Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah produksi industri tapioka di Propinsi Jawa Tengah
WIDYATMIKO, R. Bambang, Drs. Pangestu Subagyo, MBA
2004 | Tesis | Magister Perencanaan Kota dan DaerahIndustri tapioka di Propinsi Jawa Tengah tersebar di beberapa Kabupaten yaitu di Kabupaten Cilacap, Purbalingga, Banjarnegara, Temanggung, Pati, Karanganyar, Batang, Boyolali, Kendal, Purworejo, Semarang, Tegal, Wonosobo dan Wonogiri. Keputusan untuk memilih lokasi industri tersebut menimbulkan pertanyaan, faktor-faktor apa yang mendorong pengusaha mendirikan industri tapioka di lokasi tersebut serta faktor-faktor apakah yang berpengaruh terhadap perkembangan industri tapioka. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan mengkaji faktor-faktor apa yang mempengaruhi jumlah produksi industri tapioka di Propinsi Jawa Tengah. Penelitian ini menggunakan metode penelitian survai, yaitu data yang dibutuhkan diperoleh dari sampel yang mewakili populasi. Pengambilan sampel dilakukan menggunakan metode cluster sampling, dengan membagi wilayah Propinsi Jawa Tengah menjadi tiga bagian, yaitu utara, tengah dan selatan. Penelitian ini menggunakan sampel wilayah di Jawa Tengah Bagian Tengah dan menentukan responden sebanyak 40 industri tapioka yang terdapat di Kabupaten Purbalingga, Banjarnegara dan Temanggung. Analisis dilakukan menggunakan statistik parametrik dan dilakukan secara bertahap yaitu analisis univariat untuk mengetahui distribusi dan karakteristik data, analisis bivariat untuk mengetahui hubungan antara variabel pengaruh dengan variabel terpengaruh menggunakan uji korelasi dan analisis multivariat menggunakan uji regresi. Penelitian ini menggunakan satu variabel terpengaruh(y) yaitu jumlah produksi. Analisis univariat yang dilakukan menghasilkan satu variabel terpengaruh dan 15 variabel pengaruh yang memenuhi syarat distribusi normal. Sedangkan dari jumlah responden sebanyak 40, ternyata terdapat delapan responden yang mempunyai data menyimpang (outlier). Dengan demikian jumlah sampel yang dipakai untuk analisis sebanyak 32 responden. Dari analisis bivariat yang dilakukan variabel umur mesin giling(v12), variabel harga bahan baku (v16), dan variabel lama usaha (v20) tidak mempunyai korelasi yang signifikan dengan jumlah produksi (y) sehingga tiga variabel tersebut tidak dipergunakan untuk analisis selanjutnya. Dalam uji multivariat menggunakan analisa regresi didapatkan tujuh variabel yang secara bersama-sama berpengaruh terhadap jumlah produksi industri tapioka di daerah penelitian yaitu variabel jumlah modal (v7) 75,1 %, jumlah air untuk produksi (v15) 10,7%, banyaknya kota tujuan pemasaran (v17) 7,8 %, harga jual produk (v16) 1,1 %, luas lahan (v8) 1,1 %, biaya tenaga kerja (v10) 0,9 %, dan ketersediaan bahan baku (v5) 0,4 %. Sumbangan terbesar diberikan oleh variabel jumlah modal (75,1%), dan terkecil ketersediaan bahan baku (0,4%). Melihat hasil tersebut maka dalam penanganan selanjutnya dalam pengembangan industri tapioka di daerah penelitian diprioritaskan kepada hal-hal yang berkaitan dengan ketujuh variabel tersebut.
Industry of tapioca in Central Java Province spread over in Cilacap, Purbalingga, Banjarnegara, Temanggung, Pati, Karanganyar, Batang, Boyolali, Kendal, Purworejo, Semarang, Tegal, Wonosobo and Wonogiri Regency. Decision to choose the industrial location makes a question, what are the factors that push entrepreneur found industry of tapioca in the location and what are the factors that have an effect on to growth of tapioca industry. The research objrctives is conducted to know and to measure of the factors that influence the productions amount of tapioca industry in Central Java Province. This research used survey research method, that is required data obtained from sample that representing population. Intake of sampel use cluster sampling methode. Central Java Province devided by three shares, that was north, midle and south. This research used regional sample in Middle Central Java Shares and determine 40 responders of tapioca industries in Purbalingga, Banjarnegara and Temanggung Regency. Parametrik statistic was used to analyze of data and conducted step by step, that was univariat analysis to know data characteristic and distribution, bivariate analysis to know corelation between independent variable with dependent variable by correlation test and multivariate analysis by regression test. This research used one dependent variable(y) namely productions amount. There was one dependent variable and 15 independent variables that had condition of normal distribution in univariat analysis. From 40 responders, there were eight responder having outlier data. Thereby, there were 32 responderses data would be analysed. Mill machine age variable (v12), raw material price variable (v16), and effort long variable (v20) didn't have correlation with productions amount variable (y) in bivariate analysis, so, the three variables did not be utilized for advance analysis. In multivariate analysis by regression test got seven variables which had effect to productions amount of tapioca industry in research study, that was amount of capitals variable (v7) 75,1 %, water suply amount for production activity variable (v15) 10,7%, amount of marketing target town variable (v17) 7,8 %, price sell product variable (v16) 1,1 %, area wide variable (v8) 1,1 %, labour cost variable (v10) 0,9 %, and raw material availibility variable (v5) 0,4 %. The biggest contribution was given by amount of capitals variable (75,1%), and the smallest contribution was given by raw material availability variable (0,4%). By the result, in development of tapioca industry in research study had to pay particular attention to seventh of variable.
Kata Kunci : Industri Tapioka, Jumlah Produksi, Industry of tapioca, productions amount