Kolaborasi Konstruktif Ekoliterasi Dan Upaya Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Ekosistem Sekolah

ALDILA RAHMA, Dr. rer.nat. Djati Mardiatno, M.Si.

2022 | Disertasi | DOKTOR ILMU LINGKUNGAN

Kerangka Kerja Hyogo menjadikan pengetahuan dan pendidikan sebagai prioritas PRB. Sekolah sebagai sarana untuk meningkatkan kesiapsiagaan komunitas. Tujuan penelitian yaitu; (1) mengeksplorasi implementasi PRB di sekolah, sebagai gambaran perwujudan tiga pilar SPAB komprehensif, dan (2) merumuskan strategi kolaborasi konstruktif ekoliterasi PRB, untuk mewujudkan SPAB berwawasan ekologis yang berkelanjutan. Penelitian ini bersifat komplementer terhadap sistem yang sudah berjalan, sehingga membantu mengembangkan konsep PRB berbasis ekosistem sekolah. Penelitian berdasarkan pada asumsi paradigma konstruktivisme-interpretivisme, dengan pendekatan mix method. Metodologi Q digunakan untuk untuk menganalisis ekoliterasi siswa, didukung wawancara dengan informan dan studi dokumen. Partisipan melibatkan peserta didik kelas XI-XII jurusan IPA dan IPS dari SMAN 1 Banguntapan, SMAN 2 Sleman, dan SMAN 5 Yogyakarta. Data dilengkapi oleh informasi dari guru sekolah, tim Adiwiyata, tim siaga bencana sekolah, dan BPBD Provinsi Yogyakarta. Data dianalisis dengan teknik analisis diskursus, analisis konten, dan analisis deskriptif model Miles dan Huberman. Hasilnya, respons mitigasi dan adaptasi sekolah terhadap risiko bencana melalui program SPAB dan Adiwiyata. Program SPAB di SMAN 2 dan SMAN 5 tercermin dari adanya kebijakan, prosedur tetap, dan rencana kontinjensi. Adapun program Adiwiyata di SMAN 1 kegiatannya beririsan dengan PRB, sebab antisipasi bencana masuk dalam wawasan lingkungan. Dalam sinergi Pentahelix, komponen pemerintah paling jelas perannya terutama dalam regulasi dan bantuan fasilitas. Pada implementasi program, metodologi Q menjadi perangkat baru analisis ekoliterasi sekaligus mengungkap pengetahuan tacit siswa. Baik siswa IPA maupun IPS menggunakan fenomena faktual di sekitarnya sebagai dasar dalam mengungkapkan opini. Begitupun guru menggunakan lingkungan sekitarnya sebagai media pembelajaran kontekstual (pengetahuan explicit). Strategi mengembangkan ekoliterasi PRB mengadaptasi teori sistem ekologi Bronfenbrenner. Strategi ini menggambarkan hubungan komprehensif antara individu, komunitas, institusi, kebijakan publik, dan lingkungan sosial yang mempengaruhi perilaku manusia. Selain itu, ekologi politik juga teridentifikasi memberikan nuansa behavioristis dan transformatif pada ekoliterasi untuk kesiapsiagaan bencana dan mitigasi. Kontribusi penelitian yaitu memberikan lesson learned dan rekomendasi untuk ditindaklanjuti stakeholder yang terlibat di sektor pendidikan. Ekoliterasi PRB dibangun melalui konstruksi kolektif yang memanfaatkan koneksi institusional untuk memperkuat tujuan membangun SPAB

The Hyogo Framework prioritizes knowledge and education in DRR. Schools can help improve community preparedness. The objectives of this research are as follows: (1) to explore the implementation of DRR in schools as an illustration of the three pillars of comprehensive disaster-safe schools realization; and (2) to develop a constructive collaborative strategy for DRR ecoliteracy, in order to realize an environmentally sustainable disaster safe school. This research contributes to the current system, assisting in developing the school ecosystembased DRR concept. This study is based on the constructivism-interpretivism paradigm and employs a mixed-method approach. Q methodology analyses students' ecoliteracy, supported by interviews with informants and document studies. Students from SMAN 1 Banguntapan, SMAN 2 Sleman, and SMAN 5 Yogyakarta from classes XI-XII majoring in science and social studies. Data is supplemented by information from school teachers, the Adiwiyata team, the school disaster preparedness team, and the BPBD of Yogyakarta Province. Data were analyzed using discourse analysis, content analysis, and descriptive analysis based on Miles and Huberman's models As a result, the school's disaster risk mitigation and adaptation strategy consist of the SPAB and Adiwiyata programs. Policies, standard procedures, and contingency plans are part of the SPAB program at SMAN 2 and SMAN 5. The Adiwiyata program at SMAN 1 has activities related to DRR since environmental insight includes disaster anticipation. The government component is most visible in the Pentahelix synergy, particularly in regulation and facility assistance. The Q methodology is a new tool for analyzing ecoliteracy and revealing students' tacit knowledge in program implementation. Students in both science and social studies use factual phenomena to state their opinions. Similarly, the teacher utilizes the environment as a media format for contextual learning (explicit knowledge). The DRR ecoliteracy development strategy is based on Bronfenbrenner's ecological systems theory. This strategy describes a comprehensive relationship between individuals, communities, institutions, public policies, and the social environment influencing human behavior. Furthermore, political ecology has been identified as adding a behavioral and transformative dimension to ecoliteracy for disaster preparedness and mitigation. The research contribution is to provide lessons learned and recommendations to stakeholders in the education sector. DRR ecoliteracy is built through collective construction that leverages institutional connections to strengthen the goal of SPAB construction

Kata Kunci : ekoliterasi PRB, SPAB, metodologi q, pentahelix, Bronfenbrener,DRR ecoliteracy, safe school, q-methodology, Pentahelix, Bronfenbrenner