Laporkan Masalah

Marketing strategy of films on miles in Indonesian film industry

HAKIM, AJI Alfana Syahfika Dwiputri, Prof.Dr. Dibyo Prabowo, MSc

2003 | Tesis | Magister Manajemen

Industri perfilman Indonesia selalu mengalami pasang surut. Sekitar tahun 1900-1940, film pertama kali dipertontonkan di depan umum. Pada tahun 1941-1970, film-film mengalami kejayaan dan Indonesia sudah mulai dapat memproduksi film sendiri. Tahun 1970-1980, perfilman Indonesia meningkat dan pada tahun 1990-2000, keadaan kembali terpuruk. Sebenarnya, industry perfilman Indonesia sendiri sangat potensial untuk berkembang. Ini dapat terlihat dari adanya film-film impor yang masuk dan mendapat tempat di masyarakat, seperti film-film dari Amerika Serikat, Inggris, Korea, Jepang, Taiwan, Hong Kong, India dan banyak lagi. Tujuan dariu penelitian ini adalah untuk mengevaluasi strategi pemasaran Miles dalam memasarkan film-filmnya di industry perfilman Indonesia, dan juga untuk mengetahui kekuatan-kelemahan dan peluang ancaman yang dihadapi Miles selama ini dalam memasarkan film-filmnya. Penelitian ini dilakukan terhadap film-film produksi Miles yang ada selama ini, yaitu “Petualangan Sherina”, “Ada apa dengan cinta”, “Eliana,Eliana”, dan “Rumah Ketujuh”. Penelitian ini menggunakan analisis persaingan yaitu : Five Forces Model” dari Porter, analisis SWOT, dan analisis bauran pemasaran. Pada penelitian ini diperoleh bahwa masalah-masalah yang dihadapi film-film nasional adalah pendanaan, sumber daya manusia, dan kebijakan pemerintah. Untuk masalah yang dihadapi Miles sendiri ada benang merah yang berkaitan dengan ketidaksuksesan film “Eliana, Eliana” dan “Rumah ketujuh”, yaitu masalah promosi dan tidak bertemunya selera masyarakat Indonesia dengan film-film tersebut. Masalah lainnya adalah pembajakan, Miles tidak dapat berbuat apa-apa terhadap pembajakan. Bukan hanya Miles, pemerintah sendiri kurang tanggap terhadap masalah ini, walaupun ada Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta.

Available in Fulltext

Kata Kunci : Manajemen Pemasaran, Strategi Industri Perfilman, Analisa SWOT, Indonesian film industry, Marketing strategy, SWOT Analysis, Copetiitve analysis with Five Forces Model by Porter.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.