Laporkan Masalah

PENGARUH EKSTRAK ETANOLIK JANTUNG PISANG (Musa paradisiaca L. 'KEPOK KUNING') SEBAGAI BIOLARVASIDA Aedes aegypti L., 1762

ADITYA ESTE HAFIZ A, Dr. Dra. Raden Roro Upiek Ngesti Wibawaning Astuti, B. Sc., DAP&E., M. Biomed.

2022 | Skripsi | S1 BIOLOGI

Infeksi Dengue merupakan penyakit yang banyak dialami oleh masyarakat yang bertempat tinggal di kawasan iklim tropis dan subtropis. Virus Dengue masuk ke aliran pembuluh darah melalui gigitan vektor yaitu nyamuk Ae. aegypti sebagai vektor primer dan Ae. albopictus sebagai vektor sekunder. Pencegahan dan eliminasi dari infeksi Dengue sampai saat ini dilakukan melalui pengendalian vektornya. Pengunaan bahan kimia untuk pengendalian telah menimbulkan resistensi sehingga diperlukan bahan alam. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh ekstrak etanol jantung pisang M. paradisiaca L. Kult kepok kuning terhadap kematian larva Ae. aegypti dan nilai LC50. Ekstraksi jantung pisang dilakukan secara maserasi dengan etanol 96%. Konsentrasi uji yang digunakan adalah 0,1%, 0,3%, 0,5%, 0,7%, dan 0,9%. Kandungan pada jantung pisang adalah golongan senyawa flavonoid, saponin, dan tanin. Hasil menunjukan bahwa semakin tinggi konsentrasi uji (hingga 0,9%) maka semakin tinggi angka kematian larva Ae. aegypti. Uji menunjukan perbedaan yang signifikan antara kontrol denganperlakuan dan antar perlakuan p<0,05, nilai LC50-48 jam adalah sebesar 5.125,422 ppm.

Dengue Infection is a disease that often occurs in people who live in tropical and subtropical region. Dengue virus enters the bloodstream through the bite of Ae. aegypti as the primary vector and Ae. albopictus as the secondary vector. Prevention and elimination of dengue infection is often carried out by controlling the vector and using insecticide. However, chemical control has created the resistance in mosquitoes so the control has switched by using natural ingridients becomes the alternative. This study aims to determine the content of secondary metabolites from that ethanolic extract of M. paradisiaca L. ‘yellow kapok’ and the effect of this extract as biolarvicide for Ae. aegypti larvae, and the LC50 value from that test. The extraction has investigated by maceration with 96% ethanol. The concentrations were 0.1%, 0.3%, 0.5%, 0.7%, and 0.9%. The extract contains flavonoid, saponin, and tannin. The higher extract of banana inflorescenes (up to 0.9%) showed increasing the mortality of Ae. Aegypti larvae. Each solution showed the differences significance among extracts and control. From the test also obtained LC50-48 hours was 5,125.422 ppm.

Kata Kunci : Ae. aegypti, Etanol, Jantung pisang M. paradisiaca L. Kult. Kepok Kuning, LC50

  1. S1-2022-426426-abstract.pdf  
  2. S1-2022-426426-bibliography.pdf  
  3. S1-2022-426426-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2022-426426-title.pdf