Dampak pembangunan kawasan perkantoran Propinsi Banten terhadap nilai tanah
PRAWIRA, Agus, Ir. H. Sumaryo, M.Si
2006 | Tesis | S2 Teknik GeomatikaPembangunan merupakan aktifitas menuju kondisi yang dianggap lebih baik di masa yang akan datang. Pembangunan memberikan dampak, baik dampak positif maupun dampak negatif. Dampak positif biasanya diindikasikan dengan pertumbuhan ekonomi makro dan mikro, sedangkan dampak negatif diindikasikan dengan penurunan kualitas lingkungan. Dalam pelaksanaan berbagai kegiatan pembangunan, umumnya diiringi dengan fenomena kenaikan nilai jual tanah baik pada lokasi pembangunan maupun pada lokasi sekitarnya yang dikategorikan sebagai salah satu bentuk dampak positf pembangunan, termasuk dalam pembangunan kawasan perkantoran Propinsi Banten. Tujuan penelitian ini ialah mengevaluasi dampak pembangunan kawasan perkantoran propinsi Banten yang mulai dibangun tahun 2003 terhadap nilai tanah kawasan sekitarnya, dengan cara membandingkan kondisi nilai tanah sebelum pembangunan dengan kondisi nilai tanah setelah pembangunan. Proses penghitungan dampak dilakukan dengan dua tahap yaitu pembentukan model nilai tanah dengan menggunakan analisis regresi, yang dilanjutkan dengan perhitungan besarnya dampak pembangunan terhadap nilai tanah dengan analisis tren. Hasil analisis menunjukkan bahwa pembangunan kawasan perkantoran propinsi Banten memberikan dampak kenaikan nilai tanah di Kecamatan Curug. Besarnya kenaikan nilai tanah sampai dengan tahun 2005 untuk masing-masing desa yaitu : Ds. Cilaku 0,10%, Curug 3,34%, Curugmanis 12,76%, Tinggar 21,03%, Sukajaya 14,50%, Cipete 18,95%, Pancalaksana 18,12%, dan Kemanisan 4,23%.
Development is an activity to change environment getting better in the future. Development brings both positive and negative impacts. The positive impact indicated by the growth of macro and micro economics, while negative one indicated by the decreasing quality of environment. In implementation of development usually followed by the increasing land value at its location and neighborhood area that being classified as positive impact, included in development Banten’s province official. The purpose of this research is to evaluate the impact of development Banten’s province official area that started at 2003 toward land value at neighborhood area, by comparing land value condition before and after the development. The valuation process was divided into two major steps, first building land value model by using regression analysis method and than the valuation of impact by using trend analysis method. The result of this research found that the development Banten’s province official area had been increasing land value at the Curug Country. The increasing land value until 2005 for each village are : Cilaku about 0,10%, Curug about 3,34%, Curugmanis about 12,76%, Tinggar about 21,03%, Sukajaya about 14,50%, Cipete about 18,95%, Pancalaksana about 18,12%, and Kemanisan about 18,12%.
Kata Kunci : Nilai Tanah,Kawasan Perkantoran, Development impact, land value.