Laporkan Masalah

Prospek Pengembangan New Kemukus Kabupaten Sragen

LARAS KIRANA I, Prof. Ir. Bakti Setiawan, M.A., Ph.D.

2023 | Tesis | MAGISTER PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

Objek wisata Gunung Kemukus merupakan salah satu objek wisata ziarah di Kabupaten Sragen. Gunung Kemukus dikenal masyarakat sebagai tempat untuk mendapatkan pesugihan (kekayaan dan jabatan) dengan menjalankan ritual yang disebut �Ngalap Berkah�. Namun adanya pembelokkan sejarah, ritual ini yang akhirnya menimbulkan stigma negatif karena mengarah pada praktek prostitusi. Pemerintah Daerah Kabupaten Sragen kemudian mengeluarkan kebijakan pengembangan New Kemukus untuk mengubah stigma negatif tersebut. Adanya intervensi pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR sebesar 48,4 M diharapkan mampu memberikan citra positif New Kemukus sebagai salah satu ikon pariwisata di Kabupaten Sragen. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasikan kebijakan pemerintah berupa pengembangan wisata New Kemukus yang berkonsep wisata religi dan wisata keluarga serta menggambarkan prospek keberhasilan pengembangan wisata religi dan wisata keluarga New Kemukus. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif. Pengumpulan data primer melalui kuesioner, wawancara, dan observasi. Adapun data sekunder dikumpulkan dari instansi pemerintah, buku teks, artikel, dan referensi lain yang relevan dengan topik penelitian. Analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif dan uji triangulasi. Hasil penelitian mengindikasikan kebijakan pemerintah berupa pengembangan wisata religi dan wisata keluarga ini berhasil mengubah stigma negatif. Wisata yang dahulu dikenal sebagai tempat prostitusi terselubung, kini menarik pengunjung dengan wajah baru sebagai wisata religi yang ramah keluarga. Hal ini merupakan kebijakan cerdas yang diambil Pemerintah Daerah Kabupaten Sragen. Berdasarkan perspektif pengelola, pengunjung, tokoh pemuda, dan juru kunci Gunung Kemukus, pengembangan wisata New Kemukus dinilai memiliki prospek yang cukup bagus. Dengan adanya wisata religi dan wisata keluarga, yang dulunya diminati karena ritual pesugihan beralih menyasar kelompok keluarga menjadikan New Kemukus semakin ramai dan dengan sendirinya lambat laun praktek prostitusi bisa tersingkir. Disisi lain, Investasi yang cukup besar dalam implementasi kebijakan pengembangan wisata ini perlu diiringi dengan upaya pemerintah daerah untuk terus aktif �menjual� New Kemukus sebagai salah satu ikon pariwisata di Kabupaten Sragen.

Mount Kemukus tourism object is one of the pilgrimage tourism objects in Sragen Regency. Mount Kemukus is known by the community as a place to get pesugihan (wealth and position) by carrying out a ritual called "Ngalap Berkah". However, there is a distortion of history, this ritual which ultimately creates a negative stigma because it leads to the practice of prostitution. The Regional Government of Sragen Regency then issued a New Kemukus development policy to change this negative stigma. The intervention of the central government through the Ministry of Public Works and Public Housing 48.4 billion is expected to be able to give New Kemukus a positive image. This study aims to identify government policies in the form of developing New Kemukus tourism with the concept of religious tourism and family tourism and to describe the prospects for the successful development of New Kemukus religious tourism and family tourism. The method used in this study is qualitative. Primary data collection through questionnaires, interviews, and observation. The secondary data was collected from government agencies, textbooks, articles, and other references relevant to the research topic. Data analysis used descriptive qualitative analysis techniques and triangulation tests. The results of the study indicate that government policies in the form of developing religious tourism and family tourism have succeeded in changing the negative stigma. Tourism which was once known as a place of covert prostitution is now attracting visitors with a new face as family-friendly religious tourism. This is a smart policy taken by the Regional Government of Sragen Regency. Based on the perspective of managers, visitors, youth leaders, and caretakers of Mount Kemukus, the development of New Kemukus tourism is considered to have pretty good prospects. With religious tourism and family tourism, visitors who used to be of interest because of the pesugihan ritual have shifted to targeting family groups, making New Kemukus even more crowded and gradually the practice of prostitution can be eliminated. On the other hand, a sizable investment in the implementation of this tourism development policy needs to be accompanied by local government efforts to continue to actively "sell" New Kemukus as a tourism icon in Sragen Regency.

Kata Kunci : stigma negatif, wisata religi, kebijakan, prospek, pengembangan wisata

  1. S2-2023-467241-abstract.pdf  
  2. S2-2023-467241-bibliography.pdf  
  3. S2-2023-467241-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2023-467241-title.pdf