Analisis pengembangan sumberdaya air daerah irigasi Bendung Tegal
MARWATI, Yusapti, Dr.Ir. Fatchan Nurrochmad, M.Agr
2005 | Tesis | S2 Teknik Sipil (Magister Pengelolaan Sumberdaya AKetersediaan air pada Sungai Opak terutama pada musim kemarau telah menyebabkan sebagian areal irigasi tidak memperoleh air. Kondisi ini telah berpangaruh terhadap produksi tanaman baik kualitas maupun kuantitas serta pendapatan petani. Penelitian mengenai ketersediaan dan kebutuhan sumberdaya air pada Daerah Irigasi Tegal perlu dilakukan untuk dapat meyelesaikan permasalahan yang ada . Untuk mengatasi masalah kekurangan air tersebut perlu dilakukan analisa ketersediaan air. Berdasarkan hasil analisa ketersediaan dan analisa kebutuhan air, dapat dianalisis neraca air di daerah layanan. Dari hasil analisis tersebut beberapa alternatif pengembangan sumberdaya air yang dikaji untuk dipilih alternatif terbaik untuk mencukupi kebutuhan air antara lain perbaikan saluran, pembuatan saluran baru, dan bangunan konservasi. Penentuan prioritas pengembangan sumberdaya air menggunakan model Analytical Hierarchy Process (AHP) ditinjau berdasarkan 4 aspek yaitu teknis, finansial, sosial ekonomi, dan lingkungan. Hasil analisis imbangan air menunjukkan bahwa pemanfaatan air Bendung Tegal untuk irigasi akan optimal dengan pola tanam padi-padi-palawija pada Masa Tanam I dimulai pada awal November I. Pada alternatif terpilih diperoleh intensitas tanam sebesar 256 % dengan total luas tanam untuk MT I 383 ha. Hasil analisis AHP menunjukkan bahwa nilai prioritas untuk perbaikan saluran sebesar 0.2651, saluran baru sebesar 0.3792 dan bangunan konservasi sebesar 0.3560. Berdasarkan nilai tersebut pembuatan saluran baru menjadi vektor prioritas yang terpilih untuk pengembangan sistem jaringan irigasi pada Daerah Irigasi Tegal.
Due to limited water availability of Sungai Opak, especially during dry season, several irrigation areas suffer water deficiency. Besides influencing crop production, both on its quality and quantity, this condition also have impacts on the farmers’ income. To cope with this problem, a study of water resources supply and demand in Tegal Irrigation Area is required. Based on water supply and demand analysis, an analysis to water balance of the command area can be taken. Several alternatives on water resources development are studied in order to obtain the best alternative that can fulfill the water demand, such as canal renovation, new canal, and construction of new conservation structures. Analytical Hierarchy Process (AHP) model is used for deciding development priority based on technical, financial, social-economic and environmental aspects. Results of water balance analysis show that irrigation purposes provided by Bendung Tegal can be optimally obtained with paddy-paddy-palawija cultivation pattern during the Crop Pattern I which is started on November I. Based on the selected alternative, the crop intensity is 256% for total area for Cultivation Pattern I of 383 ha. Results of AHP analysis show that the priority value for canal renovation, new canal, and construction of new conservation structures are 0.2651, 0.3792 and 0.3560, respectively. These values indicate that new canal is the first priority vector selected for irrigation system development on Tegal Irrigation Area.
Kata Kunci : Sumberdaya Air,Pengembangan,Ketersediaan Irigasi, availability, water balance, AHP