The Difference in Myelosuppression Grade Before and After Chemotherapy in Children with Neuroblastoma

KELLY LAURECIA HADI, dr. Eddy Supriyadi, Ph.D, Sp.A(K);dr. Indah Kartika Murni, M.Kes, Sp.A(K), Ph.D.

2023 | Skripsi | S1 KEDOKTERAN

Latar Belakang: Neuroblastoma adalah keganasan ketiga paling sering terjadi pada anak di Indonesia, dengan prevalensi sebanyak 7-10% dari seluruh kasus kanker anak. Kemoterapi adalah terapi pilihan untuk neuroblastoma dengan risiko menengah dan tinggi. Salah satu kejadian tidak diharapkan yang sering terajadi akibat kemoterapi ada mielosupresi dengan manifestasi leukopenia, limfopenia, dan neutropenia. Defisiensi ini seringkali meningkatkan risiko mortalitas dan morbiditas. Walaupun memiliki dampak yang besar, saat ini belum banyak penelitian mengenai mielosupresi pada pasien anak dengan neuroblastoma yang menerima kemoterapi. Tujuan: Mengetahui derajat mielosupresi dengan hitung leukosit, limfosit, dan neutrophil sebelum dan sesudah kemoterapi empat siklus. Metode: Penelitian ini adalah observasional analitik dengan desain penelitian cohort retrospektif. Subjek penelitian adalah pasien neuroblastoma anak di RSUP dr. Sardjito dengan data rekam medis dari 2016-2021. Analisis data dilakukan dengan uji t berpasangan (apabila distribusi data normal) dan uji Wilcoxon signed-rank test (apabila distribusi data tidak normal) untuk menentukan perbedaan mean dan median hitung leukosit, limfosit, dan neutrophil sebelum dan sesudah kemoterapi. Derajat mielosupresi setelah kemoterapi dipresentasikan dalam bentuk proporsi. Hasil: Jumlah sampel yang didapat adalah 21 dengan mayoritas subjek berusia 1 sampai dengan <5 tahun (81%) dengan median 3.6 tahun, terdiagnosa neuroblastoma stadium 4 (80.9%) dan mendapatkan kemoterapi dengan protokol OPEC (76.2%). Dari 21 subjek, terdapat 20 (95.2%) subjek dengan leukopenia, 18 (85.7%) subjek dengan limfopenia, dan 12 (57.1%) subjek dengan neutropenia. Median perbedan sebelum dan sesudah empat siklus kemoterapi untuk hitung leukosit adalah 6340 dan hitung limfosit adalah 1680. Rata-rata perbedaan sebelum dan sesudah empat siklus kemoterapi untuk hitung neutrophil adalah 3190.4. Analisis data menunjukkan perbedaan yang signifikan antara hitung leukosit, limfosit, dan neutrophil sebelum dan sesudah kemoterapi dengan p<0.001. Kesimpulan: Mielosupresi dengan derajat rendah sampai tinggi ditemukan pada pasien neuroblastoma anak yang mendapatkan kemoterapi empat siklus dan ditemukan perbedaan yang signifikan (p<0.001) antara hitung leukosit, limfosit, dan neutrophil sebelum dan sesudah kemoterapi empat siklus di RSUP dr. Sardjito.

Background: Neuroblastoma is the third most frequently-occurring pediatric malignancy in Indonesia comprising 7-10% of childhood cancer cases. Chemotherapy is the treatment of choice for intermediate and high risk neuroblastoma. One of the most commonly reported major adverse event of chemotherapy is myelosuppression, manifesting as leukopenia, lymphopenia, and neutropenia. These deficiencies often impose the risk of increased mortality and morbidity. Despite the significant magnitude of impact, currently, there are still very limited research on myelosuppression in pediatric neuroblastoma patients undergoing chemotherapy. Objective: To determine the myelosuppression grade by leukocyte, lymphocyte, and neutrophil count before and after four cycles of chemotherapy. Method: This research was an observational-analytical study with retrospective cohort design. The subjects were pediatric neuroblastoma patients of Dr. Sardjito General Hospital with data obtained from medical records from 2016-2021. Data analysis used paired t-test (if the data is normally distributed) and Wilcoxon signed-rank test (if the data is not normally distributed) to determine the differences in the mean and median for leukocyte, lymphocyte, and neutrophil count before and after chemotherapy. Myelosuppression grade after chemotherapy was presented in form of proportion. Results: The total sample obtained was 21 samples, of those, the majority were aged between 1 to <5 years old (81%) with a median age of 3.6 years old, were diagnosed with stage 4 neuroblastoma (80.9%) and underwent chemotherapy with OPEC protocol (76.2%). Out of 21 subjects, there were 20 (95.2%) subjects with leukopenia, 18 (85.7%) subjects with lymphopenia, and 12 (57.1%) subjects with neutropenia. The median of differences before and after four cycles of chemotherapy for leukocyte count was 6340 and for lymphocyte count was 1680. The mean of difference before and after four cycles of chemotherapy for neutrophil count was 3190.4. Data analysis showed significant differences between leukocyte. lymphocyte, and neutrophil count before and after chemotherapy with p<0.001. Conclusion: Myelosuppression of varying grade was found in subjects who underwent four cycles of chemotherapy in and there was a significant difference (p<0.001) between leukocyte, lymphocyte, and neutrophil count before and after four cycles of chemotherapy in Dr. Sardjito General Hospital.

Kata Kunci : neuroblastoma, chemotherapy, myelosuppression, leukopenia, lymphopenia, neutropenia