Peranan Stakeholder dalam proses penyusunan rencana tata ruang kawasan Ibukota Kabupaten Solok
ZULZUR, Suzami Putra, Dr. Yeremias T. Keban, MURP
2004 | Tesis | Magister Perencanaan Kota dan Daerahketerlibatan masyarakat dalam penyusunan rencana tata ruang ibukota Kabupaten Solok serta faktor-faktor yang mempengaruhi keterlibatan tersebut. Dalam penelitian ini diasumsikan bahwa keterlibatan masyarakat masih rendah karena lingkungan pemerintahan masih dipengaruhi oleh paradigma lama dimana masyarakat diajak hanya pada tahap sekedar mengetahui program pemerintah, sedang pada tahap penyusunan dan perumusan program-program serta pengesahan lebih dominan peran pemerintah. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif deskriptif. Subyek penelitian berjumlah 58 orang yang terdiri dari tokoh masyarakat dan pemilik tanah serta dilakukan dengan tekhnik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara dan quesioner. Metode analisis yang digunakan adalah analisis kualitatif dengan prosentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 55 orang tokoh masyarakat dan pemilik tanah (94,8 %) menyatakan tidak pernah diikutkan dalam penyusunan rencana tata ruang, sedangkan sisanya 3 orang (5,2 %) menyatakan pernah diikutkan pada tahap sosialisasi saja. Penelitian ini menyimpulkan bahwa keterlibatan tokoh masyarakat dan pemilik tanah dalam penyusunan rencana tata ruang ibukota Kabupaten Solok masih rendah yang disebabkan oleh faktor kebijakan yang diambil pemerintah karena masih rendahnya tingkat pendidikan sebagian besar tokoh masyarakat dan pemilik tanah (91 % tamat SMP ke bawah). Konflik yang terjadi bukanlah pada pada proses penyusunan rencana tata ruang, tetapi pada proses pembebasan tanah. Dari 47 pemilik tanah, yang mengalami konflik hanya 12 orang (25,2 %). Rendahnya konflik tidak terlepas dari faktor sosial budaya dimana masih kuatnya pengaruh ninik mamak pada masyarakat nagari di kawasan ibukota.
This study is aimed to understand and to explain community participation level and form in arrangement of space layout planning of Solok Regency capital and factor those influence the participation. In this study it was assumed that community participation was low because government was influenced by old paradigm where community only invited in recognizing of government programs, whereas in arrangement and formulation of the programs and its legislation was dominated by government. The study was performed by descriptive qualitative method. Subject of the study amount to 58 people that consist of community leaders and land owners and it was taken by purposive sampling technique. Data collection was performed by interview and questionnaire method. Analysis of data is performed by qualitative analysis namely with percentage. Result in the study show that amount to 55 community leaders and land owners (94.8 %) state that they never invited in space layout planning arrangement, whereas the remainder, 3 people (5.2 %) state they ever are invited in socialization level. This study draw conclusion that participation of community leaders and land owners in arrangement of space layout planning of Solok Regency capital still low that was caused by policy factor that was taken by government, because education level of many of community leaders and land owners was low (91 % graduate of Junior High School or below). Conflicts those occur are not in arrangement process of space layout planning, but in process of land freed. From 47 land owners those underwent conflict only 12 persons (25,2 %). The low of the conflict can not be separated with cultural and social factor where the influence of the traditional chief still strong in community of capital region.
Kata Kunci : Rencana Tata Ruang Kawasan,Peran Stakeholder, Stakeholder Role, Space Layout Planning Arrangement