluang konversi pemanfaatan lahan TPU menjadi ruang terbuka hijau.

Jakarta Pusat has an unbalanced supply and demand for the cemeteries. This condition is caused by the limited availability of the cemeteries, the increasing number of death in the urban population and high rate of land conversion in the area surrounding cemeteries. This the condition can harm the existence of the cemeteries. This study aims to investigate the existence of cemeteries in the Jakarta Pusat based on the level of efficiency through land utilization in each area. Specifically, the research purposes can be detailed as follows (1) to measure the level of efficiency in utilizing cemeteries in the Jakarta Pusat at each area, (2) to measure the pressure of utilization in each cemeteries in the Jakarta Pusat as the evaluation will be based on the prediction of the active period of utilization in each cemeteries according to the time and capacity limit on utilizing in each area, (3) to identify the factors, including their ranking affecting levels of efficiency of the utilization in each cemeteries in the Jakarta Pusat. This study is conducted through deductive quantitative-qualitative methods. Data was done collected through the questionnaire, interview, dan observation. The study results depicts different levels of efficiency in utilizing cemeteries in the Jakarta Pusat as in the following : the cemetery of Kawi-Kawi (81,88%), the cemetery of Karet Pasar Baru Barat (70,07%), the cemetery of Karet Bivak (67,69%), and the cemetery of Petamburan (33,52%). Prediction of an active periods in utilizing the cemeteries in Jakarta Pusat is 357 days in average and a capacity limit of 957 parcels. The factors affecting the level of efficiency in utilizing the cemeteries in the Jakarta Pusat is accessibility location (close proximity with family’s cemeteries, and the area they reside), social and cultural aspect (tradition, beliefs, freedom possessed by their inheritance, prestige), institutional settings (experiences, capability, monitoring, and numbers of apparatuses), and legal aspect (implementation of local regulation Perda No. 2 Tahun 1992). As a result, the research recommends local government to manage the cemeteries into a more detailed policy in the form of urban structure, more tightened control and monitoring in uses of overlaid cemeteries and expired cemeteries, and finding an alternative utilizing other cemeteries outside the Jakarta Pusat. As for the local community, the study recommends the following a need to change the way local community of thinking that overlaid cemeteries will increase the efficiency in utilizing of the cemeteries and that it is not against any religious norms, a synergic relation between users and local government in utilizing the cemeteries more effeciently, and further study relevant the previons topic especially within subject of land conversion from cemeteries into open space.

Kata Kunci : Pemakaman Umum,Pemanfaatan Lahan, Urban land management, urban land utilization efficiency, existence of the cemeteries, and factors affecting the existence of the cemeteries


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.