Laporkan Masalah

Analisis peran Pemda Kabupaten Timor Tengah Utara dalam penyelesaian konflik antar desa Naiola dan Oetalus di Provinsi Nusa Tenggara Timur

THIUS, Yohanes Dela Salle, Dr. Nanang Pamuji Mugasejati

2006 | Tesis | S2 Ketahanan Nasional (Magister Perdamaian dan Res

Penelitian ini memiliki dua tujuan, yaitu : (1) Untuk mengetahui upaya – upaya apa saja yang telah dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) dalam menyelesaikan konflik antara Desa Naiola dengan Desa Oetalus dan (2) bagaimana dampak dari upaya-upaya tersebut. Subyek penelitian ini meliputi, Pihak Oetalus : yaitu Kades Oetalus bersama beberapa tokoh kuncinya; Pihak Naiola : yakni Kepala Desa Naiola, Tokoh Adat Naiola/Bikomi serta tokoh-tokoh kunci BPD Naiola; dan Pemerintah Daerah Kabupaten Timor Tengah Utara yang di dalamnya adalah Kepala Badan Kesbanglinmas, Kepala Badan Pertanahan, Camat Miomaffo Timur dan perangkat Setda Timor Tengah Utara dalam hal ini Asisten Tata Praja, Kepala dan Staf Bagian Pemerintahan Desa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konflik batas wilayah yang terjadi antara desa Naiola dan desa Oetalus merupakan produk dari kebijakan publik yang tidak transparan. Konfliknya sendiri merupakan suatu miniatur kompetisi kekuasaan (competition of power) atas tanah antara Pemerintah dengan masyarakat adat (state and civil society) yang diwakilkan pada tindakan sepihak Pemerintah Desa Oetalus dan reaksi kekerasan masyarakat adat Desa Naiola. Analisis membuktikan bahwa upaya penyelesaian konflik itu dengan pendekatan arbitrase dan tanpa melibatkan peran tokoh/lembaga-lembaga non-pemerintah lainnya tidak akan efektif. Dalam prosesnya terkendala pula pada faktor kemampuan penanganan konflik karena kurangnya pengalaman, pengetahuan dan keterampilan pengelolaan konflik. Akibatnya durasi konflik tetap berkepanjangan (protracted-duration) dan masih akan terus berlangsung (on-going) tanpa suatu kepastian penyelesaian. Gagalnya peran Pemda itu menyebabkan konflik masih terus berjalan dan telah berdampak buruk bagi kehidupan ekonomi, politik dan sosial budaya masyarakat kedua desa yang kian hari semakin melemah.

This study has two objectives : 1) to know how far the efforts of Local Government of Timor Tengah Utara Regency which have being carried out in handling conflict between Naiola and Oetalus villages which has been going on for more than five years, and 2) what is the impact of the Local Government efforts. The result of this study points out that boundary disputes of those villages caused by untransparency of the Local Goverment’s public policy. On the other side, actually the conflict as a competition of power miniature between state and civil society which representated by an unilateral measures of the Oetalus Village Government and the violence reaction of the Naiola civil society. The Problem Analysis proves that the use of arbitration approach in conflict resolution efforts without involving stakeholders / Non Government Organizations role turned-out uneffective. Conflict-duration stay protracted and still be going on without a certain resolution. The weakness of the Local Government’s role has a bad impact to the economy, politics and cultur-social life of the two villages society which seems become wicker and wicker.

Kata Kunci : Konflik,Kebijakan Publik,Penyelesaian Perdamaian, conflict, conflict resolution, Government failure.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.