Laporkan Masalah

Dampak perubahan kebijakan ekonomi terhadap ekspor komoditas hasil perkebunan

NURLISMA, Dr.Ir. Slamet Hartono, M.Sc

2006 | Tesis | S2 Ekonomi Pertanian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (a) pengaruh harga ekspor, harga dalam negeri (domestik), harga dunia, nilai tukar rupiah terhadap US$ dan trend waktu terhadap volume ekspor hasil perkebunan (minyak kelapa sawit, kopi, teh, lada dan karet, dan (b) dampak kebijakan ekonomi berupa tarif, MPO, Cess, kuota dan subsidi ekspor yang dilakukan pemerintah, terhadap pertumbuhan ekspor hasil perkebunan (minyak kelapa sawit, kopi, teh, lada dan karet). Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data runtut waktu (time series) selama 35 (tiga puluh lima) tahun, yaitu periode 1970 – 2004. Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis regresi berganda dengan model estimasi ordinary liest squares dalam bentuk logaritma natural. Hasil penelitian menunjukkan bahwa harga minyak sawit di pasar dunia dan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat serta trend waktu mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap permintaan ekspor minyak kelapa sawit (CPO) Indonesia. Selanjutnya, rangkaian kebijakan ekonomi yang dikeluarkan oleh pemerintah, seperti kebijakan tarif 1–10% dan pengenaan MPO tidak menghambat ekspor minyak kelapa sawit dan tarif 31–50% menghambat ekspor minyak kelapa sawit. Disisi lain, permintaan ekspor kopi Indonesia dipengaruhi dipengaruhi oleh harga ekspor kopi, harga kopi di pasar dunia, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat dan trend waktu. Sedangkan kebijakan-kebijakan ekonomi yang dapat menghambat laju ekspor adalah kebijakan berkaitan dengan pengenaan MPO dan cess. Hasil analisis yang lain menunjukkan bahwa permintaan ekspor teh Indonesia hanya dipengaruhi oleh harga teh di pasar dunia. Sedangkan rangkaian kebijakan ekonomi yang memiliki dampak terhadap laju perkembangan ekspor teh Indonesia adalah kebijaksanaan tentang subsidi ekspor yang terlihat belum efisien. Harga ekspor lada, harga lada dalam negeri/domestik, harga lada di pasar dunia dan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat serta trend waktu mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap permintaan ekspor lada sedangkan rangkaian kebijaksanaan berkaitan dengan tarif, MPO dan Cess secara statistik tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan. Selanjutnya, permintaan ekspor karet Indonesia secara statistik dipengaruhi oleh harga karet dalam negeri, harga karet di pasar dunia, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat dan trend waktu. Sedangkan kebijakan-kebijakan ekonomi yang dapat menghambat laju perkembangan ekspor karet Indonesia adalah kebijaksanaaan tentang MPO.

The aim of the study is to understand: (a) the influence of export price, domestic price, world price, exchange rate rupiah to US $ and the trend of export volume of commodity produced by estate and (b) impact of economic policy which are tariff, MPO, Cess, quota and export subsidy which is done by government, to the growth of estate commodity export (crude palm oil, coffee, tea, pepper, and natural rubber). The data characteristic is time series as long as 35 years, (from 1970-2004). Logistic regression with ordinary least squares (natural logarithmic) is the analytical methodology used in this study. Result indicate that palm oil price at world market and exchange rate of rupiah to US $ and trend have significant influence to the demand of crude palm oil (CPO) export Indonesia. Also a series of economic policy such as tariff policy and MPO. Furthermore, set of economic policy those issued by government, tariff policy by 1 – 10 % and MPO implementation do not block the export of crude palm oil and tariff by 31 – 50 % blocks the export of palm oil. Meanwhile, the demand of coffee export is influenced by exchange rate rupiah to US $ and trend. The increasing of coffe export quantity is hampered by economic policy by MPO and cess. Another analysis indicates that the demand of tea export is also influenced by tea export price at world market. Whereas, the series of economic policy which has impact to the development of tea export Indonesia is about the policy of export subsidy. The price of pepper export, domestic pepper price, world pepper price, exchange rate rupiah to US $ and trend have significant influence the demand of pepper export quantity, meanwhile the series of policy which is related by tariff of MPO does not indicate significant influence. Furthermore, the demand of Indonesia natural rubber, export quantity statistically is influenced by domestic natural rubber price, natural rubber price at world market, exchange rate of rupiah to US $ and trend. Whereas economic policies hampering this export quantity is MPO.

Kata Kunci : Kebijakan Ekonomi, Ekspor Komoditas Hasil Perkebunan, demand, export policy change, palm oil, coffee, tea, pepper, rubber.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.