Laporkan Masalah

Peran serta masyarakat dalam rehabilitasi hutan dan lahan kritis di distrik Timur Kabupaten Biak Numfor Provinsi Papua

SADSOEITOEBOEN, Bernadetta Margaretha Gunarsih, Prof.Dr. Kasto, MA

2006 | Tesis | S2 Ilmu Lingkungan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keterlibatan dan tingkat keaktifan marga/masyarakat dan perbedaan faktor-faktor motivasi, pengalaman usahatani, jenis kelamin, tingkat pendidikan, mata pencaharian dan status sosial yang mempengaruhi tingkat keterlibatan kelompok masyarakat/marga dalam Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) di distrik Biak Timur. Subyek penelitian adalah 75 anggota Kelompok Tani Hutan (KTH) pelaksana RHL yang tersebar di desa Rimba Jaya, Insumarires dan Tanjung Barari distrik Biak Timur. Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2005. Penentuan lokasi dilakukan dengan metode sampel wilayah dan data dikumpulkan melalui wawancara terstruktur dan observasi non partisipasi. Pengukuran tingkat keterlibatan didasarkan pada frekuensi kegiatan lapangan RHL yang dilakukan masyarakat. Pengukuran tingkat keaktifan berdasarkan akumulasi persentase individu dalam seluruh kegiatan lapangan RHL. Metode analisis yang digunakan adalah tabulasi dan uji statistik Chi2 . Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Distrik Biak Timur mempunyai keterlibatan yang tinggi dan berperan aktif melaksanakan kegiatan RHL. Secara parsial pada taraf kepercayaan 95% diketahui bahwa faktor motivasi memberikan pengaruh yang signifikan terhadap tingkat keaktifan masyarakat pada kegiatan Pengembangan Hutan Rakyat (PHR) dan Rehabilitasi Hutan Mangrove (RHM), tetapi tidak memberikan pengaruh signifikan pada Reboisasi (REB). Pengalaman usahatani memberikan pengaruh signifikan pada REB,PHR dan RHM. Jenis kelamin memberikan pengaruh signifikan pada PHR dan RHM , tetapi tidak untuk REB. Tingkat pendidikan tidak memberikan pengaruh signifikan pada seluruh kegiatan RHL. Mata pencaharian tidak memberikan pengaruh signifikan pada kegiatan REB dan PHR, tetapi berpengaruh pada RHM. Status sosial memberikan pengaruh signifikan pada PHR dan RHM, tetapi tidak pada kegiatan REB.

This research aims to know participation level and local community activated level and difference of motivation factors, farming experience, gender, level of education, social status and occupation which influence participation level of society group/clan in rehabilitation forest and critical land at East Biak. Subjects of research are 75 people in forest farmers group, which spread over at Rimba Jaya, Insumarires and Tanjung Barari. The research was executed in November 2005. Data collecting ware conducted by sampling method with structure interview and observation non participation. Measurement of partisipation level based on frequency activity of society was conducted in rehabilitation forest and land. Measurement activated level based on accumulation of individual percentage in all activities of rehabilitation forest and land. The applied analysis method is tabulation and chi square analysis. Research indicates that local communities at East Biak were active on rehabilitation forest and land program. By partial in level significant 95%, difference of motivation significance to difference activated level of local community at Private Woodland Development (PWD) and Rehabilitation Forest Mangrove (RFM), but doesn't influence to reboitation (R). Farming experience give real influence in all activity of rehabilitation forest and land. Gender give real influence in PWD and RFM, but doesn't give real influence to R. Level of education doesn't give influence in all activity of rehabilitation forest and land. Living doesn't give influence in activity of R and PWD, but give influence in RFM. Social status give real influence in PWD and RFM, but doesn't give influence in R .

Kata Kunci : Lingkungan Hidup,Rehabilitasi Hutan dan Lahan Kritis,Peran Masyarakat,participation of local community, rehabilitation of forest and critical land


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.