Sistem pendukung keputusan berbasis Sistem Informasi Geografis untuk pengelolaan tempat pemakaman di wilayah perkotaan :: Studi kasus di Kota Yogyakarta
RIYADI, Gondang, Ir. Subaryono, MA.,Ph.D
2006 | Tesis | S2 Teknik GeomatikaPertumbuhan penduduk dan keterbatasan tanah untuk pemakaman serta tingginya nilai tanah di kota Yogyakarta akan menimbulkan permasalahan di masa mendatang. Tempat pemakaman di kota Yogyakarta yang dikelola oleh DKKP maupun oleh yayasan atau pribadi, umumnya belum terencana dan tertata secara baik, dari segi fisik maupun dari segi administrasinya. Untuk kegiatan penataan makam dan penentuan lokasi baru tempat pemakaman diperlukan suatu sarana yang dapat menunjukkan posisi dan informasi tempat makam, yaitu sistem informasi geografis (SIG). SIG dapat digunakan sebagai alat untuk menangani data spasial dalam pengambilan keputusan serta penetapan kebijakan dalam pemanfaatan lahan makam lahan lebih efektif dan efisien. Penelitian ini dilakukan untuk membantu para pengambil keputusan dalam penataan ulang dan penentuan lokasi baru tempat pemakaman di kota Yogyakarta. Pelaksanaan penelitian ini berdasarkan Peraturan Daerah no 7 tahun 1996 dan perancangan Rencana Tata kota dan Wilayah kota Yogyakarta. Tahap perancangan penataan makam dan pencarian lokasi baru tempat pemakaman dengan menyusun berbagai kriteria, yaitu kriteria kebijakan, ekonomi, fisik, ekologi dan sosial-budaya. Proses hirarki analisis (PHA) berbasis spasial sebagai sistem pendukung keputusan, digunakan untuk menghitung bobot kriteria, kemudian bobot tersebut digunakan untuk memperoleh peta kesesuaian masing-masing kriteria. Dengan menggunakan spatial multi criteria evaluation (SMCE) dan melakukan tumpang susun (overlay) antar peta kesesuaian dengan perangkat lunak ILWIS, diperoleh pilihan prioritas penataan makam dan lokasi baru tempat pemakaman di kota Yogyakarta. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini berupa keputusan penataan tempat pemakaman yang dikelola oleh DKKP kota Yogyakarta. Pengelolaan makam tersebut dapat menambah potensi kapasitas makam sejumlah 7.495 makam. Namun tidak diperoleh tempat pemakaman baru di kota Yogyakarta yang memenuhi kriteria yang diberikan.
Population growth, limited availability of land for cemetery and increasing amount of land price in Yogyakarta are predicted to create problem in the future. Cemetery Yogyakarta usually managed by DKKP, private foundation or personal. In general have not been planned well for the purpose of better management and finding new location of cemetery. It is needed geographic information system (GIS). Gis can be used as a tool for handling spatial data in the process of decision making ang policy development of cemetery usability efficiently and effectively. This research have done in order to support decision makers in rebuilt and finding new location of cemetery. Perda no 7, 1996 and City Spatial Planning were used as basic guidance. First stage in this research is criteria development, including policy, economic, physic, ecology and socio-culture. Spatial base Analitical Hirarchy Process (AHP) was used to compute weight of the criteria, which further used to calculate suitability map of each criteria. Spacial multi criteria evaluation (SMCE) and overlay operation in ILWIS were used to obtain priority candidate for the cemetery rebuilding and the new location of cemetery. The result of this research is policy recommendation of the cemetery rebuilding managed by DKKP of Yogyakarta city. By applying the comulation there will be 7.495 graves. However, it was not found any suitable location for new cemetery.
Kata Kunci : SIG,Pendukung Keputusan,Pengelolaan Tempat Pemakaman,GIS, Decision support system, Analitical Hirarkhi Process