Laporkan Masalah

Faktor-faktor penentu pola penyebaran dan setting pedagang kaki lima :: Studi kasus kawasan di sekitar Monumen 45, Banjarsari Surakarta

JATMIKO, Bayu, Ir. Slamet Sudibyo, MT

2006 | Tesis | S2 Teknik Arsitektur (Desain Kawasan Binaan)

Saat ini, sektor informal dalam hal ini PKL (Pedagang Kaki Lima) ternyata telah memberikan kontribusi yang besar bagi aktivitas ekonomi lemah.bagi penduduk di negara berkembang seperti Indonesia. Keberadaan PKL sangat terkait dengan setting (tempat) yang biasanya ditemui di sekitar kerumunan orang di jalan-jalan, area pejalan kaki, dan memiliki kecenderungan menggelar usahanya pada waktu dan tempat yang “nyaman bagi pelanggan” dengan memanfaatkan fasilitas atau ruang-ruang publik yang kebanyakan tanpa ijin. Dengan demikian, karakter pemilihan lokasi dan tipe fisik PKL menjadi pertimbangan yang sangat penting. Kawasan di sekitar Monumen 45 Banjarsari Surakarta yang terkait dengan isu keberadaan PKL memb erikan keunikan tersendiri, di mana PKL menempati lahan yang secara fisik dianggap kurang memungkinkan bagi PKL untuk beraktivitas. Namun kenyataannya, mereka terus berusaha membidik kawasan ini menjadi tempat pemasaran maupun promosi produknya. Kecenderungan PKL menempati lahan publik atau bahkan tidak bertuan akan memicu pertumbuhan PKL semakin cepat sehingga dapat mengarah pada pola sebaran yang kurang terkendali dan berpengaruh terhadap perubahan fungsi kawasan maupun tata ruang kota. Berdasarkan hal tersebut maka dilakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang menentukan pola penyebaran dan setting PKL di sekitar Kawasan Monumen 45 Banjarsari Surakarta dengan tujuan adalah menentukan arahan penataan kios PKL di sekitar kawasan. Tinjauan pustaka digunakan sebagai acuan untuk mengkaji teori mengenai sektor informal khususnya PKL dan ruang terbuka publik sehingga didapat suatu landasan teori yang nantinya digunakan untuk menentukan variabel yang terkait dengan permasalahan PKL di ruang terbuka publik kota. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode rasionalistik kualitatif, yaitu dengan menemukan permasalahan di lapangan kemudian membuat rangka penelitian dan mengolah data secara kuantitatif untuk menentukan hasil yang kualitatif. Studi kasus kawasan ini dilakukan analisis terhadap pola penyebaran dan setting kios PKL di kawasan tersebut. Hasil temuan penelitian yaitu menemukan faktor-faktor yang menentukan pola penyebaran terkait dengan fungsi bangunan, jarak, dan sirkulasi (akses dan lalu lintas) serta faktor-faktor yang menentukan setting kios PKL terkait dengan setting fisik dan setting aktivitas di sekitar Kawasan Monumen 45 Banjarsari Surakarta. Diharapkan dengan temuan tersebut dapat berguna sebagai arahan penentuan kebijakan maupun sebagai antisipasi kondisi dan konflik yang ada saat ini.

At present, The informal sector, in this case-so called Pedagang Kaki Lima (PKL’s)-is give so many significant contributions for the activity of the low level economy at most developed countries, such as Indonesia. PKL’s-is closed to the setting (place) that usually occurs around the eidge of street or sidewalk and any other places crowded by people. In fact, they tend to choose any strategic open spaces to build their kiosks and comfortable time to practice their selling-without any consideration whether their activity disturbs any other people or not-though there is no permission and lawfully prohibited. Accordingly, the characteristics of the location used by the PKL’s and that of the physical types bring into important concern. The spaces around the Monumen 45, Banjarsari-Surakarta, are closed in image to the existence of the PKL’s by their uniquess, which the physical setting is basically not suitable area for their activity. However, they endeavor to settle their trading activity in it bay promoting and selling their product. This tendency, such as couping open spaces and unused land, influences irregular spread and lost of control. It affect, afterwards, the changing of area function and that of urban space design. Based on those phenomena, this research tries to find the factors that influence the spread type and the setting of the PKL’s around the Monumen 45 Banjarsari-Surakarta, objected to define a well-designed mode to regulate (normalize) the existence of the PKL’s. Literature review used in this research as a reference to study the theories related to informal sectors- in this case the term is focused on the PKL’s-and public open spaces, and its PKL’s. qualitative -rationalistic method used in this research by collecting all processing the data quantitatively for obtaining qualitative results. The finding of this research is expected to capable of concluding some factors define the spread type of the PKL’s related to its function of building, range, and circulation (access and traffic). This research is also tried to find the factors define the setting of the PKL’s kiosks related to physical and the activity setting around the Monumen 45 Banjarsari-Surakarta. The finding of this research is expected to be useful for defining policy strategy and anticipating the conflict may be occurring at present.

Kata Kunci : Urban Design,Kaki Lima,Pola Penyebaran, defining factor, spread type, setting


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.