Tekanan Lahan oleh Kebun Sawit Rakyat di Taman Hutan Raya Rajo Lelo, Kabupaten Bengkulu Tengah
SITI AFIFAH AMELIA, Dr. Ir. Lies Rahayu W.F., M.P
2023 | Skripsi | S1 KEHUTANANTaman Hutan Raya (Tahura) Rajo Lelo merupakan salah satu Tahura di Indonesia yang terletak di tengah perkebunan dan pemukiman masyarakat sehingga tidak dapat terlepas dari interaksi antara masyarakat dan Tahura, terlebih keberadaan masyarakat yang sudah dari dahulu memanfaatkan sumber daya alam. Kegiatan pemanfaatan sumber daya alam yang tidak sesuai fungsinya dapat menyebabkan tekanan. Pada Tahura Rajo Lelo banyak ditemukan masyarakat sekitar yang memanfaatkan lahan dengan mengonversi lahan menjadi perkebunan sawit sehingga berpotensi terjadi tekanan lahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab dan luas tekanan lahan oleh kebun sawit rakyat di Tahura Rajo Lelo. Penelitian ini dilakukan pada bulan September 2022. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan observasi, studi literatur, wawancara, pengisian kuesioner, dan penginderaan jauh. Penentuan responden dilakukan dengan insidental sampling. Data yang dikumpulkan antara lain adalah profil masyarakat, faktor penyebab masyarakat berkebun sawit di dalam kawasan Tahura, dan luas tekanan lahan oleh kebun sawit rakyat di Tahura Rajo Lelo. Data tersebut selanjutnya dianalisis secara deskriptif kuantitatif dan spasial. Berdasarkan penelitian ini diketahui lima faktor penyebab masyarakat berkebun sawit di dalam kawasan Tahura yaitu adanya rasa kepemilikan lahan, sumber ekonomi utama, aksesibilitas jalan mudah, kurangnya pengetahuan masyarakat tentang fungsi kawasan, dan pengelolaan yang kurang baik. Luas tekanan lahan oleh kebun sawit rakyat di Tahura Rajo Lelo diperoleh seluas 508,07 ha atau 43,51%. Luas tutupan lahan sawit pada masing-masing blok yaitu blok khusus 69,16% atau 39,47 ha; blok tradisional 55,06% atau 308,33 ha; blok rehabilitasi 34,46% atau 159,15 ha; blok pemanfaatan 2,06% atau 0,79 ha; blok koleksi 1,63% atau 0,2 ha; dan blok perlindungan 0,36% atau 0,13 ha
Taman Hutan Raya (Tahura) Rajo Lelo is one of Tahura in Indonesia that located in middle of plantations and community settlements so that it cannot be separated from the interaction between the community and forest, especially the existence of communities that have long used natural resources. Activities utilizing natural resources that are not in accordance with their functions can cause pressure. In Tahura Rajo Lelo, there are many local people who used land by converting land into oil palm plantations so that there is potential for land pressure. This research aims to determine the causal factors and the area of land pressure by peoples oil palm plantations in Tahura Rajo Lelo. This research was conducted in September 2022. The method used in this research is descriptive quantitative. In this research the data was gathered by observation, literature study, interviews, filling out questionnaires, and remote sensing. The respondents were determined by incidental sampling. The data collected in this research includes community profile, factors causing the community to plant oil palm in the Tahura area, and the area of land pressure by peoples oil palm plantation in Tahura Rajo Lelo. The data is then analyzed a sort of descriptive set quantitative and spatial. In this research, it is known that there are five factors that causing the community to plant oil palm in the Tahura area, there is a sense of land ownership, the main economic resource, easy road accessibility, lack of community knowledge about the function of the area, and poor management. The area of land pressure by peoples oil palm plantation in the Tahura Rajo Lelo was obtained for an area of 508,07 ha or 43,51%. Oil palm land cover area on each block is as follows, special block 69,16% or 39,47 ha; traditional block 55,06% or 308,33 ha; rehabilitation block 34,46% or 159,15 ha; utilization block 2,06% or 0,79 ha; collection block 1,63% or 0,2 ha; and protection block 0,36% or 0,13 ha
Kata Kunci : Tekanan lahan, Tahura Rajo Lelo, kebun sawit Land pressure, Tahura Rajo Lelo; oil palm plantation