Laporkan Masalah

Kecenderungan arah perkembangan fisik kota :: Studi kasus Kota Ternate

UMASANGAJI, Ihwanudin, Dr.Ir. Bondan Hermanislamet, M.Sc

2006 | Tesis | Magister Perencanaan Kota dan Daerah

Perkembangan kota adalah proses perubahan yang terjadi dari keadaan yang satu ke keadaan yang lain dalam waktu yang berbeda pada suatu ruang yang sama. Kota Ternate sebagai kota kepulauan dengan latar belakang kesultanan merupakan hal spesefik yang menarik untuk diteliti. Penelitian ini kemudian diharapkan dapat bermanfaat bagi pemerintah khususnya instansi terkait serta bagi peneliti selanjutnya dalam melihat hal spesefik yang telah ditemukan. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan teori perkembangan kota secara umum yang meliputi faktor internal dan ekternal, guna mendapatkan hal yang berbeda sebagai kekhasan tersendiri kota Ternate. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deduktif rasionalistik yakni dengan mengkaji secara rasional dan obyektif terhadap data yang didapat dalam tiga periode waktu dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi dan memverifikasi berdasarkan fakta di lapangan dengan bahan yang digunakan berupa peta-peta tematik dan data sekunder lainnya. Kemudian dengan cara melakukan overlay peta pada tiga periode waktu yang berbeda untuk mengetahui seperti apa pergeseran perubahan pemanfaatan lahan yang terjadi serta mengidentifikasi unsur-unsur dominan dan faktor yang diduga mempengaruhi kecenderungan arah perkembangan fisik kota melalui observasi lapangan yang diperkuat dengan wawancara terhadap aparat pemerintah, pihak kesultanan Ternate yang juga sebagai pelaku sejarah dan pembangunan kota Ternate. kemudian mendiskripsikan hubungan keterkaitan antara faktor-faktor pengaruh perkembangan kota Ternate. Untuk mengetahui seperti apa pergeseran perkembangan fisik kota Ternate, dalam penelitian ini melihat dari periode sampai 1996, 1996-2000, dan 2000-2005. Temuan penelitian ini bahwa (1) terjadinya pergeseran kecenderungan arah perkembangan fisik kota ke wilayah selatan dengan pertambahan luas pemanfaatan lahan yang terus meningkat dari periode 1996 sampai 2005 dengan penggunaan unsur dominannya adalah permukiman, perkantoran dan perdagangan-jasa. (2) Kecenderungan Arah Perkembangan kota Ternate dari periode waktu ke waktu mengarah ke wilayah selatan tampak mengikuti asal mula terberntuknya kota Ternate yang pada saat itu berada di bagian selatan kota yang tepatnya di desa Foramadiahi, Rua, dan sebelah barat desa Ubo-ubo. Sehingga kecenderungan perkembangan kota Ternate saat ini adalah merupakan sebuah revitalisasi sejarah. Faktor yang mempengaruhi kecenderungan arah perkembangan ke wilayah selatan: (1) sebagian terdapat kesamaan sebagaimana pendekatan teori tentang perkembangan kota secara umum, baik faktor internal maupun eksternal. (2) hal spesefik yang ditemukan dalam penelitian ini bahwa kecenderungan arah perkembangan dan unsur dominan terhadap pemanfaatan lahan di wilayah Selatan adalah dipicu oleh faktor kota Ternate sebagai kota Pulau dan terdapat beragam budaya dan multi etnis kemudian terdapat spesifikasi perkembangan, dimana bagian utara adalah kelompok komuninas kesultanan yang masih taat dan patuh terhadap Sultan dan di bagian Selatan yang mengalami perkembangan yang cepat adalah kelompok komunitas non kesultanan yang heterogen. (3) Kecenderungan arah perkembangan saat ini menampakkan bahwa kota Ternate yang terkenal sebagai kota kerajaan dengan adanya pengaruh kesultanan Ternate sehingga disamping perkembangan yang mengikuti fungsi-fungsi kota di satu sisi akan tetapi di sisi yang lain kondisi kultur dan multi etnis menjadi hal yang sangat berpengaruh terhadap pemicu kecenderungan ke wilayah selatan.

Urban development is a process of change from one into another condition that takes place in different periods of time within the same space. As an archipelagic urban with a sultanate background, Ternate becomes an interesting research object. The research is expected to give benefits for the government, especially for related government institutions, and for future researchers who want to depart from specific research findings. It applies a theoretical approach of general city development which involves both internal and external factors, in order to obtain unique characteristics of Ternate city. The research adopts deductive rationalistic method, i.e., to study data from three periods in rational and objective manners. It conducts the study by means of collecting, evaluating, and verifying facts in the field using materials in the forms of thematic maps and other secondary data. It continues with map overlay from the three different periods in order to identify the kinds of change in land use and to identify dominant elements and factors which are assumed to affect the trend of direction in the urban physical development through field observation and interview with government apparatuses and resource persons from Ternate Sultanate who are actors of history and development in Ternate city. Finally it describes the relation between the factors affecting Ternate urban development. The periods are until 1996, 1996- 2000, and 2000-2005. The research findings are that: (1) the physical development of Ternate city shows a trend of southward direction, with expansion of land use during the periods of 1996 – 2005 for settlement, offices, and trade-service utility; (2) the development across the periods shows a trend of southward direction following the origin of Ternate city, which located in the southern part of the city, exactly in Foramadiahi village, Rua and in the western part of Ubo-ubo village. Thus, this trend reflects a revitalization of the history. The factors affecting the trend of southward direction are: (1) partly the same as in the general theory of urban development both of its internal and external factors; (2) the specific finding of the research are: that the trend of direction and dominant element of land use in the southern part of the city are triggered by the factor of Ternate as an archipelagic city, its cultural and ethnic diversity, as well as development specification in which the northern part is inhabited by sultanate community who strongly obey the Sultan while the southern part that grows fast is inhabited by non sultanate heterogeneous community; (3) the trend of current development shows that Ternate city that is famous as a sultanate city owing to the strong influence of Ternate Sultanate makes the development follow not only the urban functions, but also cultural and multi-ethnic condition that gives a strong influence to the trend of southward direction.

Kata Kunci : Perkembangan Kota, Pembangunan Infrastruktur


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.