Laporkan Masalah

Dampak Pemberian Dana Desa Terhadap Pembangunan Ekonomi Inklusif di Indonesia

A.A. Ngurah Gede Wasudewa, Doddy Aditya Iskandar, S.T., MCP., Ph.D.

2023 | Tesis | MAGISTER PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

Pendekatan pembangunan yang hanya berorientasi kepada pencapaian pertumbuhan ekonomi yang tinggi digugat karena tidak memberikan capaian pembangunan yang berkualitas. Permasalahan yang sering dijumpai adalah pembangunan berorientasi pertumbuhan ekonomi tidak dibarengi oleh ketercapian kesejahteraan sosial bagi seluruh masyarakat. Hal ini terutama sangat terasa di Indonesia, di mana kualitas pembangunan yang ditandai oleh derajat inklusivitasnya masih sangat rendah. Sejak tahun 2015, Indonesia mulai memberikan dana desa bagi seluruh desa di Indonesia dengan harapan pembangunan yang ada dapat merata hingga ke level desa. Implementasinya sudah berjalan lebih dari lima tahun dengan menelan anggaran lebih dari 300 triliun rupiah. Namun demikian, masih ada ketidaksepakatan apakah program ini benar-benar memberikan hasil sebagaimana yang diharapkan. Untuk itu dalam penelitian ini akan dikaji besarnya dampak yang dihasilkan terhadap inklusivitas pembangunan ekonomi suatu wilayah di Indonesia. Pengukuran dampak tersebut dilakukan dengan analisis evaluasi dampak Difference-in-Difference (DID). Berbeda dengan penelitian lainnya, pada penelitian ini dampak tersebut diperoleh dari perbandingan antara kondisi eksisting dengan kontrafaktualnya. Berdasarkan analisis DID yang dilakukan diperoleh hasil bahwa pemberian dana desa terbukti secara empiris signifikan mampu mengakselerasi inklusivitas pembangunan ekonomi suatu wilayah. Namun, magnitude yang dihasilkan masih tergolong rendah, yakni hanya sebesar 0,98 persen. Secara spesifik, dampak positif yang ditimbulkan dari adanya dana desa ini baru dirasakan untuk aspek pertumbuhan dan perkembangan ekonomi regional, dan belum pada aspek inklusivitas lainnya. Temuan lain dari penelitian ini juga menunjukkan bahwa implementasi dana desa akan signifikan untuk wilayah dengan karakteristik desa pedesaan dibandingkan desa perkotaan.

Economic development strategy focusing on achieving high economic growth is often reprimanded as it comes with the lack of development outcomes quality. The frequently encountered problem is that high economic growth is not accompanied by the achievement of equitable welfare for the entire society. This is particularly evident with regard to Indonesia, of which the quality of the development as measured through its inclusivity is still relatively low. Indonesia implemented village fund as part of intergovernmental transfer fund to accelerate development at local level. Since 2015, the program has cost more than 300 trillion rupiahs. However, there are some disagreement as to whether the program brought the intended results. As such, this study examine the impact of this fund on inclusive economic development in Indonesia. Impact evaluation was carried out through utilization of Difference-in-Differences (DID) method. In contrast to other studies, this study estimates impact obtained from comparison between the existing condition and its counterfactual. Based on the DID analysis, it was found that the provision of funds was empirically proven to be significantly able to accelerate the inclusiveness of the economic development of a region. However, the outcome is still relatively low, which is only 0.98 percent. Specifically, the positive impacts have only been confirmed on aspects of regional economic growth and development, not yet on other aspects of inclusiveness. Other findings also show that the implementation of village funds will be significant for areas with rural village characteristics compared to urban villages.

Kata Kunci : Dana Desa, Inklusivitas, Pembangunan Ekonomi, Dampak, Difference-in-Difference

  1. S2-2023-484706-abstract.pdf  
  2. S2-2023-484706-bibliography.pdf  
  3. S2-2023-484706-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2023-484706-title.pdf