Studi potensi sumberdaya alam untuk pengembangan wisata minat khusus di desa Candirejo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah
SULISTYO, Imam, Prof.Dr.Ir. Chafied Fandeli, MS
2005 | Tesis | S2 Ilmu LingkunganDi awal tahun 80-an, terjadi pergeseran orientasi dan preferensi pasar dalam pemilihan produk wisata dari wisata konvensional yang berorientasi wisata rekreasional menuju produk wisata yang berorientasi keunikan dan kualitas, atau dikenal dengan wisata minat khusus. Pembangunan produk pariwisata di Kabupaten Magelang dikembangkan berbasis Candi Borobudur dan diharapkan menciptakan alternatif baru bagi wisatawan dan mendorong tumbuhnya peluang usaha bagi masyarakat. Desa Candirejo terletak 3 km dari Candi Borobudur memiliki potensi sumberdaya alam dan budaya yang menunjang pengembangan kegiatan pariwisata sehingga pada tahun 1999 terpilih sebagai Desa Binaan Wisata. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji potensi sumberdaya alam (flora, fauna dan bentang alam) dan persepsi masyarakat Desa Candirejo, dan persepsi dan preferensi wisatawan terhadap produk wisata Desa Candirejo Wisata minat khusus adalah perjalanan untuk belajar dan berupaya mendapatkan pengalaman tentang suatu hal di daerah yang dikunjungi. Perkembangannya menunjukkan kecenderungan meningkat, WTO bahkan memproyeksikan pertumbuhan pasar akan mencapai 15 % per-tahunnya. Desa wisata merupakan perihal kegiatan keseharian masyarakat yang didukung oleh lingkungan, alam, serta budaya yang mengandung aspek keindahan, keaslian, kelangkaan, keunikan dan keutuhan alam pedesaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas sumberdaya alam hayati (flora dan fauna) di Desa Candirejo baik sekali. Secara keseluruhan ditemukan 197 jenis tanaman dan 51 jenis hewan liar di seluruh lokasi kajian. Hal ini berarti kualitas potensi keanekaragaman hayatinya sangat baik. Potensi bentang alam di keempat lokasi kajian menunjukkan hasil yang bervariasi dari yang berkualitas rendah sampai tinggi. Hasil penilaian bervariasi dari 10 sampai 28. Peninggalan budaya yang dapat menjadi potensi wisata dari Desa Candirejo adalah seni pertunjukan, upacara ritual, tradisi adat dan bangunan tradisional. Desa ini memiliki sarana penunjang kegiatan wisata yaitu aksesibilitas yang baik, homestay, panggung terbuka, pusat informasi dan warung gunung, sarana telekomunikasi berupa wartel dan internet. Pasar wisata yang tersedia di Candi Borobudur sangat potensial dengan rata-rata 176.093 pengunjung per bulan, dengan profil wisatawan adalah kelompok usia muda yang menyukai jenis wisata yang sifatnya ringan dan rekreatif. Masyarakat Candirejo sangat mendukung kegiatan pengembangan wisata yang dilakukan. Dukungan itu diwujudkan dalam bentuk RIPPDes. Produk wisata Desa Candirejo disukai wisatawan di TW Candi Borobudur dan menuntut disediakannya berbagai fasilitas pendukung untuk menjamin kenyamanan, keamanan dan kepuasan selama berkunjung. Hasil analisis SWOT menujukkan bahwa Desa Candirejo layak dikembangkan sebagai Desa Wisata baru.
At the early of 80’s, market orientation and preference to tourism products has already shifted from the conventional tourism to special interest tourism. Tourism products in Magelang Regency are developed on the basis of Borobudur Temple. In the expectation it could create new alternative for the tourists and open opportunity for the community to improve their enterprise. Candirejo Village is 3 kilometers away from Borobudur Temple, it has so potential natural and cultural resources sustaining tourism development. This research aims at studying the potential of Desa Candirejo natural resources (flora, fauna and landscape), the perception of the community members, and the tourist’s perception of and preference to tourism product of Candirejo. Special interest tourism is a trip of learning and gaining experience of something in the visited spot. The trend of this tourism is increasingly growing; even WTO has already proposed that market growth would be 15 percent per annum. One of the manifestations of special interest tourism is the development of tourism village. Tourism Village is focuses on daily activities of the community members maintaining their surrounding, environment and culture in which aspects of aesthetics, purity, originality, rareness, uniqueness and wholeness of countryside are. This research has proved that the natural resources of Candirejo were in a good quality. Totally, 197 species of plants and 51 species of wild-animals was founded in studied area. It means the quality of the biodiversity is very good. Potential of landscape in the four observed locations varies from low to high quality. The result of scoring was varying from 10 to 28. Cultural heritage potential to tourism encompasses traditional performance arts, ritual ceremonies and traditional buildings (houses). Desa Candirejo is in ease of access and has open stage, information center and warung gunung, and facilities for telephone and internet. With 176.093 visitors per month, Borobudur is a considerably potential market. The visitors range with dominant teenagers whose preferences are to fun and recreational tourism. In general, the community members of Candirejo Village are supportive to these tourism-developing activities. Such support could be seen from the issue of RIPPDes (Candirejo Tourism Development Masterplan). Tourists of Borobudur Temple are fond of the tourism products of Candirejo Village and asked the availability of supporting facilities that give assurance to their security, comfort and satisfaction during their stay. The result of SWOT analysis explained that it is basically potential and possible to develop Desa Candirejo into a new Desa Wisata (Tourism Village).
Kata Kunci : Lingkungan,Pengembangan Wisata,Potensi Sumberdaya Alam,special interest tourism, natural resources, village tourism