Evaluasi implementasi rencana pengelolaan Taman Nasional Bukit Tigapuluh (TNBT) :: Kasus rencana zonasi kawasan TNBT di Kabupaten Indragiri Hulu Riau
HERIASMAN, Ir. Leksono Probo Subanu, MURP.,Ph.D
2006 | Tesis | Magister Perencanaan Kota dan DaerahTaman Nasional adalah kawasan pelestarian alam, memiliki ekosistem asli, dikelola dengan sistem zonasi dan dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, pengembangan ilmu pengetahuan, pendidikan, pariwisata, rekreasi dan menunjang budi daya lainnya. Pembangunan Taman Nasional yang dilakukan pemerintah saat ini merupakan upaya untuk meningkatkan perlindungan sistem penyangga kehidupan, pengawetan keragaman jenis tumbuhan dan satwa, pemanfaatan secara lestari sumberdaya alam (SDA) hayati dan ekosistemnya ditujukan untuk kepentingan masyarakat luas. Konsep pelestarian mengedepankan pemeliharaan dan pemanfaatan SDA secara bijaksana sangat diperlukan untuk melindungi dan melestarikan keragaman hayati agar generasi mendatang dapat mewarisi SDA yang masih baik. Konsep tersebut di implementasikan dengan membuat rencana pengelolaan yang langsung menyentuh kebutuhan masyarakat seperti; dibuatnya rencana pengelolaan Taman Nasional Bukit Tigapuluh (TNBT) khususnya rencana zonasi. Rencana zonasi TNBT dibuat merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan pengelolaannya yang terfokus pada penataan kawasan sesuai dengan fungsinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas implementasi rencana zonasi kawasan TNBT di Kabupaten Indragiri Hulu dan mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi efektifitas dalam implementasi rencana zonasi kawasan TNBT tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan rasionalistikdeduktif dan analisis deskriptif empiris. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor komunikasi merupakan faktor yang sangat penting dalam mengimplementasikan rencana zonasi TNBT. Tidak efektifnya komunikasi yang dilakukan pihak pengelola dalam implementasi rencana zonasi dapat dipengaruhi oleh sumberdaya manusia (SDM) pengelolanya baik kuantitas, kualitas maupun sikap. Adanya sikap kurang aktif dan kurangnya koordinasi yang dilakukan pengelola juga menyebabkan efektifitas pelaksanaan rencana zonasi TNBT menjadi tidak optimal. Di samping itu kurangnya sosialisasi rencana zonasi TNBT kepada semua pihak stakeholders terutama bagi masyarakat setempat juga menyebabkan tidak efektifnya implementasi rencana zonasi kawasan TNBT tersebut. Implementasi rencana zonasi merupakan hal penting dalam penataan kawasan Taman Nasional baik bagi masyarakat setempat maupun pihak stakeholders maka komunikasi yang kurang efektif dan kurangnya keterlibatan masyarakat sangat mempengaruhi efektifitas implementasi rencana. Kurangnya keterlibatan masyarakat akan mempengaruhi tingkat pemahamannya terhadap rencana dan akhirnya tidak bisa bekerjasama dengan pengelola secara baik. Efektifitas juga dipengaruhi oleh adanya sikap dan komitmen pengelola yang kurang mendukung dan koordinasi yang belum terlaksana secara optimal, baik antar pelaksana dan antar pihak stakeholders sehingga implementasi/pelaksanaan rencana zonasi TNBT tidak efektif
National Park is an area of natural preservation which has original ecosystem, is managed by zoning system, and is used for research, update knowledge, tourism education, recreation and others. National Park construction conducted by the government today is an attempt to increase the protection of life supporting system, preservation, the diversity of plants and animals, making use of natural resources and their ecosystem aimed to the public needs. Preservation concepts which put forward both maintenance and use of the natural resources wisely are necessary to protect and preserve plants diversity so that our future generation can benefit from the well preserved natural resources. Those concepts are implemented by designing management planning which directly deals with public needs, such as management planning of National Park, specifically its zoning area planning. Zoning plan designed will be the government effort to increase National Park management focusing on the organized area functionally. This research is aimed at identifying the effectivity of the implementation of National Park zoning area planning in the Regency of Indragiri Hulu, and making evaluation of factors influencing its implementation. The research method used is that of qualitative with deductive rationalistic and empirical descriptive approaches. The research findings show that communication factor is crucial in implementing zoning plan. The in effectiveness of communication by the management in implementing zoning plan can be influenced by the non-effectiveness of human resources and the management’s perception. The research findings show that there has been inadequancy of both the quantity and quality of the management’s human resources. The management’s inactive nature in implementing zoning plan and lack of coordination had contributed less to the effectiveness of implementing the National Park zoning plan. The communication breakdown in socializing the planning to the relevant stakeholders, especially to the public on the importance of implementing the zoning plan so that they will obtain input in managing National Park areas, has also caused the ineffectiveness of implementing National Park zoning plan. The implementation of zoning plan is essential in organizing National Park managed by zoning system, either for public or relevant stakeholders. Thus, ineffective communication factors and lack of community involvement will influence the effectiveness of implementation planning. The lack of public involvement will influence comprehension level which will eventually distract good cooperation. Effectiveness will also be influenced by commitment and nature of the management which is unsupportive, and the unfavorable coordination between management and stakeholders. Thus, in effect, the implementation of National Park zoning plan can not be done effectively.
Kata Kunci : Taman Nasional Bukit Tigapuluh,Rencana Pengelolaan, ational Park, Zoning Plan, Evaluation, Effectiveness, implementation