Pemanfaatan Penginderaan Jauh untuk kajian Densifikasi bangunan rumah mukim :: Kasus di Kecamatan Gondomanan dan Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta dengan bantuan Sistem Informasi Geografis
SUBROTO, Tullus, Prof.Dr. Sutanto
2006 | Tesis | S2 Penginderaan JauhPenelitian ini dilakukan di Kota Yogyakarta dengan studi kasus Kecamatan Gondomanan mewakili daerah pusat kota dan Kecamatan Umbulharjo mewakili daerah pinggir kota. Tujuan penelitian ini adalah: (1) memanfaatkan foto udara, ortofoto dan citra ikonos untuk perolehan variabel lahan dan ketelitian hasil interpretasi untuk pemetaan kepadatan bangunan rumah mukim dalam rangka menetapkan densifikasi bangunan rumah mukim, (2) mengetahui manfaat sistem informasi geografis (SIG) untuk kajian densifikasi bangunan rumah mukim, (3) mengkaji sebaran keruangan densifikasi bangunan rumah mukim di Kecamatan Gondomanan dan Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei dengan pendekatan keruangan memanfaatkan penginderaan jauh multi waktu (tahun 1987 dan 2000), dan analisis kualitatif. Teknik interpretasi citra mendasarkan pada unsur-unsur interpretasi citra untuk mendapatkan data variabel lahan yaitu: (1) luas atap rumah mukim, (2) luas daerah administrasi, (3) luas daerah kekotaan, (4) luas daerah kekotaan permukiman sebagai variabel bebas, dan (5) kepadatan bangunan rumah mukim sebagai variabel terikat. Penilaian kepadatan bangunan rumah mukim dilakukan dengan pendekatan administrasi, kekotaan, dan permukiman. Pengolahan dan analisis hasil dilakukan dengan memanfaatkan SIG dengan teknik tumpang susun peta kepadatan bangunan rumah mukim multi waktu untuk mendapatkan data densifikasi bangunan rumah mukim. Hasil penelitian menunjukan bahwa foto udara, ortofoto dan citra ikonos dapat digunakan untuk perolehan variabel lahan dengan ketelitian hasil interpretasi penggunaan lahan pada foto udara/ortofoto mencapai 90,6 %, citra ikonos 96,5 %. Secara keruangan terdapat perbedaan persentase terjadinya densifikasi bangunan rumah mukim di pusat kota dan pinggir kota baik dilihat dengan pendekatan administrasi, kekotaan, maupun permukiman. Di pusat kota densifikasi dengan pendekatan administrasi dan kekotaan persentasenya kecil yaitu masing-masing 0,35 %, permukiman 1,49 %, sedangkan di daerah pinggir kota persentasenya cukup besar yaitu berdasarkan pendekatan administrasi 13,93 %, kekotaan 7 %, dan permukiman 8,63 %.
This research was carried out in Yogyakarta City, with two case studies; Gondomanan subdistrict representing the city center area and Umbulharjo subdistrict representing the urban fringe area. The research was aimed at (1) applying airphotos, orthophotos, and ikonos image to obtain variables on land and accuracy of mapping interpretation of housing density, this is to determine the housing densification, (2) comprehending the use of geographic information system (GIS) to study the housing densification, (3) studying the spread of spatial housing densification at Gondomanan subdistrict and Umbulharjo subdistrict Yogyakarta City. The methods of research applied were survey method with spatial approach on multi-temporal remote sensing (1987 and 2000), and qualitative analysis. The image interpretation technique was based on image interpretation elements to get data on land variable. They are (1) the area of housing roofs, (2) the acreage of administrative area, (3) the acreage of urban area, (4) the acreage of urban settlement as the independent variable and (5) housing density as the dependent variable. The evaluation of housing density was done by using the administrative, urban and settlement approaches. The data processing and data analysis were done by using GIS and an overlay technique of maps on multitemporal housing density. This was done to obtain the data on housing densification. The research results showed that airphotos, orthophotos, and ikonos image could be used to obtain the variable on land with the land use interpretation accuracy of 90,6 % on airphotos / orthophotos, of 96,5 % on ikonos image. Spatially, there were differences on percentage between housing densification at the city center and at the urban fringe areas if viewed both from administrative, urban and settlement approaches. The percentage of housing densification in the city center viewed from administrative and urban approaches were 0,35 % each, and from the settlement approach was only 1,45 %, whereas at the urban fringe areas, the percentage was 13,93 % from administrative approach, and 7 % from urban approach and 8,63 % from settlement approach.
Kata Kunci : SIG,Densifikasi Bangunan Rumah Mukim