Laporkan Masalah

Dinamika hubungan Resiprokal menyumbang dan sambatan pembangunan rumah di pedesaan :: Studi kasus di Desa Kaliloro

EKAWATI, Henny, Dr. Irwan Abdullah

2005 | Tesis | S2 Sosiologi

Proses diferensiasi yang terjadi di banyak pedesaan di Asia Tenggara dan di Indonesia diikuti dengan terjadinya penurunan hubungan resiprokal dalam pertanian dan kegiatan lainnya dan pergantian ke buruh upahan. Namun berbeda halnya dengan hubungan resiprokal yang lain seperti dalam sambatan, sumbangan pada upacara selamatan meskipun terjadi pergeseran namun tidak sedrastis pada hubungan resiprokal pada pertanian. Penelitian ini hanya mengambil dari kasus-kasus hubungan resiprokal tenaga kerja pada sambatan, dan resiprositas sumbangan pada upacara selamatan dengan membandingkan fenomena tahun 1972/1973 dengan 2000/2001 dan sesudahnya. Alasan mengenai kasus-kasus tersebut yang diambil antara lain: Fenomena pertukaran tenaga kerja dalam kegiatan sambatan masih banyak dilakukan masyarakat di wilayah ini terutama sambatan pembuatan rumah dan perbaikan rumah, kandang, pembuatan batu bata dan sebagainya. Berkenaan dengan kasus sumbangan diambil dengan alasan karena pada masyarakat ini fenomena siklus hidup hampir selalu ditandai dengan selamatan. Dalam slametan siklus hidup selalu ditandai dengan pemberian sumbangan. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif. Penelitian ini membandingkan dua periode penelitian tahun 1972/1973 dengan penelitian ulang tahun 1999/2001 keatas. Data survai rumah tangga menjadi dasar perbandingan dua periode penelitian. Sementara itu proses perubahan atau pergeseran- pergeseran yang terjadi dijelaskan dengan data kualitatif ditambah dengan wawancara mendalam mengenai situasi hubungan sosial yang diteliti yang terjadi pada tahun 1980-an dan tahun- tahun sebelum dan sesudahnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa telah terjadi dinamika hubungan resiprokal menyumbang dan sambatan di Kaliloro. kegiatan menyumbang pada setiap hajatan yang berhubungan dengan siklus hidup manusia maupun yang di luar siklus hidup manusia pada 1972/1973 dibandingkan tahun 1999/2000 hingga sekarang mengalami pergesaran pertama, terjadi perubahan jenis sumbangan dari barang ke uang dengan alasan praktis. Kedua, terjadi perubahan standar jumlah sumbangan. Ketiga, terjadi pergeseran pada besar kecilnya hajatan yang diselenggarakan untuk sebuah acara siklus hidup maupun di luar siklus hidup.Keempat, terjadi pergeseran dari model hajatan menurut istilah setempat yaitu dari hajatan dengan buka pintu muncul fenomena baru yaitu hajatan tutup pintu yang mulai dianggap umum oleh warga setempat. Pada hubungan resiprokal sambatan tenaga kerja pergeseran dari tahun 1972/1973 dan tahun 1999/2000 hingga sekarang adalah pertama, terjadi pergeseran dari pembangunan dengan sambatan ke upahan namun kegiatan sambatan tidak menghilang sama sekali. Demikian juga jangka waktu sambatan saat ini lebih pendek dibandingkan tahun 1972/1973 Kedua, terjadi pergeseran meskipun hanya sedikit pada alokasi waktu yang dicurahkan untuk kegiatan sambatan semakin sedikit pada saat ini dibandingkan dengan yang terjadi pada tahun 1972/1973. Ketiga, karena terjadi pergeseran dari sambatan ke upahan maka berakibat pada semakin sedikit jumlah orang yang hadir pada setiap ada sambatan. Faktor- Faktor yang menyebabkan pergeseran dalam hubungan resiprokal adalah perubahan yang mendasar pada perekonomian desa, pada resiprokal menyumbang karena masuknya ekonomi uang, adanya kelompok yang menonjol dan pergeseran dari generalized reciprocity ke direct reciprocity. Sementara pada resiprokal sambatan disebabkan masuknya ekonomi uang dan perbaikan sarana transportasi, munculnya pertukangan komersial dan berubahnya model rumah dari rumah bambu ke rumah tembok.

The differentiation processes happening in many rural areas in Southeast Asia and in Indonesia is followed by the degradation of reciprocal relationships in various agricultural activities, indicated by the shift to paid labor. However, the drastic change in reciprocal relationships in agricultural activites is not found in other community activities such as in sambatan and in donations for selamatan. Though changes do occur in both activities, it is not as great as changes in the agricultural sector. This research focuses on reciprocal rela tionships in relation to labor in sambatan activities, and reciprocity with regard to donations in selamatan ceremonies. The research compares the above phenomena, using the time frame between 1972/1973 until 2000/2001 and afterwards. The reason for taking these case studies are as follows. First of all, the phenomenon of labor exchange in sambatan activities is still carried out by the community studied, especially in activities concerning shelter and stall construction and rehabilitation, the manufacture bricks, etc. Second, cases with regard to donations are taken because in the community studied, the different periods within a person’s life cycle is always celebrated through the selamatan ceremony. In selamatan ceremonies, the life cycle is always indicated through donations from other community members. This research is carried out by using both quantitative and qualitative methods. This research compared the above phenomena, between the periods of 1972/1973 and 1999/2001. The community already visited in 1972/1973 was revisited in the year 1999/2001. The household survey data was used as the main basis to compare the two research periods. The process of change is explained by using qualitative data. In addition, indepth interviews were carried out to exp lain the social relationships occurring in the 1980s, the years before, and the years afterwards. The results of this research shows that there was a change in the dynamics of reciprocal relationships in donation activities and sambatan in Kaliloro. The donations in ceremonies related to the human life cycle or other important events have changed in 1999/2000 compared to 1972/1973. First of all, there has been a change in the type of donation, from goods to money. This is done due to practical reasons. Second, there has been a change in the standard of donations. Third, there has been a change in the scope of ceremonies in relation to the human life cycle and other important events. Fourth, with regard to local terms, there has been a change in the type of ceremonies carried out. Derived from the common buka pintu (opening door) ceremony, a new type of ceremony called the tutup pintu (closing door) ceremony has emerged, and is considered as a common ceremony to carry out by the community. The changes occurring in reciprocal relationships within sambatan activities between 1972/1973 and 1999/2000 are as follows. First, there has been a change in the construction of shelter from sambatan to paid labor, but the sambatan activity has not been abandoned altogether. The time to carry out the sambatan is also shorter nowadays compared to the time to carry out the same activity in 1972/1973. Second, there has been a slight change in the time allocated for sambatan activities nowadays is shorter compared to 1972/1973. Third, because there has been a change from sambatan to paid labor, fewer people are involved in this activity. The above factors that have caused a change in the reciprocal relationships are a fundamental change in rural economy. With regard to reciprocal donations, the change to donations in the form of money is due to the emergence of cash economy, dominant groups, and the change from generalized reciprocity to direct reciprocity. With regard to reciprocal relationships in sambatan activities, the changes that have occurred are due to the emergence of cash economy, commercial labor, and changes in the models of houses built, from bamboo shelters to brick houses.

Kata Kunci : Hubungan Resiprokal, Pembangunan Rumah, Sambatan

  1. S2_PAS_2005_Henny_Ekawati_Abstract.pdf  
  2. S2_PAS_2005_Henny_Ekawati_Bibliography.pdf  
  3. S2_PAS_2005_Henny_Ekawati_Table_of_Content.pdf  
  4. S2_PAS_2005_Henny_Ekawati_Title.pdf