Laporkan Masalah

Rezim komodifikasi air dunia :: Studi kasus Peranan Bank Dunia dalam Privatisasi Air di Indonesia

NASUTION, Indra Kesuma, Prof.Dr. Mohtar Mas'oed

2005 | Tesis | S2 Ilmu Politik

Penelitian ini menganalisa tentang bagaimana Bank Dunia menggunakan kekuasaan dan kewenangan untuk membentuk struktur pengetahuan tentang komodifikasi air, khususnya di Indonesia. Pembahasan penelitian ini menggunakan argumen Susan Strange tentang struktur kekuasaan untuk menganalisa tentang bekerjanya struktur pengetahuan komodifikasi air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bank Dunia menggunakan dua instrumen untuk melakukan privatisasi air di Indonesia, yaitu pertama, Water Supply Project dan kedua, Water Resources Sector Adjustment Loan (WATSAL). Water Supply Project hadir di Indonesia sejak tahun 1976. Namun pada saat itu paradigma yang berkembang adalah state-led developmentalism yang sangat mengutamakan negara sebagai aktor yang berperan penting dalam penciptaan welfare state. Pembentukan struktur pengetahuan Water Supply Project dilakukan dengan melibatkan tiga hal yaitu kemajuan teknologi, data yang banyak dimiliki oleh Bank Dunia serta negara sebagai aktor yang berperan untuk melanggengkan komodifikasi air. Kedua, WATSAL lebih dipengaruhi oleh kinerja dari struktur keuangan. Strange menjelaskan bahwa struktur keuangan merupakan aturan atau persyaratan yang harus dilakukan oleh negara lain jika menginginkan pinjaman. Hal tersebut dipergunakan Bank Dunia untuk mempengaruhi kebijakan Pemerintah Indonesia melalui pemberian pinjaman sebesar US$ 300 juta. Pinjaman US$ 300 juta dapat diberikan Bank Dunia melalui tiga tahapan yaitu tahap kedua sebesar US$ 50 juta telah dilakukan pada bulan Juni 1999. Tahap kedua sebesar US$ 100 juta seharusnya dilakukan pada Desember 1999 namun ditunda hingga akhir 2001 akibat ketidakmampuan pemerintah Indonesia untuk memenuhi persyaratan pencairan tahap kedua yaitu mengesahkan UU Irigasi yang baru. Pencairan tahap ketiga sebesar US$ 150 juta akan dilakukan jika pemerintah mensahkan UU Sumber Daya Air yang baru yaitu UU No. 7 tahun 2004.

This study analyses about how the World Bank use power and authority to create the knowledge structure about water commodity, especially in Indonesia. This study use the Susan Strange argument about power structure to analyses about knowledge structure of water commodity. The result of the study indicated that the World Bank use two instruments to make the water privatization in Indonesia. The first, Water Supply Project and the second, Water Resources Sector Adjustment Loan (WATSAL). Water Supply Project attend in Indonesia since year 1976. But at that moment paradigm expanding very majoring state-led developmentalism of state as actor which playing important role in creation of welfare state. Knowledge Structure of Water Supply Project conducted by entangling three things that is technological progress, data which is a lot of owned by World Bank and also state as actor which sharing to be permanent of commodity irrigate. Second, WATSAL more influenced by performance from finance structure. Strange explain that finance structure represent the order or conditions which must be conducted by other state if wishing loan. The utilized by the World Bank to influence the Indonesian Government policy of through loan gift of equal to US$ 300 million. Loan US$ 300 million can be given by the World Bank through three step that is second phase equal to US$ 50 million have been conducted at June, 1999. Second phase equal to US$ 100 million ought to be conducted at December, 1999 but delayed final until 2001 effect of Indonesia governmental disability to fulfill second phase conditions that is authenticate the new Irrigation’s Law. The third phase equal to US$ 150 million will be conducted if government ratify the new Water Resource Law, that is UU No. 7 year 2004.

Kata Kunci : Bank Dunia,Privatisasi Air,WATSAL,World Bank, Water Supply Project


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.