Laporkan Masalah

Kekerasan berbasis Gender Online dan Aplikasi Pencari Jodoh (Studi Deskriptif Kualitatif pada Perempuan Pengguna Aplikasi Ta'aruf)

TRI KURNIA REVUL A, Dr. Dian Arymami, S.IP, M.Hum.

2022 | Tesis | MAGISTER ILMU KOMUNIKASI

Dalam kurun dua tahun terakhir, kasus kekerasan berbasis gender online (KBGO) di Indonesia kian meningkat tajam seiring masifnya penggunaan media digital. Hierarki gender yang semula berada tataran fisik telah bergeser ke ruang siber, mengakibatkan diskriminasi dan subordinasi pada minoritas kembali terjadi. Maka tak pelak jika KBGO akhirnya lebih jamak menimpa kelompok rentan seperti perempuan. Bentuk-bentuk KBGO sendiri bermacam-macam serta dapat terjadi di corong digital manapun sehingga hal ini patut menjadi perhatian. Di tengah maraknya kasus KBGO di dunia maya, muncul aplikasi ta'aruf mengklaim dirinya beroperasi sesuai ajaran agama. Aplikasi ta'aruf seringkali dianggap memiliki tujuan yang lebih jelas ketimbang aplikasi perjodohan lain yang tidak berlabel agama. Lebih jauh, aplikasi ta'aruf dinilai dapat menjauhkan penggunanya dari zina. Hal ini juga menjadi daya tarik bagi perempuan yang di masyarakat kerap menghadapi tuntutan untuk segera menikah atau berpasangan. Dengan segala klaim yang ada, perlu disadari bahwa platform digital sejatinya adalah perpanjangan tangan dari kekerasan yang sudah ada lebih dulu di ranah fisik. Berangkat dari persoalan ini, peneliti berupaya menggali pengalaman perempuan serta bentuk-bentuk KBGO yang dialami oleh perempuan pengguna aplikasi ta'aruf. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan memandang media tak ubahnya sistem berisikan kelompok yang mendominasi dan didominasi. Melalui penelitian ini, peneliti ingin mengetahui lebih jauh bahwasannya aplikasi, apapun label atau bungkusnya tetaplah aplikasi yang memantik terjadinya KBGO dan perempuan tetap rentan sebagai penggunanya.

In the last two years, online gender-based violence or KBGO cases in Indonesia have increased significantly in line with the massive use of digital media. The gender hierarchy that was initially at the physical level has shifted to cyberspace, resulting in discrimination and subordination of minorities. Hence, it is inevitable that KBGO becomes more frequent among vulnerable groups such as women. The forms of KBGO vary and can occur in any digital platform, so this should be a concern. Amid the rise of KBGO cases in cyberspace, ta'aruf applications claim that they operate according to religious teachings. Ta'aruf applications are often considered to have a clearer purpose than matchmaking applications not labeled with religion. Furthermore, the ta'aruf application is considered to be able to keep users away from zina. This also attracts women who in society, often face demands to get married or pair up immediately. With all the existing claims, it is necessary to realize that digital platforms are an extension of violence in the physical realm. Therefore, this research aims to explore the experiences of women and the forms of KBGO experienced by women who use the ta'aruf application. This study uses a qualitative descriptive method that views the media as a system consisting of groups that dominate and are dominated. Through this research, the researcher wants to know further that the application, regardless of the label or package, is still a medium that triggers the occurrence of KBGO, and women remain susceptible as users.

Kata Kunci : KBGO, aplikasi ta'aruf, pengguna, deskriptif kualitatif, perempuan

  1. S2-2022-471520-abstract.pdf  
  2. S2-2022-471520-bibliography .pdf  
  3. S2-2022-471520-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2022-471520-title.pdf