Laporkan Masalah

Kajian pengaruh pendatang terhadap perubahan sosial, ekonomi dan fisik/ruang masyarakat nelayan :: Studi kasus perkampungan nelayan Pasir Parupuk Tabing Padang

SYOLVANI, Ir. Haryadi, M.Arch.,Ph.D

2004 | Tesis | Magister Perencanaan Kota dan Daerah

Seiring dengan perkembangan Kota Padang yang pesat terutama bagian barat kota yang berada di pesisir pantai Samudera Indonesia, telah menimbulkan perubahan pada pemanfaatan ruang kota termasuk pada beberapa perkampungan nelayan. Salah satunya yaitu perkampungan nelayan Pasir Parupuk Tabing yang terletak di Kelurahan Parupuk Tabing Kecamatan Koto Tangah Kota Padang. Semula daerah ini didominasi lahan kosong berupa tanah pasir pantai dan rawa-rawa ditumbuhi pohon nipah dan sebagian kecil lagi perumahan nelayan. Pada pertengahan tahun 80-an mulai banyak pendatang yang masuk, diawali dengan pembangunan perumahan oleh developer dan semakin lama semakin berkembang pembangunan perumahan di sekitarnya, termasuk perumahan yang dibangun secara perorangan/organik. Pendatang yang ada berasal dari berbagai daerah dan etnik serta dengan berbagai latar belakang. Hal ini menarik diteliti untuk mengetahui pengaruh pendatang terhadap perubahan kondisi sosial, ekonomi dan fisik/ruang pada masyarakat nelayan di Pasir Parupuk Tabing tersebut. Penelitian ini bertujuan; (1) Menganalisa perubahan kondisi sosial, ekonomi dan fisik/ruang masyarakat nelayan Pasir Parupuk Tabing setelah kedatangan pendatang; (2) Mengamati dan menganalisa bentuk dan tahap perubahan fisik/ruang perkampungan nelayan di Pasir Parupuk Tabing setelah kedatangan pendatang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dan metode pelaksanaannya menggunakan metode survey. Selanjutnya untuk analisisnya menggunakan penggabungan pendekatan metode kualitatif dan kuantitatif. Berdasarkan hasil penelitian diketahui: (1) Terjadi perubahan kondisi sosial yakni dari yang dulunya keluarga pribumi/nelayan mengandalkan pekerjaan nelayan saja, sekarang telah ada mempunyai pekerjaan sampingan lain atau bahkan bukan sebagai nelayan lagi. Tingkat pendidikan dan kesehatan mereka juga semakin baik, demikian juga interaksi dan kerjasama dalam kegiatan sosial/kemasyarakatan. (2) Perubahan ekonomi yakni pada mereka yang mempunyai pekerjaan sampingan lain dan bukan nelayan lagi akan mempunyai tingkat penghasilan yang lebih baik serta memungkinkan mereka bisa memiliki barang sekunder seperti elektronik dan kendaraan. (3) Kondisi fisik tempat tinggal/rumah semakin baik berupa semi permanen dan permanen terutama bagi mereka yang memiliki pekerjaan sampingan lain dan bukan nelayan, sedangkan bagi nelayan saja masih banyak yang tidak permanen. Juga semakin baiknya sarana dan prasarana yang ada, dengan semakin luas dan baiknya jaringan jalan, drainase, listrik, air minum dan telepon serta fasilitas pendidikan dan ibadah (4) Kondisi fisik keruangan permukiman keluarga nelayan/pribumi semakin mengarah ke tepi pantai mengikuti garis pantai. Permukiman mereka yang pekerjaannya sebagai nelayan saja lebih termaginal dengan mengelompok dan tidak bercampur dengan permukiman pendatang.

The development of Padang City which grows fast, especially in the western part of the city at the coast of Indonesian Ocean, has brought changes to the urban space use, including in fishermen villages. One of the villages is fishermen village Pasir Parupuk Tabing in Parupuk Tabing village, Koto Tangah sub-district, Padang city. It used to be predominantly abandoned land in the form of sandy land and swamp where nipah trees grow abundant, and small plot of fishermen’s houses. In mid 1980’s migrants started to arrive, initiated by the development of new houses by developer, which then stimulated the surrounding areas to grow with more houses built by individual/organic housing. They came from different regions, ethnics and backgrounds. This condition is interesting and a research is needed to know the impact of migrants to the social, economic, and physical/spatial changes in the fishermen community in Pasir Parupuk Tabing. The objectives of this research are: 1) to analyse the social, economic, and physical/spatial changes in the fishermen community in Pasir Parupuk Tabing after the migrants’ arrival; 2) to observe and analyse the form and stage of physical/change in the fishermen village in Pasir Parupuk Tabing after the migrants’ arrival. The research uses a descriptive research method, and survey method. For data analysis, it uses a combination of qualitative and quantitative. The research results show the following. 1) A change happens in the social condition from a situation in which the indigenous/fishermen rely only on fishing into a situation where they adopt other by-professions or even no longer become fishermen. Health and educational levels improve, similar to their interaction and cooperation in their social activities. 2) Economic change happens in that those who hold by-professions or no longer become fishermen have better income, thus being able to afford secondary goods such as electronics and vehicles. 3) Physical condition of their house improves to a semi permanent house and permanent house. On the other hand, those who remain fishermen continue living in non-permanent houses. Apart from that the facilities and infrastructures also improve, for instance, longer, wider and better road network, drainage, electricity, drinking water, telephone, and worship and educational facilities. 4) The physical condition of the indigenous people’s/fishermen’s houses moves toward the coast following the coastline. The houses of fishermen who do not have by-professions become more marginalized by grouping among themselves, not mingling with the migrants’ housing.

Kata Kunci : Perkampungan Nelayan,Perubahan Sosial Ekonomi,Pendatang, migrants’ impact, social, economic, and physical/spatial change, fisherman community, housing


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.