Konsep pembangunan infrastruktur permukiman pelantar di Kelurahan Tanjungpinang Kota Kota Tanjungpinang
SYAHDU, Said Nur, Prof.Ir. A. Djunaedi, MUP.,Ph.D
2005 | Tesis | Magister Perencanaan Kota dan DaerahKeberadaan permukiman pelantar di Kelurahan Tanjungpinang Kota merupakan representasi dari perkembangan permukiman pesisir yang tumbuh pada gugusan pulau-pulau dalam wilayah Propinsi Kepulauan Riau. Kegiatan di sektor perdagangan dan kegiatan pelabuhan, yang diwakili oleh kegiatan dermaga pelantar (pelabuhan tikus) merupakan instrumen-instrumen pemicu perkembangan permukiman yang cukup signifikan. Secara fisik, perkembangan permukiman pelantar semakin komplek lagi dengan adanya pembangunan infrastruktur. Pembangunan infrastruktur sebagai salah satu faktor penunjang perkembangan fisik khususnya dan perkembangan permukiman pelantar umumnya, menjadi suatu fenomena yang sangat menarik sekali untuk diteliti bila dikaitkan dengan aspek legalitas lahan permukiman pelantar yang tidak jelas dari kacamata hukum dan perundang-undangan, serta dari aspek daya dukung lingkungan permukiman pelantar yang secara fisik berada pada kawasan pesisir yang rentan terhadap intervesi eksternal. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasikan dan menjelaskan konsep-konsep pembangunan infrastruktur permukiman pelantar di Kelurahan Tanjungpinang Kota. Metode penelitian yang digunakan adalah metode induktifkualitatif- fenomenologi, dengan pendekatan deskriptif eksploratif. Sedangkan jalannya penelitian mengikuti alur penelitian naturalistik dimana data-data yang telah diperoleh dengan menggunakan instrumen wawancara dan observasi, kemudian dikategorisasi dan diabstraksi kedalam kontruksi konseptual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa infrastruktur di permukiman pelantar merupakan pendukung kegiatan sosial dan perekonomian serta merupakan instrumen pembangunan fisik permukiman pelantar itu sendiri. Infastruktur sebagai pendukung kegiatan sosial adalah akumulasi dari pemahaman bahwa pembangunan infrastruktur merupakan suatu pengakuan kepemilikan, bentuk partisipasi masyarakat dan pemahaman tentang kesulitan adaptasi masyarakat terhadap nilai-nilai baru fisik-spasial sebagai akibat dari pembangunan infrasruktur di permukiman pelantar. Infastruktur sebagai pendukung kegiatan perekonomian adalah akumulasi dari pemahaman bahwa pembangunan infrastruktur merupakan pengakuan terhadap eksistensi khususnya dibidang perdagangan dan jasa serta merupakan kegiatan pembangunan yang meningkatkan perkembangan sektor sekunder di permukiman pelantar. Sedangkan Infastruktur sebagai instrumen pembangunan fisik adalah akumulasi dari pemahaman bahwa pembangunan infrastruktur merupakan kegiatan penataan permukiman dan merupakan suatu kegiatan pembangunan yang organik, bertahap dan berantai.
The existence of the jetty settlement (stilt houses) in Tanjungpinang Kota sub-district represents the increase of coastal settlement that grows in the group of islands in Riau Archipelago Province area. The activities in trading sector and harbor activities, represented by activities in the dock, trigger significant settlement increase. Physically, such a jetty settlement increase becomes more complex due to infrastructure development. Infrastructure development, as one of supporting factors of physical development in particular and jetty settlement growth in general, becomes an interesting phenomenon to be investigated in connection with legal aspect of the jetty settlement land that is not clear from legal and regulations points of view, and from the viewpoint of environmental aspect of the jetty settlement that is located along the coastal area susceptible to external intervention. This research was aimed at identifying and clarifying the concepts of infrastructure development of the jetty settlement in Tanjungpinang Kota subdistrict. It employed inductive-qualitative-phenomenology method with explorative descriptive approach. The course of the research followed naturalistic research line where the collected data from interview and observation instruments were then categorized and abstracted into conceptual construction. The results of the research reveal that the infrastructure in the jetty settlement supports social and economic activities and functions as physical development instrument of the jetty settlement itself. Infrastructure as the support of social activities is an accumulation from an understanding that infrastructure development is an acknowledgment of ownership, one form of community participation and an understanding about the difficulty of community adaptation to new physical-spatial values because of infrastructure development in the jetty settlement. Infrastructure as support of economic activities is an accumulation of an understanding that infrastructure development is an acknowledgement to the existence especially in trading and service sectors as well as development activity that increases secondary factor growth in the jetty settlement. Infrastructure as physical development instrument is an accumulation of an understanding that infrastructure development is a settlement arrangement activity and an organic, gradual and sequential development activity.
Kata Kunci : Permukiman, Pembangunan Infrastruktur, jetty settlement, infrastructure, and development of jetty settlement.