Laporkan Masalah

Pengelolaan sumberdaya air Bendung Tiro Daerah Irigasi Tiro Kabupaten Pidie

BASYAR, Khairil, Prof.Dr.Ir. Bambang Triatmodjo, CES.,DEA

2006 | Tesis | S2 Teknik Sipil (Mag. Pengelolaan Sumberdaya Air)

Kabupaten Pidie dengan luas wilayah 4.160,55 Km2 mempunyai jumlah penduduk 517.898 jiwa dengan kepadatan rata-rata 125`jiwa/km2. Daerah Irigasi Tiro merupakan salah satu lumbung penghasil padi yang sangat potensial di Kabupaten Pidie dengan luas 6.330 ha. Kebutuhan air irigasi dilayani melalui Bendung Tiro yang terletak di sungai Krueng Tiro. Sungai Krueng Tiro mempunyai panjang 46 Km, luas Daerah Pengaliran Sungai 335 km2. Permasalahan kekurangan air sering dikeluhkan masyarakat petani setempat terutama pada periode tanam kedua. Pengalokasian air yang kurang baik, merupakan permasalahan yang sering dijumpai di lapangan yang berdampak pada kekurangan air pada sebagian lahan pertanian. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka diperlukan pengelolaan sumberdaya air yang baik, sehingga kebutuhan air daerah layanan dapat tercukupi. Analisis ketersediaan air ditentukan berdasarkan data klimatologi, data hujan dan data debit sungai Krueng Tiro. Penetapan masa tanam dilakukan dengan simulasi berdasarkan hasil analisis imbangan air periode setengah bulanan dalam waktu setahun. Kekurangan air pada masa pengolahan lahan dan masa pertumbuhan tanaman, diantisipasi dengan membagi Daerah Irigasi Tiro menjadi dua golongan I dan II, dengan pergeseran masa tanam satu bulan. Pola pemberian air dilakukan secara bergilir dengan membagi Derah Irigasi Tiro dalam enam Blok lahan berdasarkan tingkat ketersedian air. Ketersediaan air Q > 65% Qmaks, maka pemberian air dilakukan secara menerus, dan apabila ketersediaan air Q < 65% Qmaks, maka pemberian air dilakukan secara bergilir sesuai dengan jadual yang telah ditentukan. Hasil penentuan masa tanam Daerah Irigasi Tiro menunjukkan bahwa, masa tanam pertama golongan I ditetapkan pada bulan November I, masa tanam kedua ditetapkan pada bulan Maret II, dan masa tanam ketiga ditetapkan pada bulan Juli II. Masa tanam pertama golongan II ditetapkan pada bulan Desember I, masa tanam kedua ditetapkan pada bulan April II dan masa tanam ketiga ditetapkan pada bulan Agustus II dengan intensitas tanam 236%. Pemberian air secara menerus dilakukan apabila ketersediaan air Q>7.533 l/det. Pemberian air secara bergilir dengan tiga blok dialiri dan tiga blok ditutup dilakukan apabila ketersediaan air 4.056 l/det < Q < 7.533 l/det. Pemberian air secara bergilir dengan dua blok dialiri dan empat blok ditutup dilakukan apabila ketersediaan air Q < 4.056 l/det. Jadual pemberian air secara bergilir ditentukan dalam dalam waktu 24 jam.

Pidie regency which covered area about 4,160.55 km2, has population 517,898 peoples with population rate 125 peoples per km2. Tiro Irrigation Area is one of paddy barn area produced high quantity of paddy on the field area 6,330 ha. Water for irrigation is supplied from Tiro Dam located at Krueng Tiro River. Krueng Tiro River has length about 46 km and river catchment area 335 km2. The water shortage problem is often complained by farmers, especially on the second planting season. Bad water allocation usually is problem found at field that affected on water shortage at some paddy fields. To manage the problem, better water resource management is needed, so that water demand for all area can be fulfilled. Water supply analysis used rainfall and stream flow data of Krueng Tiro river. Defining the planting season is done simulation based on water balance analysis of Tiro Irrigation Area in half month period at one year. Water shortage in the field preparation time and growing season is anticipated with dividing Tiro Irigation Area into group I and II, with one month to be late of planting season. Water alocating system is done in turns, with dividing Tiro Irrigation Area to six blocks field based on water supply. If water supply is Q>65% of Qmax, allocating water could be done continuously. If water supply is Q<65% of Qmax, water allocation can be done in turns, based on the schedule. The result indicate that the 1st planting period for group I in November I, the 2nd planting period in March II, and the 3rd planting period in June II. The 1st planting period for group II in December I, the 2nd planting period in April II, and the 3rd planting period in August II with 236% planting intencity. Water allocation is done continually when the water supply is Q >7,533 l/s. Water allocation in turns with three blocks flooded and three block closed is done when the water supply is 4,056 l/sec

Kata Kunci : Kebutuhan air irigasi, Masa tanam, Pemberian air irigasi, Irrigation water demand, Planting season, Irrigation water supply


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.