Laporkan Masalah

Kajian kearifan lokal masyarakat dalam pengelolaan Repong Damar untuk mendukung konservasi lingkungan di Pesisir Krui Lampung Barat

HABIBUDIN, Imam, Prof.Dr. Totok Gunawan, MS

2006 | Tesis | S2 Ilmu Lingkungan (Magister Pengelolaan Lingkunga

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kearifan lokal masyarakat dalam pengelolaan repong damar yang mendukung konservasi lingkungan di Pesisir Krui Lampung Barat Secara rinci penelitian ini mengungkap repong damar berdasar kearifan lokal, untuk memperbaiki kerusakan hutan. Tujuan lain adalah memahami faktor-faktor yang menunjang dan menghambat pengembangan sistem repong damar. Lokasi penelitian di dua Pekon (Desa) yaitu Pekon Pahmungan Kecamatan Pesisir Tengah dan Pekon Penengahan Kecamatan Karya Penggawa. Metode yang digunakan adalah survey terhadap sampel responden masing-masing pekon 30 orang dan pengamatan lapangan dengan pengukuran kerapatan vegetasi menggunakan metode kuadrat sampling. Data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer meliputi : pengelolaan repong damar yakni aktivitas pemanfaatan, sosial ekonomi rumahtangga, persepsi, dan peranserta dalam pengelolaan repong damar; serta kerapatan vegetasi : fase pancang, tiang, dan pohon. Data sekunder meliputi kondisi vegetasi, kondisi abiotik, dan biotik wilayah pesisir secara umum yang terkait dengan repong damar. Analisis yang digunakan adalah : analisis kualitatif dan analisisis kuantitatif, menggunakan analisis tabel silang dan uji statistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebun damar yang dikelola secara tradisional yang berbekal kearifan yang diperoleh secara turun temurun, telah diwujudkan dalam bentuk hutan rakyat. repong damar yang dibangun merupakan model pembangunan hutan yang berkelanjutan dan lestari, baik di dalam memenuhi kebutuhan hidup dan menjaga fungsi lingkungan. Banyak faktor yang mempengaruhi terbentuknya repong damar yaitu sosial-ekonomi penduduk, pengetahuan berpengaruh terhadap persepsi, pemanfaatan dan peranserta kategori tinggi. Sehingga mewujudkan repong damar mempunyai fungsi ekonomi dan ekologis yang saling keterkaitan. Bentuk dan model kearifan ini dapat dijadikan langkah strategis pengelolaan lingkungan dalam memulihkan kembali lahan kritis.

This research aims to study people local wisdom in the resin repong management which supports environmental conservation in the coastal area in Krui, West Lampung. In detail this research is to reveal the resin repong based on the local wisdom to fix forest damage. The other objectives of this research are to comprehend factors which support and hamper system development of the resin repong. Research location is in two Pekons (villages) i.e. Pekon Pahmungan, Pesisir Tengah subdistrict and Pekon Penengahan, Karya Penggawa subdistrict. Methodologies that are used in this research are survey to the sample; 30 people in each Pekon and observation in the field with measurement on density of vegetations by using sampling square method. Data that are used in this research are the primary data i.e. the resin repong management namely: benefit exploiting activity, the household social economics, perception, and participation in the resin repong management, as well as density of the vegetations: stake phase, pillars, and trees. The secondary data i.e. the vegetations and an abiotic, biotic condition of the coastal area in general in which are related to the resin repong. Analyses that are used in this research are qualitative and quantitative analysis by using crossed table’s analysis and statistical testing. The result of the research shows that the resin plantation which is managed traditionally by using wisdom and it is obtained hereditarily. It has been realized in the form of people’s forest. The resin repong which is developed represents the forest development model continuously and everlasting in fulfilling daily need and save the environmental functions. Many factors influence in forming the resin repong namely: Social economics of the population and science have an effect to perception, benefit exploiting and high participation. So they can realize the resin repong having economical and ecological functions which are interrelated. These forms and wise models can be become strategic way to manage environment in the recovery of the critical farm.

Kata Kunci : kearifan lokal, repong damar, hutan rakyat, lahan kritis, local wisdom, resin repong (repong damar), people’s forest, critical farm


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.