Laporkan Masalah

Analisis biaya dan manfaat Program Kegiatan Usaha Ekonomi Produktif (UEP) di Kecamatan Tanjung Raja Lampung Utara

ARDIANTO, Surya, Dr. Samodra Wibawa

2005 | Tesis | Magister Administrasi Publik

Usaha Ekonomi Produktif (UEP) merupakan salah satu program kegiatan pada Program Pengembangan Kecamatan (PPK) yang pelaksanaannya dengan menggulirkan dana bantuan kepada masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manfaat dari pelaksanaan program kegiatan UEP dengan mengambil lokasi penelitian di Kecamatan Tanjung Raja, Kabupaten Lampung Utara. Dalam melakukan penelitian, kelompok sasaran di bagi dalam empat kelompok usaha program, yaitu bengkel, pedagang keliling, pengerajin dan warung. Untuk alat analisis yang dipakai menggunakan teknik analisis biaya dan manfaat. Hasil penelitian menunjukan bahwa pelaksanaan program memberikan manfaat bagi kelompok sasaran. Hal ini dapat dilihat dari hasil perhitungan biaya dan manfat selama 15 bulan dengan tingkat diskon 20%/tahun menghasilkan manfaat bersih sebesar Rp.10.491.022,41 dan rasio manfaat biaya sebesar 1,18. Sedangkan tingkat diskon yang menghasilkan manfaat bersih sama dengan nol (IRR) sebesar 60,21%/tahun. Dari hasil analisis yang didasarkan pada pendistribusian bantuan ditemukan adanya penyimpangan pendistribusian bantuan yang seharusnya untuk keluarga miskin. Jumlah keluarga miskin yang menerima bantuan hanya 36,90% dari seluruh penerima bantuan yang berjumlah 84 orang, dan sisanya adalah keluarga tidak miskin. Hasil perhitungan biaya dan manfaat dengan memberikan pembobotan manfaat yang di terima oleh keluarga tidak miskin menunjukan terjadinya penurunan manfaat bersih sebesar Rp.16.283.516,60 atau 155,21%. Hal ini menunjukan bahwa ketidaktepatan dalam pendistribusian bantuan berpengaruh cukup besar terhadap manfaat bersih yang dihasilkan. Pernyataan ini diperkuat dengan hasil perhitungan yang memperkirakan seandainya seluruh penerima bantuan adalah keluarga miskin, maka manfaat bersih yang dihasilkan sebesar Rp.35.078.352,68 atau terjadi peningkatan sebesar Rp.24.584.330,27 (234,37%). Pada pelaksanaan program mendatang dimungkinkan terjadinya peningkatan jumlah penerima bantuan karena tingginya minat masyarakat untuk ikut dalam program ini. Oleh sebab itu dibuat formulasi dalam menentukan proporsi penambahan penerima bantuan pada tiap-tiap usaha program yang berdasarkan pada besarnya rasio manfaat biaya (B/C) pada tiap-tiap usaha program. Hasil perhitungan proporsi bagi tiaptiap usaha program adalah; bengkel 12,03%, pedagang keliling 35,36%, pengerajin 10,38% dan warung 42,21%. Rekomendasi dari hasil penelitian adalah perlunya upaya untuk meningkatkan prosentase jumlah keluarga miskin yang menerima bantuan dengan cara memperketat proses verifikasi usulan, yaitu memprioritaskan usulan dari kelompok masyarakat yang memiliki jumlah keluarga miskin terbanyak. Sedangkan untuk mengantisipasi peningkatan jumlah penerima bantuan, maka proporsi untuk tiap-tiap usaha program perlu diperhatikan.

Productive economic business (UEP) is one of activity programs in Subdistrict Development Program that provide financial aid to people. This research aimed to identify benefit of implementation of UEP activity in Tanjung Raja subdistrict, Lampung Utara district. In this research, target groups were divided into four program business groups: repair shop, itinerant stall, craftsperson, and small shop. It used cost and benefit analysis. Result of this study indicated that implementation of the program give benefit for target group. It was indicated from calculation of cost and benefit for 15 month with 20% discount rate resulting net benefit of Rp 10,491,022.1 and benefit cost ration of 1.18. Discount rate resulting zero net benefit (IRR) was 60.21%. Analysis of aid distribution indicated deviation of the distribution that should be for poor household. Amount of poor household receiving the aid was only 36.9% from all 84 receivers and the remaining was not poor family. Result of cost and benefit calculation by weighting benefit the not poor households receive indicated decrease of net benefit of Rp 16,283,516.60 or 155.21%. It showed that unsuitability in aid distribution affected significantly on resulted net benefit. The statement is affirmed with result of calculation estimating if all receiver is poor household then resulted net benefit is Rp 35,078,352.68 or increase Rp 24,584,330.27 (234.37%). In the future program implementation, number of aid receiver may increase due to high people interest in participating in this program. There fore, it is made a formulation in determining proportion of aid receiver in each program business based on its benefit cost ratio. Result of proportion calculation for repair shop, itinerant stall, craftsperson and small shop are 12.03%, 35.36%, 10.38% and 42.21%, respectively. Recommendation based on the result are to improve proportion of poor household receiving the aid by firming up verification process of proposals, that is, by prioritizing proposal from community having the most poor household. Meanwhile, to anticipate increase of number of aid receiver, proportion for each program business should be considered.

Kata Kunci : Program Kegiatan Usaha Ekonomi Terpadu, Analisis Biaya dan Manfaat, Lampung Utara


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.