Pengaruh perubahan tata guna lahan terhadap karakteristik hidrograf banjir di sungai Badung Kabupaten Badung Propinsi Bali
SUARDANA, I Wayan, Dr.Ir. Rachmad Jayadi, M.Eng
2004 | Tesis | S2 Teknik SipilPada DAS Badung di Propinsi Bali yang sebagian besar berada pada daerah perkotaan, diperkirakan adanya kecendrungan terjadi pergeseran penggunaan tata guna lahan dari daerah pertanian (sawah, kebun dan tegalan) ke penggunaan non pertanian. Perubahan tata guna lahan tersebut akan menimbulkan dampak terhadap sifat-sifat hidrologi seperti koefisien aliran, debit dan hidrograf banjir. Sungai Badung yang berada di tengah-tengah Kota Denpasar hampir setiap tahun mengalami kejadian banjir. Penanganan banjir baru difokuskan pada bagian alur sungai belum menyentuh pengelolaan DAS secara menyeluruh dan terpadu. Evaluasi perubahan tata guna lahan di DAS Badung dilakukan dengan membandingkan keadaan tata guna lahan pada tahun 1992, tahun 1997 dan tahun 2001. Analisis perhitungan untuk hidrograf banjir dilakukan dengan bantuan software HEC-HMS dengan melakukan proses kalibrasi dan verifikasi sehingga didapat besaran parameter DAS untuk digunakan dalam simulasi model. Evaluasi RUTR tahun 2004 terhadap perubahan hidrograf banjirnya berdasarkan parameter DAS tahun 2001. Tinjauan utama bahasan penelitian adalah karakteristik hidrograf banjir berupa debit banjir maksimum dan volume banjir akibat hujan dengan kala ulang 25 tahun. Untuk mengetahui pola simpangannya ditinjau juga dengan hujan kala ulang 50 tahun dan 100 tahun. Simulasi skenario penggunaan lahan dilakukan untuk mengetahui pengaruh perubahan debit puncak dan volume banjir terhadap kapasitas sungai sebagai upaya pengelolaan DAS. Dari tahun 1992 sampai dengan tahun 2001 tata guna lahan di DAS Badung telah mengalami pergeseran dari pertanian menjadi permukiman yang menyebabkan meningkatnya nilai koefisien limpasan (CN Komposit) sebesar 4,01%. Hasil simulasi dengan masukan hujan kala ulang 25 tahun menunjukkan bahwa terjadi peningkatan debit puncak sebesar 13,46% dan peningkatan volume banjir 11,90%. Evaluasi terhadap RUTR tahun 2004 menunjukkan terjadinya peningkatan CN Komposit yang menyebabkan meningkatnya debit puncak sebesar 15,01% dan volume banjir sebesar 13,75%. Hasil simulasi menunjukkan bahwa dengan adanya alih fungsi lahan pertanian ke permukiman di DAS Badung menyebabkan meningkatnya debit puncak dan volume banjir. Kondisi ideal yang masih dapat diusahakan dengan merubah tegalan dan kebun menjadi hutan rakyat dapat menurunkan 4,50% debit puncak. Pengembangan untuk permukiman dengan memanfaatkan DAS Badung bagian tengah berdampak pada meningkatnya debit puncak sebesar 5,75%. Hasil simulasi ke dua skenario menunjukkan debit yang dihasilkan masih melampaui kapasitas maksimum Sungai Badung.
Most of Badung Catchment’s area in Bali Province is urban area. There is land use changes tendency from agriculture area (rice field, plantation and non irrigated dry field) to non agriculture area. The land use changes cause impact to the hydrology characteristics as run off coefficient, discharge and flood hydrograph. The flood countermeasure just on river stream only, and does not comprises a comprehensive and integrated catchment’s area management. The evaluation of land use changes influence to characteristics of flood hydrograph in Badung catchment’s area is conducted by comparing the actual land use in year 1992, year 1997, year 2001 and the general planning of land arrangement (RUTR) year 2004. The analysis is performed constructively by HEC-HMS software. Main evaluation of research is the effect of rainfall with 25 year, 50 year and 100 year return period as comparator, to flood hydrograph characteristics such as maximum flood discharge and flood volume. Then, the land use simulation is made to get the ideal land use and the maximum development to land use changse tolerance. The results indicate that the land use change from agriculture to residential in DAS Badung cause the rising of peak discharge and flood volume. From year 1992 to year 2001, land use change cause the rising of curve number (CN Composite) equal to 4.01%, rising of peak discharge equal to 13,46% and rising of flood volume equal to 11.90%. The land use changes from year 2001 becoming RUTR 2004 shows the rising of CN Composite, rising of peak discharge equal to 15,01% and rising of flood volume equal to 13,75%. The ideal land use is by changes the non irrigated dry field and plantation become the people forest. It can decrease the peak discharge until 4,5%. While land use changes tolerance is by development of an area as residential at middle Badung catchment area. It can increase the peak discharge until 5,75% and still in save condition to flood.
Kata Kunci : Banjir,Karakteristik Hidrograf,Tataguna Lahan, land use, simulation, flood hydrograph.