Laporkan Masalah

Fungsi kelompok pengrajin bambu dalam sistem produksi dan pemasaran kerajinan bambu di Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli

SAMPURNA, I Wayan, Drs. Soetomo, M.Si

2006 | Tesis | S2 Sosiologi (Kebijakan dan Kesejahteraan Sosial)

Keberpihakan Pemerintah di masa lalu pada industri besar dan kurang diperhatikannya industri kecil dan menengah ternyata justru mengakibatkan kehancuran ekonomi Indonesia ketika diterjang oleh krisis ekonomi, sebaliknya indutri kecil dan menengah menunjukkan kemampuan dalam menghadapi krisis ekonomi. Ini menunjukkan industri kecil dan menengah yang banyak menggunakan komponen alam dan local dalam pengembangan usaha lebih memiliki kekuatan dalam bertahan daripada industri besar yang mengandalkan tekhonogi dari luar. Industri kerajinan bambu merupakan salah satu bentuk industri kecil yang melibatkan banyak masyarakat pengrajin. Dalam perkembangannya ternyata kerajinan bambu tersebut mampu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengurangi angka pengangguran di Kabupaten Bangli. Dibentuknya kelompok-kelompok pengrajin bambu juga memberikan peran yang cukup penting bagi pengrajin bambu dalam produksi dan pemasaran hasil kerajinan bambu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui fungsi kelompok pengrajin bambu dalam sistem produksi dan pemasaran hasil produksi kerajinan bambu di Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan diskriptif, dengan obyek penelitian adalah mencakup pengrajin perorangan, kelompok pengrajin bambu, perangkat desa, pejabat di kecamatan Bangli, dan pejabat yang berhubungan dengan industri kerajinan di Kabupaten Bangli. Logika awal dalam penelitian ini adalah dengan dibentuknya kelompok pengrajin bambu akan memudahkan dan meningkatkan produksi dan pemasaran hasil kerajinan bambu masyarakat di Kecamatan Bangli. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan dibentuk kelompok pengrajin bambu lebih banyak keuntungan yang diperoleh jika dibandingkan dengan perorangan, baik dalam produksi maupun pemasaran. Dengan dibentuk kelompok pengrajin, akses untuk memperoleh bantuan modal lebih mudah didapat, serta pemenuhan target produksi dalam skala besar baik jumlah maupun desain dapat dipenuhi karena dikerjakan bersama-sama. Demikian halnya dengan pemasaran, kelompok pengrajin memiliki peluang untuk memperluas pasar dibandingkan dengan perorangan dan kesempatan untuk ikut serta dalam berbagai pameran-pameran juga lebih luas jika dibandingkan dengan sistem perorangan. Namun disisi lain masih terdapat kelemahan yaitu masih terbatasnya sumber daya manusia baik dalam peningkatan kreativitas desain maupun manajerial. Selain itu keterbatasan penggunaan teknologi juga menghambat produksi kerajinan bambu. Rekomendasi yang ditawarkan penulis dari hasil penelitian ini adalah disamping kelompok pengrajin bambu yang memiliki peran penting, peran pemerintah juga diperlukan dalam mengatasi kendala pengrajin bambu. Pemberian bantuan modal dengan bunga ringan atau modal bergulir sangat diperlukan oleh masyarakat. Penyediaan alat dengan teknologi tepat guna juga perlu difasilitasi oleh Pemeritnah, ditunjang dengan pelatihan mengenai penggunaan alat tersebut. Supervisi atas hasil kerajinan juga perlu dilakukan pemerintah dalam menjaga kualitas hasil produksi terutama untuk skala eksport. Pemerintah juga harus mengambil peran dalam pemasaran hasil produksi baik melalui pameran-pameran baik di dalam maupun di luar negeri, juga melalui promosi secara virtual dengan memanfaatkan egovernment, yang lebih memudahkan masyarakat dunia dalam mengakses hasil kerajinan tersebut. Kebijakan sehubungan dengan pajak dan retribusi hendaknya juga diperhitungkan lagi seringan mungkin, sehingga dapat menarik investor dalam menanamkan modalnya di Kecamatan Bangli

The govenmental tendency in the past at big industry and le ss pay attention to of small and middle industry in the reality exactly coused of ruination of Indonesian economic dashed against by economic crisis. On the contrary, small and middle industry show its capability facing economy crisis. These also show that small and middle industry which used a lot of natural and local component to increase the effort which have more power to survive than big industry which relying on the technology from outsider. Bamboo handycraft industry is one of little industry form which entangling a lot of society of art worker group. In its growth, the reality is the bamboo crafting able to increase prosperity society and lessen the unemployment number in Bangli Regency. The forming of group of bamboo worker also give the role whic h necessary enough for bamboo worker in production and marketing of the result of bamboo crafting . This research target is to know the function of group of bamboo worker in production and marketing system of the result of bamboo crafting in Bangli subdistrict, Bangli Regency. This research method used qualitative research method with the descriptive approach, with the research object include; cover the individualness worker, group of bamboo worker, countryside peripheral, functionary at subdistrict Bangli, and functionary which have deal with crafting industry at Bangli Regency. Early logical in this research is with be formed group of bamboo worker will facilitate and increase production and marketing result of society’s bamboo crafting in Subdistric t Bangli. From research result indicate that unionizedly of bamboo worker is more amount advantage obtained in comparison with individualness, good in production and also marketing. Unionizedly of worker group have made access to obtain; get the got easier capital aid, and also goals accomplishment produce in big scale of goodness sum up and also desain can be fulfilled because done together. That way the things of with the marketing, worker group own the opportunity to extend the market compared to individualness and opportunity to join in so many broader exhibition also in comparison with individualness system. But on the other side still there are weakness that is still the limited good human resource in make-up of creativity of desain and also manajeria l. Others technological use limitation also pursue the production of bamboo crafting. Recommendation which be offered by writer from this research result beside group of bamboo worker which have important role, governmental role also needed in overcoming constraint of bamboo worker. Gift of capital aid with the light lease or continous capital was very needed by society. Ready of appliance technological precisely utilize also be needed the facility by government, supported with the training about concernin g the appliance use. Supervise for result of crafting also require to be conducted by government in taking care of quality of yield up the ghost especially for the scale of export. Governmental also have to take the role in good yield up the ghost marketing through exhibition of either and also beyond the sea, also through promotion by virtual of exploiting e-government, what more facilitating of world society in accessing result of the crafting. Policy of refering to lease and retribution shall are also reckoned again often possible, so that can draw the investor in inculcating its capital in Subdistrict Bangli

Kata Kunci : Pengrajin Bambu, Produksi dan Pemasaran, Group of Bamboo Worker, Produce, Marketing, Bamboo Crafting.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.