Implementasi proyek penanggulangan kemiskinan perkotaan (P2KP) di Kecamatan Tepus Kabupaten Gunungkidul
PRAMANTO, Budi, Dra. Agnes Sunartiningsih, MS
2004 | Tesis | S2 SosiologiProyek Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan (P2KP) berupa serangkaian kegiatan yang memberikan bantuan kepada masyarakat miskin dalam bentuk dana yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan yang diusulkan masyarakat dan bentuk pendampingan tehnis yang diperlukan dalam pelaksanaan kegiatan itu. Dana bantuan Proyek Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan (P2KP) merupakan dana hibah dan pinjaman yang disalurkan kepada Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) secara langsung, dengan sepengetahuan konsultan yang mengelola proyek, sepengetahuan penanggung jawab operasional kegiatan (PJOK) yang ditunjuk dan sepengetahuan warga masyarakat setempat melalui kelembagaan masyarakat yang dibentuk. Dana tersebut dapat dimanfaatkan sebagai modal usaha produktif, pembangunan sarana dasar lingkungan, serta pengembangan sumber daya manusia. Dari ketiga model teori yang penulis sampaikan didepan dapatlah diketahui bahwa masing-masing model menekankan pada pentingnya standart dan sasaran kebijakan, organisasi, peraturan (juklak dan juknis). Dengan memperhatikan pengertian dari tipe-tipe evaluasi formal di atas, maka berdasarkan tujuan penelitian yang telah ditetapkan, tipe evaluasi formal yang dianggap tepat yang digunakan adalah evaluasi hasil retrospektif, maka Implementasi Proyek Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan (P2KP) Di Kecamatan Tepus Kabupaten Gunungkidul menunjuk pada bagaimana pelaksanaan kinerja proyek tersebut. Patokan utama untuk menilai kinerja proyek tersebut adalah sampai seberapa kebutuhan masyarakat penerima manfaat memperoleh dampak dari proyek ini serta permasalahan apa saja yang mempengaruhi proyek ini. Penelitian ini dilaksanakan dalam bentuk mengkaji kinerja Implementasi Proyek Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan (P2KP) Di Kecamatan Tepus Kabupaten Gunungkidul, dalam melihat kinerja implementasi proyek dimaksud, digunakan data sekunder yang berasal dari Pemerintah Kabupaten Gunungkidul,dalam halini BAPPEDA,data primer yang berasal dari aparat pemerintah kecamatan,Badan KeswadayaanMasyarakat (BKM), Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) serta masyarakat penerima manfaat. Adapun hasil penelitian menunjukan adanya peningkatan jumlah Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM), variasi kegiatan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) ekonomi produktif juga peningkatan jumlah modal yang dikelola menunjukan bahwa terjadi peningkatkan jumlah masyarakat yang memanfaatkan Proyek Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan (P2KP) Di Kecamatan Tepus Kabupaten Gunungkidul dan tentu saja berdampak pada masyarakat penerima manfaat proyek. Keberhasilan proyekini dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu : kondisi lokasi proyek,keterlibatan dan penerimaan programoleh masyarakat pemanfaat,dukungan pemerintah dan tingkat pencapaian tujuan.
The P2KP or Urban Poverty Assumption of Responsibility Programme is a series of activities that offers funds and technical assitance to the poor of the urban area in order to increase their income. Donations for the Urban Poverty Assumption of responsibility Programme are grants and loans that should be distributed directly to the groups of self..-supporting community. The distribution of grants and loans is supervised by the area consultant of P2KP, the bearer of the responsibility and also the in habitants. The grants and loans should be used for productive working-capital basic means of environment development, and human resources development. From the three theories which are used by the writer of this thesis, it can be concluded that each of those stresses on the importence of standart and objective, policies, organization, and regulations (implementation and technical reference). Since the evaluation of retrospective result method is the most appropriate type to be used in this research, the writer of this thesis chooses this type to be applied. In order to observe the object, the writer of this thesis collects the data from BAPPEDA, sub-district government, community of self-supporting organization (BKM), groups of self-supporting community (KSM), and grants or loans receivers. The increasing of groups of self-supporting sommunity shows that the programme of Urban Poverty Assumption of Responsibility in the Sub-district of Tepus is able to go along well. Besides, the variety economical activities of the groups of self-supporting community indicates that the people, particularly in the Sub-district of Tepus, have a goog response on the Urban Poverty Assumption of Responsibility Programme. The success on running this program is influenced by some factors, those are : location of the project condition, response and participation of the grants and loans receivers, support of the government and target achievement.
Kata Kunci : Proyek P2KP,Implementasi, Implementation, P2KP (Urban Poverty Assumption of Responsibility Programme), success.