Tari Sigeh Penguten :: Identitas budaya masyarakat Lampung
HABSARY, Dwiyana, Prof.Dr. R.M. Soedarsono
2005 | Tesis | S2 Pengkajian Seni Pertunjukan dan Seni RupaTari merupakan aplikasi budaya suatu masyarakat yang sarat akan simbol. Pada masyarakat pendukungnya simbol tersebut mempunyai makna tertentu. Tulisan ini mengupas beberapa lapisan (layers) dari sebuah seni pertunjukan yang berasal dari daerah Lampung yaitu tari sigeh penguten. Lapisan bentuk yang dibaca sebagai teks dianalisis secara lengkap ke dalam bentuk deskripsi tari. Adapun lapisan kontekstual akan mengupas fungsi dan keberadaan tari sigeh penguten sebagai identitas masyarakat Lampung. Masyarakat Lampung mempunyai falsafah hidup nemui nyimah dan nengah nyappur memiliki hubungan yang sangat erat dengan tari sigeh penguten. Arti dari nemui nyimah adalah sikap pemurah, terbuka tangan, suka memberi. Adapun arti dari nengah nyappur adalah suka berinteraksi atau bergaul. Properti utama yang menggambarkan falsafah hidup tersebut adalah sigeh (daun sirih) yang dipakai oleh masyarakat setempat untuk menyuguhi tamu. Properti lainnya adalah tepak yang digunakan untuk membawa daun sirih dan perlengkapan menginang (tembakau, gambir, kapur sirih). Properti tersebut menggambarkan simbol keakraban dan merupakan satu kesatuan yang harus hadir dan merupakan ciri dari tari sigeh penguten.
Dance is an society’s cultural application which full of certain symbol for the supporter society. This research and observation have main purpose to look for through some layers of performing art from Lampung. Some parts which are read as text will be analyzed completely in the form of a description dance. Contextual part will discuss the function and existence of sigeh penguten dance as the identity of Lampung society. Lampung society have five philosophy of life, and two of them strengthen this dance position in the society. That life philosophy which has close relationship is nemui nyimah means generous attitude, open handily and extravagant. The meaning of nengah nyappur is like to socialized. The main property which describes that life philosophy is sigeh(betel vine) which is use by the local society to treat and honor their guests. The other property is tepak. It is use for bringing betel vine and the material for chewing betel (tobacco, dyeing, and betel lime). This property is an unity which should be present and is the characteristic of sigeh penguten dance.
Kata Kunci : Tari Sigeh Penguten,Identitas Budaya Masyarakat Lampung, sigeh penguten, function, identity