Analisis Biaya Produksi Furniture Rotan: Studi Kasus Di Cv. Dua Putra Mandiri Cirebon Jawa Barat

CAHYARINI E, Agus Affianto, S.Hut., M.Si

2023 | Skripsi | S1 KEHUTANAN

Pertumbuhan industri pengolahan rotan di berbagai wilayah Indonesia menimbulkan dampak positif bagi masyarakat di sekitarnya karena membuka peluang lapangan pekerjaan. Dalam proses pengolahan rotan menjadi furniture, perusahaan perlu mengeluarkan biaya yang tidak sedikit agar tujuan suatu perusahaan dapat tercapai. Oleh karena itu, diperlukan suatu perencanaan yang baik dalam kegiatan produksi. Untuk lebih mengetahui besarnya biaya produksi yang harus dikeluarkan, maka penulis melakukan penelitian analisis biaya produksi furniture rotan di CV. Dua Putra Mandiri Cirebon, Jawa Barat. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung biaya produksi, harga pokok, dan tingkat break even point furniture rotan, dan rugi-laba usaha furniture rotan di CV. Dua Putra Mandiri Cirebon, Jawa Barat. Analisis biaya produksi industri CV. Dua Putra Mandiri dilakukan dengan menghitung biaya produksi furniture kemudian menganalisis harga pokok produksi menggunakan metode full costing (biaya tetap dan biaya variabel). Kemudian dilanjut dengan menghitung nilai ROI dan BEP-nya. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi literatur serta dokumen. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, diketahui harga pokok produksi (HPP) atau biaya produksi sebesar Rp 602.827/unit. Biaya produksi per unit lebih rendah dari harga jual produknya yaitu Rp 696.781/unit, sehingga dapat dikatakan bahwa perusahaan CV. Dua Putra Mandiri memperoleh keuntungan sebesar Rp 93.954. Nilai ROI perusahaan adalah 16% atau lebih besar dari tingkat suku bunga per tahunnya (10%). Berdasarkan hasil perhitungan analisis BEP, diketahui bahwa jumlah produk yang harus dihasilkan perusahaan pada kondisi BEP sebanyak 2176 unit/tahun. Sedangkan jumlah produksi per tahunnya masing-masing sebanyak 2766 unit, sehingga dapat diartikan bahwa perusahaan memperoleh keuntungan dari produksinya.

The growth of rattan processing industry in various regions in Indonesia had a positive impact on the society nearby because it opens up job opportunities. In the process of processing rattan into furniture, companies need to spend a lot of money so that the goals of a company can be achieved. Therefore, a good planning in production activities is needed. To ascertain more about the amount of production costs that must be incurred, the authors conducted research into the cost analysis of rattan furniture production at CV. Dua Putra Mandiri Cirebon, West Java. This study aimed to calculate production costs, cost of goods, and break even point level of rattan furniture, as well as profit and loss of rattan furniture business at CV. Dua Putra Mandiri Cirebon, West Java. Analysis of industrial production costs CV. Dua Putra Mandiri is carried out by calculating the production costs of furniture and then analyzing the cost of production using the full costing method (fixed costs and variable costs). Then followed by calculating the ROI and BEP values. Data collection techniques are carried out by observation, interviews, documentation, and study of literature and documents. Based on the cost of goods analysis, it is known that the cost of goods is IDR 602.827/unit, which is lower than product selling price, which is IDR 696.781/unit. Cost of production CV. Dua Putra Mandiri for IDR 282,679/unit. The cost of production is lower than the actual selling price, so it can be said that the CV. Dua Putra Mandiri company earned a profit of 93.954. The company's ROI value is 16% or greater than the annual interest rate (10%). Based on the calculation results of BEP analysis, it is known that the number of products that must be produced by the company under BEP conditions is 2176 units/years. While the number of productions per year each is 2766 units, so it can be interpreted that the company get profits from its production.

Kata Kunci : Analisis Biaya, Furniture Rotan, Harga Pokok Produksi, Return on Investment (ROI), Break Even Point (BEP)