Mazhab sosial keagamaan sejarah Nahdlatul Ulama 1936-1945
MAWARDI, Kholid, Prof.Dr. Djoko Suryo
2005 | Tesis | S2 SejarahPenelitian ini dilakukan untuk menjelaskan kondisi sosial keagamaan komunitas Nahdlatul Ulama dalam kurun waktu 1936-1945. penelitian ini menggunakan berbagai sumber baik yang berbahasa Indonesia, Jawa, dan Arab. Kritik sumber dilakukan terutama terhadap majalah dan Koran pada periode Jepang, dengan membandingkan sumber-sumber dari dalam NU. Nahdlatul Ulama adalah organisasi sosial keagamaan yang menjadi naungan ulama-ulama tradisionalis. Nahdlatul Ulama berdiri karena dipicu oleh keinginan untuk mempertahankan faham keagamaan dan keinginan untuk melakukan pemberdayaan masyarakat muslim tradisionalis. Perkembangan Nahdlatul Ulama pada masa penjajahan Belanda sangat cepat, disebabkan oleh tradisi-tradisi yang dimiliki dan kantong-kantong pengajian pedesaan. Pada masa akhir penjajahan Belanda, Nahdlatul Ulama menjadi kelompok yang pro terhadap Jepang, dengan harapan Jepang mampu membebaskan dari penjajahan Belanda. Masa awal pendudukan Jepang, Nahdlatul Ulama mengalami masa-masa sulit karena kebijakan Jepang. Penolakan terhadap kebijakan Jepang oleh para kiai NU menyebabkan mereka ditangkap dan dipenjarakan. Kondisi ekonomi yang buruk menyebabkan kerusakan keberagamaan masyarakat bawah NU. Kondisi ini menyebabkan berubahnya strategi NU dalam menghadapi pemerintah militer Jepang. Kolaborasi dengan Jepang menjadi pilihan yang realistis untuk menyelamatkan masyarakat NU dari kerusakan yang lebih parah dan mencoba memperkuat posisi NU dalam kehidupan berbangsa pada saat itu. Kolaborasi dengan Jepang telah menempatkan Nahdlatul Ulama tidak saja menjadi organisasi yang diakui oleh pemerintah militer Jepang, tetapi lebih dari itu telah membentuk tokoh-tokoh NU yang cakap, terkemuka dan diperhitungkan oleh kelompok lain, yang pada masa penjajahan Belanda hal ini tidak mungkin terjadi.
This research tries to describe socio-religious condition of NU and its people during the period of 1936-1945. To do so, it utilizes multitude of literatures within various languages, i.e. Indonesian, Javanese, and Arabic. It just focuses on comparing between information reparted by general sources, especially newspaper and magazine, and that wich was written by NU’S writers or it documents. Its distinctive aim is to get description NU’S leaders policy toward, Japan occupation and its impact to NU and Indonesian people’s condition. Nahdlatul Ulama, as a religious and social organization which was established to maintain its theology and tradition as well as to empower tradisionalist Muslims, rapidly grew in the era of Dutch colonization. Such condition was merely resulted from its tradition and its dynamic and solid NU’S people in villages. NU had dynamics attitude towards Japan occupation. Early, NU was cooperative to Japan because of its hope to get Japan help to free Indonesia from Dutch colonization. On the contrary, when Japan began to issue some regulation, many NU’S leaders became opponents of Japan occupation. This made them arrested and jailed. Consequently, NU and its people were out of order. Realizing this condition, NU’S leaders, then, changed their attitude towards Japan. They became cooperative with Japan. Their aim was to save Indonesian people, especially NU’S people, from colonial violence and oppression. The other aim was to strengthen NU’S position in Indonesia. Factually, such policy made NU as social and religious organization recognized by military government of Japan. Futher more, at made NU’S leaders have adequate proficiency in ruling government wich was impossible to be gained in the era of Dutch colonization.
Kata Kunci : Sejarah NU, 1936, 1945