Identify your enemies before they destroy you :: Case Primagama

WIBOWO, Dina Kristanti, Drs. Johny Setiawan, MBA

2004 | Tesis | Magister Manajemen

Kenyataan bahwa sekarang ini perusahaan berada dalam hypercompetrtzon memaksa perusahaan bangkrut atau alumya membayar dengan harga yang mahal jika mereka mengabaikan disruptive innovation. Keadaan in memaksa para manager 1mtuk dapat membedakan ancaman-ancaman yang sebenamya saat ancaman-ancaman tersebut muncul. Meskipun para manager sering kali mengalami kesulitan untuk membedakan signal dari ganguan, Primagama meyakini bahwa Neutron adalah pesaing potensial untuk Primagama. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi dzsruptrve znnovatzon sementara pihak management masih memiliki waktu untuk merespon dengan efektif dan untuk merekomendasikan prioritas yang harus diambil oleh pihak manajemen untuk lebih efektif dalam menjalankan strategi bisnis Primagama. Penelitian ini didasarkan pada alat yang dikemukakan oleh Farshad Rafii and Paul J. Kampas (Harvard Business Review, November 2002, pp. 115 - 123). Dari penelitian ini dapat diidentifikasi bahwa Neutron bukan !ah pesaing yang sebenarnya bagi Primagama. Meskipun Neutron bukan pesaing utama, itu tidak berarti bahwa Primagama dapat mengabaikannya. Neutron krada pada daerah abu-abu. Dikarenakan bahwa prespektif dari pihak Primgama bahwa Neutron adalah pesaing yang potensial tidak sepenuhnya tepat, usaha yang serius untuk mengidentifikasi siapa kompetitor sebenamya sebaiknya hams dilakukan Penelitan lebih lanjut kepada konsumen diperlukan untuk membantu mengidentifikasi kompetitor utama Primagama.

The fact that nowadays companies living in hypercompe+ition compose companies insolvent or paid a steep price in the end if they ignored disruptive innovation. This condition force managers to distinguish genuine threats from also-rans as they first appear. However managers often have trouble distinguishing signal from noise, Primagama believe that its potential competitor is Neutron. The objective of this research are to identifjr disruptive innovation while the management still has time to respond effectively and to recommend priority that should be set by management to be more effective to improve Primagama business strategy. This research based on Farshad Rafii and Paul J. Kampas’s tool (Harvard Business Review, November 2002, pp. 115 - 123). From this research can be identified that Neutron is not Primagama’s genuine competitior. Even though, Neutron is not Primagama prime competitor, it doesn’t mean that Primagama can ignore it. Neutron is in a gray area. The disruption from Neutron is possible but not assured. Since Primagama perspective that Neutron is its potential competitor is not precisely cohect, serious efforts to identify its genuine competitor should be conduct. Further research on Primagama’s customers is needed to help identifying its genuine competitor.

Kata Kunci : Manajemen Perusahaan,Disruptive Innovation,Hypercompetition, hypercompetition, &sruptive innovation