Laporkan Masalah

GEREJA UNIVERSAL, BUKAN PARTIKULAR: SEBUAH KAJIAN POLA SINKRETISME DI GEREJA KATOLIK DI JEPANG KONTEMPORER

FILIPUS ANDIKA W, Robi Wibowo, S.S., M.A.

2023 | Skripsi | S1 SASTRA JEPANG

Penelitian ini membahas percampuran elemen-elemen kebudayaan yang terdapat dalam komunitas Katolik Roma di Jepang kontemporer. Data penelitian primer diambil dari wawancara, unggahan media sosial, publikasi yang dihasilkan komunitas Katolik di Jepang, dan pengamatan lapangan penulis. Data sekunder diambil dari studi publikasi akademik terkait. Data yang didapatkan diolah menggunakan konsep sinkretisme berdasarkan Stewart (1999) serta Robbins (2011) untuk menemukan pola-pola serta landasan percampuran budaya dalam komunitas Katolik di Jepang kontemporer. Penelitian ini menemukan bahwa Gereja Katolik di Jepang kontemporer secara garis besar memiliki orientasi yang universalis, bukan partikularis. Akan tetapi, penelitian ini juga menemukan adanya berbagai kasus percampuran kebudayaan, seperti inkulturasi Zazen oleh para pendeta Katolik dan pelaksanaan misa multilingual di berbagai paroki di Jepang. Penelitian ini menemukan bahwa secara garis besar, percampuran-percampuran yang terjadi memenuhi sebuah fungsi sosiokultural dalam kehidupan pelakunya serta harus selaras atau diselaraskan dengan ajaran Kristiani, dengan pemenuhan fungsi sosiokultural menempati skala prioritas yang lebih tinggi dari keselarasan dengan ajaran Kristiani. Selain itu, penelitian ini juga menemukan bahwa orang asing dalam komunitas Katolik di Jepang memiliki peran yang besar di balik berbagai percampuran budaya yang terjadi.

This research seeks to analyze the mixture of cultural elements within the Roman Catholic community in contemporary Japan. Primary data used in this research was obtained from conversations, social media posts and publications made by the Catholic community and the writer’s own field observations, whilst secondary data was obtained from reviewing relevant academic publications. This data is then analyzed using the concept of syncretism as outlined by Stewart (1999) and Robbins (2011) to uncover the patterns and background behind the mixing of cultural elements within the Catholic community in contemporary Japan. This result of this research shows that the Catholic Church in contemporary Japan is more universalistic than particularistic in its general orientation. However, this research also discovered several cases of cultural mixture, such as the inculturation of Zazen by Catholic priests to the multilingual mass found in various parishes across Japan. This research found that in general, the mixture that happened fulfills some sort of sociocultural function in the agent’s life and must be in harmony or harmonized with Christian values, with the fulfillment of sociocultural functions having a higher degree of priority than harmony with Christian values. Lastly, the result of this research also shows the outsized role foreigners within the Catholic community in Japan play in the mixture of cultural elements.

Kata Kunci : Gereja Katolik di Jepang kontemporer, Sinkretisme, Agama Kristen di Jepang, Inkulturasi

  1. S1_2023_424871 _abstract.pdf  
  2. S1_2023_424871 _bibliography.pdf  
  3. S1_2023_424871 _tableofcontent.pdf  
  4. S1_2023_424871 _title.pdf