Laporkan Masalah

IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG NOMOR 18 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DALAM PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA PADA DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN TEGAL

FIDA FAIDAH, Mailinda Eka Yuniza

2023 | Skripsi | S1 HUKUM

Meningkatnya pendapatan rumah tangga dan beragamnya pola serta jenis konsumsi masyarakat berkaitan langsung dengan bertambahnya volume, ragam jenis dan karakteristik sampah dan limbah. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bersama Kementerian Perindustrian mencatat terdapat 65,2 juta ton timbulan sampah di Indonesia per tahun pada tahun 2016. Di Kabupaten Tegal sendiri, terdapat 120 ribu ton sampah pada tahun 2020 dan bertambah 35 ribu ton pada tahun berikutnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan normatif-empiris. Menggunakan data primer dan sekunder, data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan metode kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diperoleh beberapa kesimpulan, yaitu: Pertama, Kabupaten Tegal sudah memiliki instrument hukum dalam pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah yaitu Peraturan Bupati Tegal Nomor 39 Tahun 2019 tentang Kebijakan dan Strategi Dalam Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga. Kedua, terdapat tumpang tindih kewenangan dalam penyelenggaraan pengelolaan sampah antara Dinas Lingkungan Hidup dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Ketiga, kebijakan pengelolaan sampah yang dipilih masih bersifat pragmatis seperti perluasan wilayah tempat pembuangan akhir. Hal ini dikhawatirkan akan menjadi masalah baru bagi lingkungan dan tidak tercapainya target pengelolaan sampah pada tahun 2025 mendatang.

The increase in household income and the various patterns and types of public consumption are directly related to the increase in the volume, variety of types and characteristics of waste and waste. The Ministry of Environment and Forestry together with the Ministry of Industry recorded that there were 65.2 million tons of waste generated in Indonesia per year in 2016. In Tegal Regency alone, there were 120 thousand tons of waste in 2020 and an additional 35 thousand tons in the following year. This study uses a normative-empirical approach. Using primary and secondary data, the data obtained was then analyzed using qualitative methods. Based on the results of the research and discussion, several conclusions were obtained, namely: First, Tegal Regency already has legal instruments in the management of household waste and household-like waste as mandated in Law Number 18 of 2008 concerning Waste Management, namely Tegal Regent Regulation Number 39 of 2008. 2019 concerning Policies and Strategies in the Management of Household Waste and Household-like Waste. Second, there is overlapping authority in implementing waste management between the Environment Agency and the Public Works and Public Housing Office. Third, the selected waste management policies are still pragmatic in nature, such as expanding the landfill area. It is feared that this will become a new problem for the environment and the waste management target will not be achieved in 2025.

Kata Kunci : Pengelolaan Sampah; Pemerintah Daerah

  1. S1-2023-382505-abstract.pdf  
  2. S1-2023-382505-bibliography.pdf  
  3. S1-2023-382505-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2023-382505-title.pdf