Dampak sertifikasi ekolabel :: Studi kasus sertifikasi lacak balak pada industri pengolahan kayu di Indonesia
PINUJI, Arief Ammar, Dr. Masykur Wiratmo, M.Sc
2005 | Tesis | Magister Ekonomika PembangunanPenelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi pemberlakuan sertifikasi lacak balak dan untuk mengetahui dampaknya terhadap perusahaan pengolahan kayu bersertifikat di Indonesia. Penelitian dilakukan dengan metode survei melalui pos. Target survei adalah 28 perusahaan pengolahan kayu yang telah bersertifikat lacak balak dengan skema FSC. Dalam survei digunakan kuisioner untuk mengetahui persepsi perusahaan terhadap sertifikasi lacak balak dan dampaknya terhadap kinerja perusahaan. Pengukuran dampak sertifikasi dilakukan dengan membandingkan perubahan kinerja perusahaan sebelum dan sesudah perusahaan memproduksi produk kayu bersertifikat berdasarkan persepsi perusahaan. Hasil penelitian ini mendukung hipotesis penelitian bahwa sertifikasi lacak balak memberikan dampak yang positif terhadap kinerja perusahaan. Kinerja perusahaan yang diukur dalam penelitian ini meliputi aspek operasional, keuangan dan pemasaran. Secara rata-rata, dari semua aspek kinerja perusahaan yang diukur, aspek pemasaran merupakan aspek yang dinilai paling mendapatkan dampak yang positif. Dari hasil analisis juga menunjukkan semua aspek yang dinilai secara signifikan pada tingkat kepercayaan 95% mendapatkan dampak yang positif dari sertifikasi, kecuali pada efisiensi biaya produksi dan kapasitas produksi. Namun demikian, hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa secara keseluruhan jika dibandingkan antara biaya sertifikasi dan manfaat sertifikasi (costs vs benefits), berdasarkan perspektif perusahaan, tidak dapat dikatakan bahwa manfaat yang diperoleh dari sertifikasi melebihi biaya sertifikasi yang telah dikeluarkan. Faktor-faktor yang dianggap paling penting yang dipertimbangkan perusahaan untuk mendapatkan sertifikat adalah faktor-faktor pemasaran jika dibandingkan dengan faktor-faktor lainnya. Faktor-faktor yang dianggap paling penting yang dipertimbangkan perusahaan adalah : untuk menghidari kondisi/situasi yang merugikan di kemudian hari; faktor image atau publikasi positif yang akan didapatkan; permintaan dari pasar yang sedang dilayani; dan akses ke pasar yang lebih baru. Hambatan utama dari pemberlakuan sertifikasi lacak balak di Indonesia adalah sangat terbatasnya pasokan kayu bersertifikat di dalam negeri. Berdasarkan persepsi perusahaan, dari hasil uji Kruskal Wallis juga menunjukkan bahwa perusahaan yang menggunakan bahan baku kayu bersertifikat dari dalam negeri (domestik), secara rata-rata dinilai mempunyai dampak positif yang lebih tinggi dibanding perusahaan yang mengimpor bahan bakunya, yaitu dampak terhadap kinerja pengendalian bahan baku, laba perusahaan, volume penjualan, pangsa pasar, nilai penjualan ekspor, dan terhadap volume ekspor.
The objectives of this research were to explore the implementation of chain-of-custody (CoC) certification and to investigate the impacts of its on certified firm’s performances in Indonesia. The survey consisted of a mail questionnaire that was sent to 28 FSC-certified wood processing manufacturers. Certified firms were surveyed to determine their perspectives of impacts of CoC certification. The impacts were measured by comparing change of performances before and after certified firms produced certified products based on firm’s perspective. The results support the hypothesis that CoC certification has positive impacts on firm’s performances. There were three aspects of firm’s performances that measured on this research that were operational, financial and marketing. On average, from all measured aspects, marketing was the highest positive impacts. The results indicate all measured aspects were significant at 95 percent confidence level got positive impact from certification, except production cost efficiency and production capacity. However, the results also indicate that if compare between the costs and the benefits of certification on whole firm’s performances, based on surveyed firm’s perspectives, couldn’t said that the benefits of certification exceed the costs of certification. The most important factors that considered as reasons for seeking certification was marketing factors. The top reasons for seeking certification were that CoC certification would help firm to avert future adverse conditions, positive publicity/image impacts, demand in existing markets, and access to new markets. Main barriers that facing implementation of CoC certification in Indonesia was limited supply of certified raw material in Indonesia. Based on firm’s perspective, the results of Kruskal Wallis test also indicate that certified firm which get their certified raw materials from domestic, on average, have higher positive impact than others which get their certified raw materials by import, in which the impact toward raw-material handling performance , profits, sales volume, market share, export sales value, and export volume.
Kata Kunci : Ekolabel,Industri Pengolahan kayu,Sertifikasi Lacak Balak, certification, forest stewardship council, chain of custody, performance, wood processing manufacturer