Laporkan Masalah

Analisis Kerentanan Sosial Desa Dan Kelurahan Terhadap Bencana Banjir Di Kecamatan Bojonegoro, Kabupaten Bojonegoro

AMELIA NAURAH SYAHDA, Dr. Dyah Rahmawati Hizabron, S.Si., M.T., M.Sc

2023 | Skripsi | S1 GEOGRAFI LINGKUNGAN

Banjir merupakan bencana yang paling sering terjadi di Kabupaten Bojonegoro. Hal ini tidak lepas dari letaknya yang berada di sepanjang aliran DAS Bengawan Solo dan topografinya datar sehingga rawan terjadi banjir setiap musim penghujan. Pengurangan risiko bencana dapat dilakukan melalui analisis tingkat kerentanan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengetahui serta menganalisis tingkat kerentanan sosial masyarakat Kecamatan Bojonegoro dalam menghadapi bencana banjir, (2) Mengetahui serta menganalisis faktor penyebab tingkat kerentanan sosial masyarakat terhadap banjir di Kecamatan Bojonegoro. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analytical Hierarchy Process (AHP) dan analisis deskriptif kuantitatif dengan pengumpulan data sekunder. Analisis skoring dilakukan terhadap setiap variabel dalam indeks kerentanan. Setiap variabel diberikan skor sesuai pembobotan ahli yang menunjukkan tingkat kerentanan masing-masing. Analisis data statistik dilakukan dengan uji regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kecamatan Bojonegoro memiliki dua desa yang memiliki tingkat kerentanan tinggi yaitu Desa Kalirejo dan Desa Kauman. Kedua desa ini memiliki tingkat kerentanan tinggi sebab terdapat banyak penduduk disabilitas yang membutuhkan lebih banyak waktu dan tenaga untuk dievakuasi. kedua desa terletak bersebelahan langsung dengan aliran Sungai Bengawan Solo di sebelah timur dan barat. Berdasarkan pembobotan dan uji regresi, faktor yang berpengaruh secara signifikan terhadap kerentanan sosial adalah rasio kelompok umur dan didukung oleh faktor lainnya

Flood is the most common disaster that happens in Bojonegoro Regency. It can happen because the city is located along with the Bengawan Solo River and also the topography mainly flat so it is very vulnerable in rainy season. Disaster risk reduction can be performed by doing social vulnerability analysis. This research aims to (1) Knowing and analyzing the level of social vulnerability to the flood disaster (2) Knowing and analyzing the factor of social vulnerability to the flood disaster in Bojonegoro Districts. The methods used in this reserarch are Analytical Hierarchy Process (AHP) and quantitative descriptive analysis with secondary data collection. Scoring analysis conducted to every variables in the vulnerability index. Every variable's score given as the expert judgment's scenario. Statistical data analysis was performed using multiple linear regression tests. The results showed that Bojonegoro District has two villages that have a high level of vulnerability, namely Kalirejo Village and Kauman Village. These two villages have a high level of vulnerability because several factors such as disability, there are many disturbances from the population which require more time and effort to evacuate. Both villages are located directly next to the Bengawan Solo River. Based on the weighting and regression test, the factor that significantly influences social vulnerability is the ratio of the age group and is supported by other factors.

Kata Kunci : Bencana, Banjir, Kecamatan Bojonegoro, Analytical Hierarchy Process, Kerentanan Sosial,Disaster, Flood, Bojonegoro District, Analytical Hierarchy Process, Social Vulnerability

  1. S1-2023-423605-Abstract.pdf  
  2. S1-2023-423605-Bibliography.pdf  
  3. S1-2023-423605-Tableofcontent.pdf  
  4. S1-2023-423605-Title.pdf